Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, guru pun sudah pergi dari kelas. Caitlin merapihkan alat tulisnya sama dengan caramel dan rahel, hari ini ia berniat untuk melihat farel latihan.
"udah belum?" tanya caitlin tepat di sampung rahel. Rahel mengangguk.
Mereka pun pergi menuju lapangan.Sesampai nya di lapangan, latihan sudah di mulai. Suasana lapangan kini ramai karena banyak siswa dan siswi yang menonton di bibir lapangan.
Caitlin dkk juga menonton di bibir lapangan, di baris paling depan.
"gue ke kantin sebentar" pamit caitlin pada rahel dan cara. Caitlin berjalan menuju kantin untuk membeli sebotol air mineraal untuk farel.
Setelah sampai ia pun mengambil sebotol air mineral lalu membayarnya
"berapa mang? "tanyanya pada mang ujang
"10 rb neng" caitlin merogoh saku rok nya dan memberikan uang sepuluh ribu pada mang ujang lalu kembali ke lapangan.
Saat tiba di lapangan ternyata latihan sudah selesai, caitlin pun menghampiri rahel dan cara "beli apaan lo? " tanya caramel
"air " jawab nya singkat. Lalu pergi,melihat caitlin ingin pergi rahel langsung mencekal pergelangan tangan caitlin.
"mau kemana lagi cait? " tanya rahel
"sebentar ya" jawab caitlin dan pergi dari hadapan kedua sahabat nya.
Caitlin menghampiri farel yang sedang duduk sendirian di kursi kosong dekat lapangan. Caitlin menyodorkan sebotol air mineral yang tadi ia beli pada farel.
Farel yang menyadari ada seseorang di hadapannya lantas mendongak dan melihat caitlin sedang berada di hadapannya sambil menyodorkan sebotol air mineral.
Farel menaikan alis sebelah"buat gue? " ucap farel. Caitlin menganguk dan duduk di samping farel
"thanks" kata farel datar tampa melirik ke arah caitlin. Keadaan kembali hening tidak ada yang membuka suara hingga farel bertanya
"kenapa lo ada di sini? " tanya nya sambil melirik ke arah caitlin
"ini sekolah gue, emang nya gak boleh? " tanya balik caitlin dan menoleh ke arah farel. Tak sengaja Iris mata mereka bertemu tapi secepat mungkin farel memutuskan kontak mata tersebut. Suasana kembali hening beberapa detik.
"kapan tanding basket nya?" tanya caitlin memecah keheningan
"minggu depan" jawab nya datar. Caitlin hanya ber oh ria saja
"lo gak pulang? " tanya caitlin berusaha mencari topik.
"nanti"singkat farel. Caitlin menghembuskan nafasnya, susah juga mencari topik. Apalagi yang sedang di ajak ngobrol itu manusia es. Caitlin yang kehabisan nafas akhirnya memilih diam.
"berasa ngomong sama tembok gue" gumam caitlin kecil tapi mampu di dengar farel. Farel yang mendengar nya lantas tersenyum kecil.
"ekhem gue denger"ucap farel menahan senyumnya. Caitlin hannya cengengesan tak jelas.
Caramel, rahel, gavin, nathan yang melihat dari kejauhan hannya bisa tertawa dan sesekali tersenyum jahil. Farel adinata si manusia es untuk kedua kalinya tersenyum dengan tingkah laku gadis yang berada di sampingnya.
Gadis yang mungkin akan mencairkan sikap dinginnya?
Gadis yang mungkin akan menjadi teman terbaiknya?
Mungkin.... Takdir tidak ada yang tau bukan?🐣🐣🐣
"bun farel izin keluar sebentar ya? " izin farel yang baru saja turun tangga.
"mau kemana rel?, ini udah malam. Kamu rapih banget si" tanya bunda yang melihat farel menggunakan celana panjang bewarna hitam, kaos bewarn hitam, di baluti jaket bomber bewarna maroon tak lupa topi yang mempel di kepalanya. Yang membuat kadar ketampanan farel meningkat menjadi 2 kali lipat.
"sebentar bun" ucap farel, lalu mencium tangan ira dan pergi. "farel pamit" lanjutnya
Farel pergi menggunakan motor kesayangannya. Kurang lebih 20 menit ia sudah sampai di tempat tujuan. Farel beranjak dan menghampiri seseorang .farel menepuk bahu orang itu dan yang di tepuk pun terlonjak kaget.
" eh, kamu rel. Ngagetin om aja untung gak jantungan" ucap om fandi sambil mengelus dadanya.
"abis nya om melamun mulu" kata farel tersenyum kecil.
"nathan mana? Nggak ikut? " tanya om fandi. Farel mengedikan bahu nya.
"yaudah farel ganti baju dulu. Pelanggan udah banyak aja" kata farel lalu pergi dari hadapan om fandi.
Kurang lebih 10 menit berganti baju, kini farel sudah kembali menggunakan seragam khas barista bewarna coklat susu.
Farel mulai menyajikan minuman minuman atau kopi yang memakai campuran susu, entah itu cappuccino ,latte atau variasi keduanya.
Memang, kini farel bekerja sebagai barista di kedai kopi milik om nya nathan. Awalnya farel dan nathan hanya mencoba saja tapi lama kelamaan farel dan nathan mulai terbiasa.
Tidak mudah menjadi barista, selain di tuntut untuk membuat kopi yang enak .seorang barista juga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang seluruh proses kopi nikmat yang tak akan terlupakan oleh pelanggan nya.
Sebelum menjadi barista, farel dan nathan sudah di latih terlebih dahulu oleh om fandi sedikit demi sedikit. Memang awal nya susah tapi kalau kita punya niat untuk bisa semua nya pasti mudah.
Terlebih sekarang kedai kopi om fandi ramai akan pelanggan. Ada yang terang terangan ingin melihat farel dan nathan saja dengan alibi membeli kopi, ada yang mengerjakan tugas dengan bermodalkan wajah tampan farel dan wifi gratis.
Apalagi, sekarang jadwal farel bekerja hanya sedikit semua nya ia luangkan hanya untuk belajar, belajar dan belajar. Di pagi hari farel hanya menjadi seorang pelajar .dan Di malam hari nya farel akan menjadi seorang barista.
Lumayan juga farel bekerja, itung itung untuk membantu bunda nya. Walaupun setiap bulan bundanya sering mengiriminya uang lewat rekening tapi farel hanya menggunakan uang itu untuk yang bermanfaat seperti membantu orang. Sedangkan keperluan yang lain farel menanggung nya sendiri.
Bunda nya memang tidak pernah tau kalau farel bekerja, farel diam diam bekerja di kedai kopi. Itu semua farel lakukan karena farel tidak ingin bundanya kerepotan, cemas dan khwatir.
Jgn lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
carel
Teen FictionJANGAN JD SILENT READERS KAWAN! tamat. " sebeku-beku nya es dia bakal cair juga .sama kayak sifat lo, jadi jangan sok deh"- caitlin