abschnitt vierundvierzig

218 7 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang!

--------------------------------

Farel melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi,  tak peduli dengan pengendara lainnya yang mengumpat kasar pada farel.

Pikirannya di penuhi dengan caitlin,  farel yakin seratus persen caitlin benar - benar marah pada nya. 

Tiba nya di mansion caitlin,  farel langsung meminta pak dadang untuk membuka kan gerbang untuknya dan masuk.

Ia turun dari motor lalu berlari kecil menuju pintu utama mansion caitlin.

Tok. Tok. Tok.

Farel mengetuk pintu caitlin dengan tidak sabaran lalu pintu terbuka dan muncul lah shareen

" lho farel,  kirain tante siapa " ucap shareen,  farel mencium punggung tangan shareen.

" tante ada caitlin nya? " tanya farel to the point.

Shareen tersenyumm " ada di dalam " katanya

" boleh farel ketemu? " tanya farel tak sabaran. Shareen mengangguk lalu menyuruh mbok untuk ke kamar caitlin.

Mbok mina pun mengangguk lalu pergi ke kamar caitlin , tak lama kemudian mbok mina muncul

" maaf bu,  den farel. Non caitlin nya sudah tidur " ucap mbok mina dengan sopan lalu pergi.

" bukan nya tadi kalian pergi berdua ya? " tanya shareen kebingungan.

Farel menggeleng lemah " nggak tante,  tadi farel ada urusan mendadak " kata farel seadanya.

" pantesan tadi tante liat caitlin cemburu gitu. Hmm mau tante bangunin caitlin nya " farel menggeleng.

" jangan tante biarin aja,  yaudah kalau gitu farel pulang dulu ya " pamit nya lalu mencium punggung tangan shareen dan pergi.

" hati - hari rel " ucap shareen.

Farel menjambak rambutnya frustasi,  kenapa iya bisa seceroboh ini si?  Farel menatap kamar caitlin dengan pandangan nanar. Ia sangat merasa sangat bersalah pada gadis nya itu.



Hiyak dikit gpp yng penting up kan? 

Jgn lupa vote!

carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang