abschnitt neunundsechzig

199 8 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang!

-------------------

Farel baru saja sampai di rumah nya, ia melangkah masuk ke dalam dengan lesu pikirannya sedang kacau mengingat tadi ia melihat caitlin dengan orang lain sungguh farel benar - benar tak rela melihat gadisnya bersama orang lain.

Apalagi mereka saling mengobrol dan tatap mata,  ingin sekali farel merobek mulut laki laki itu dan mencongkel bola matanya karena sudah berani menatap gadisnya.

" farel.. " panggil ira,  sontak farel berhenti dan menoleh ke ira dengan tatapan bertanya

" gimana hubungan kamu sama caitlin? " tanya nya.

Farel menghela nafas " caitlin menjauh dari farel bun. Seharusbya farel kasih tau duluan ke caitlin sebelum dia denger dari orang lain "

Ira mengelus punggung farel " bunda pernah bilang sama kamu kasih tau yang sebenarnya ke caitlin "

Farel diam. Ini memang salahnya

" kamu masih sayang sama caitlin? " farel mengangguk

" yaudah perjuangin caitlin. Bunda tau kalian berdua saling mencintai. Bunda akan selalu dukung kalian kok "

Farel tersenyum lalu memeluk ira " makasih bun "

Tak lama kemudian zoya datang dengan membawa kue bolu coklat kesukaan farel di tangan nya. Farel menatap malas medusa satu ini

" kak farel aku bawain kue buat kakak ni. Aku bikin sendiri lho " ucapnya menyodorkan kue itu

" terus? "

" ya,  kakak cobain "

" dan lo pikir gue mau makan , makanan dari lo!  Enggak akan pernah! " sinis farek lalu melangkah ke arah kamar nya. Zoya menatap farel kesal
.

" maafin farel ya zoya " kata ira tersenyum

🌼🌼🌼

Hari ini caitlin tak masuk sekolah,  ia tidak enak badan akibat kemarin tidak makan seharian. Tubuhnya lelah,  pikirannya lelah,  bahkan hati nya juga ikutan lelah.

Caitlin ingin sekali menjauh dari masalah ini tapi tidak bisa. Sejauh apapub kita melangkah menjauh dari masalah  tetap saja masalag itu akab terus mengejar kita ke pelosok dunia. Pintu kamar caitlin terbuka dan munculah jeje

" kan kakak udah bilang kemarin,  makan caitkin makan. Tapi kamu gak dengerin kakak sakit kan tuh. " omel jeje kesal. Ayolah telinga caitlin panas mendengar omelan - omelan ini. Semalam ua sudah di marahi orang tua nya. Tadi pagi juga willian memarahinya dan sekarang jeje.

" nih makan. " perintah telak jeje  caitlin menatap malas makanan itu sungguh nafsu makan nya berkurang.

" caitlin tidak lapar, " balasnya lalu kembali merebahkan tubuhbya. Jeje benar benar geram melihat tingkah menyebalkan adiknya ini.

Jeje merasa ada yang tidak beres dengan caitlin,  pasalnya dari kemarin caitlin lebih sering melamun dan juga banyak diam  .jeje ingin sekali bertanya tapi ini bukan waktu yang tepat.

" cait,  aku tidak ingin di marahi dad end mom. Ayolah makan sedikit saja "  bujuk jeje ia sungguh lelah menghadapi caitlin

" aku tidak mau! " tolak caitlin mentah mentah. Lagi dan lagi jeje menghela nafas panjang tapi kali ini lebih panjang

"ck. Kau ini sungguh menyebalkan. " geram jeje lalu pergi dari kamar caitlin.

Di lain tempat,  kini farel sedang kelimpungan mencari caitlin. Sejak tadi pagi caitlin tidak kelihatan sama sekali. Lelah karena mencari,  akhirnya farel memilih untuk ke kelas caitlin. Tibanya di kelas caitlin,  ia hanya bisa melihat caramel dan rahel yang sedang asyik memainkan ponsel nya masing masing.

" caramel,  dimana caitlin? " tanya farel to the point. Caramel mendongak ia menatap farel sinis

" bukan urusan lo juga,  caitlin ada dimana " sinis caramel. Rahel hanya bisa was was agar peperangan antara caramel dan farel tempo hari tidak terulang kembali.

" caramel gue nanya baik baik sama lo! " geram farel. Caramel memutar bola matanya malas

" berhenti untuk peduli sama caitlin,  farel adinata!  .kalian udah gak lunya hubungan. Lo udah milik orang lain,  jadi stop seakan - akan lo peduli sama caitlin!! " ucap caramel dengan nada sedikit meninggi

" hubungan kita belum putus dan gak akan pernah kata putus. Gue cuman milik caitlin seorang bukan siapa pun. Pertanyaan gue sekarang,  dimana caitlin? "

Tanpa membalas farel. Caramel melengos pergi,  rahel yang akan pergi menyusul caramel tidak jadi karena farel mencekal pergelangan tangan nya.

" hel,  gue mohon sama lo. Dimana caitlin! " lirih farel. Rahel sebenernya tak tega melihat farel,  rahel melepas cekalan tangan farel lalu pergi baru satu langkag ia maju ia pun kembali mundur ketempat semula.

" caitlin gak masuk sekolah,  dia sakit " ucapnya lalu pergi. Farel yang tadi nya merunduk akhirnya mendongak

" makasih hel " teriak nya dengan tersenyum.


carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang