Di lain tempat kini caitlin sedang ngedumel lantaran jeje dan william meminum susu kotak yang belum lama ia beli. Setelah menghabiskan susu kotak milik caitlin, sekarang mereka beralih menghabiskan stok chiki yang caitlin simpan di lemari pendingin.
Bukannya berterimakasih pada caitlin, jeje dan william malah menertawakan wajah caitlin karena memasang wajah cemberut nya.
Definisi kakak laknat !!
"cait please. Muka lo aneh bwahaha" kini tawa mereka kembali meledak ledak. Caitlin mengerucutkan bibirnya kesal.
Caitlin akhirnya memutuskan untuk ke supermarket, dia harus membeli susu dan makanan yang sudah di makan oleh kedua kakak nya. Jeje yang melihat caitlin mengambil tas dan dompetnya pun bertanya.
"where are you going cait? " tanya nya kebingungan.
"supermarket " ketus caitlin yang hendak membuka pintu kamar william.
"perlu kakak antar? " basa - basi william.
"no need. I can be alone" balasnya dan pergi. Saat sedang menuruni anak tangga mata caitlin tak sengaja melihat mom dan dad nya sedang asyik duduk bersebelahan menonton acara tv.
Ini sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi caitlin. Melihat orang tua nya bemesraan yang tak kenal tempat.
Shareen menoleh dan mendapati caitlin yang hendak ingin keluar
"kamu mau kemana cait? " tanya shareen. Caitlin berhenti
"supermarket mom" balasnya
"biar dad antar kamu kan belum paham jalan sini" ucap jonathan yang sudah berdiri.
"noo! Caitlin bisa sendiri mom dad. Caitlin udah hampir hapal kok jalan sini. Jadi mom end dad bakal jangan khawatir oke, lagi pula caitlin pergi ke supermarket yang di ujung jalan kok gak jauh" kata caitlin lalu mencium pipi shareen dan jonathan lalu pergi.
---------
Caitlin baru saja keluar dari supermarket, di tangan nya kini sudah ada 2 kantong belanjaan yang cukup berat. Huft, salahnya kenapa tadi ia menolak tawaran dad dan kakaknya yang ingin mengantarnya harusnya ia terima saja.
Poor caitlin
Caitlin pun menyusuri jalanan yang tampak sepi dan kurang pencahayaan lampu, sebenarnya caitlin takut tapi ia berani - beranikan demi susu kotak dan cemilan.
Saat sedang berjalan tak sengaja matanya melihat seorang wanita paruh baya yang sedang berusaha mengambil tas nya yang di pegang oleh kedua laki laki berbadan kekar.
Caitlin tampak berfikir. Apa iya harus menolongnya? Percuma menolong nya. Toh caitlin pasti kalah karena postur tubuh yang bisa di bilang kecil. Oke kali ini caitlin mengambil keputusan untuk menolong wanita itu.
Tampa ba bi bu lagi caitlin menghampiri tiga orang itu dan merebut tas milik ibu itu saat dua orang pria ini lengah. Ibu itu mengucapkan terima kasih dan pergi dan jadi lah caitlin sendiri yang menghadapi dua orang ini.
Tubuh caitlin kini sudah gemetar ketakutan karena di tatap oleh dua orang ini. Tapi ia menyembunyikan rasa takut itu.
"mau jadi pahlawan kesiangan lo?! " tanya salah satu dari mereka yang mempunyai tato di sekujur tubuhnya dengan nada tinggi. Jujur caitlin tambah takut sekarang karena bentakan tadi. Caitlin tidak pernah di bentak oleh siapapun.
"ini malem kali" entah keberanian dari mana tiba tiba caitlin berbicara seperti itu. Kalau mulut nya ada mode unsend sudah di pastikan ia akan mematikannya.
"mau jadi pahlawan lo?! " tanya orang itu lagi.
" aduh masnya gini ya, jangan suka ambil milik orang lain mas .itu dosa nama nya, emasnya mau masuk neraka? Nggak kan . Mending emasnya kerja dari pada jadi perampok gini. Cuman nambah dosa mas" ceramah caitlin panjang kali lebar. Dua orang itu hanya menatap caitlin dengan tatapan membunuh. Yang di tatap hanya menampilkan senyum tak berdosanya.
"idih mas bae bae itu mata keluar" kata caitlin yang membuat dua orang itu geram.
Jangn lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
carel
Teen FictionJANGAN JD SILENT READERS KAWAN! tamat. " sebeku-beku nya es dia bakal cair juga .sama kayak sifat lo, jadi jangan sok deh"- caitlin