teil neun

484 20 0
                                    

" caitlin pulang" ucap caitlin,  suasana sepi menyelimuti mansion milik caitlin. Caitlin sudah tau pasti kedua orangtua nya bekerja,  sedangkan kakak nya pasti belum pulang.  Farel yang kebingungan karena rumah caitlin sepi pun bertanya

" keluarga lo kemana? " pasalnya rumah ini terlalu sepi.  Rumah yang di dominasi warna putih dan di depan rumah yang berjejer beberapa tanaman bunga.

" dad dan mom kerja,  kak jeje dan kak willi belum pulang kuliah " jelas caitlin yang kini sudah duduk di sofa ruang tamu bersama farel. Farel mengangguk,  caitlin berdiri dan memanggil mbok mira.

" mbok tolong bawain handuk dan teh hangat ya" teriak caitlin

" iya non" suara mbok mira pun terdengar keras karena mbok mira sekarangg pasti sudah berada di dapur.

Hening,  itu lah yang di rasakan farel dan caitlin sekarang. Hingga mbok mira datang dan membawa handuk dan teh hangat untuk farel.

" eh ada temen nya non caitlin toh" cengir mbok mira yang melihat adanya farel.  Farel bangkit dan mencium punggung tangan mbok mira.  Mbok mira tersenyum.

" farel mbok nama nya" kata caitlin. Mbok mira hanya tersenyum

" yaudah lanjutin atuh pacarannya,  mbok teh mau kebelakang ya" mbok mira akhirnya pergi dari hadapab mereka.

" gak usah di dengerin apa kata mbok mira,  dia emang kayak gitu" farek mengangguk dan meminum teh nya.

" gue ganti baju dulu ya " ucap caitlin dan bangkit.

" ya" singkat farel.  Caitlin berjalan menaiki anak tangga untuk ke kamar lalu mengganti baju nya.

Farek yang merasa bosan memutuskan untuk melihat foto foto yang terpampang di sudut ruang keluarga. Di situ banyak foto yang berjejer rapih ada foto seorang anak kecil yang sedang memakan ice cream,  farel yakin itu adalah caitlin karena sangat mirip.

Di sebelahnya ada foto anak laki laki bersama dua anak perempuan,  di atas foto itu ada laki laki paruh baya dan juga wanita mungkin itu orang tua caitlin pikir farel.  Dan di tengah di antara foto foto itu ada foto keluarga.

Harmonis batin farel.

" lo ngapain? " farel terlonjak kaget mendengar suara caitlin yang tiba tiba sudah berada di sampingnya.  Farel menetralkan kembali raut wajahnya

" liat foto" farel melangkahkan kakinya menuju ruang tamu diikuti caitlin.

" keluarga lo harmonis" kata farel,  caitlin sudah tau pasti farel sedih terlihat daru raut Wajahny yang tak seceria tadi.

" bokap lo sayang banget sama keluarga lo" Lanjutny.  Tampa sadar kini tangan caitlin sudah berada di atas tangan farel.

" gak semua yang kita lihat itu benar rel , ada keluarga yang mungkin di depannya terlihat bahagia.  Tapi kita gak tau gimana di belakang nya.  Udah jangan sedih " ucap caitlin,  kini tangan farel lebih erat menggenggan tangan caitlin.

" thanks " ucap farel menoleh ke arah caitlin tak sengaja Iris mata mereka bertemu.  Seakan akan terhanyut dalam kontak mata tersebut.  Hanya ada detakan jantung mereka yang terdengar.  Entah ini perasaan aneh apa , tapi detak jantung mereka sama sama berdetak lebih kencang .

Astaga ini jantung kagak bisa diem. Duh farek jantung gue udah dag dig dug serr ni. Batin caitlin

Perasaan apa ini?  Aneh.  Batin farel

Saat mereka sedang terhanyut dalam debaran masing masing.  Tiba tiba seorang pria muncul dari pintu masuk dan mengangetkan mereka.

" omegat cait what are you doing?" tanya william kaget yang melihat adik nya sedang saling tatap tatapan dan berpegangan tangan dengan seorang laki laki. 

Farel dan caitlin yanf mendengar suara william pun terlonjak kaget dan memutuskan kontak mata.

"eh- apaan si ka" ucap caitlin gugup.  Sedangkan farel sedang menetralkan keterkejutannya.

" kak willi apaan si dateng dateng udah heboh aja" desis caitlin.

" eh bocah gimana gue gak heboh,  gue baru dateng udah di suguhkan pemandangan yang luar biasa.  Yang belum pernah gue liat" cibir william kesal. Caitlin hannya mencibikan bibirnya.

" siapa itu cait? Teman? Pacar? Mantan? Jodoh? "semprot willam dengan beberapa pertanyaan

" dih apaan si cuman teman. Kenalin rel itu abang absurd gue kak william " fare pun bersalaman dengan william

" farel bang" ucao farel ramah

" william, rel" ucap william tak kalah ramah.

Saar sedang asyik berkenalan. Tiba tiba muncul satu wanita dari belakang dengan menenteng tas laptopnya

" what happened? " tannya jeje saat masuk kedalam rumah.

" gak ada " balas william.

" rel kenalin itu kakak gue.  Kak jeje" ucap caitlin memperkenalkan jeje, farel kembali bersalaman dengan jeje.

" farel kak" jeje melongo di buatnya.  Karena kadar ketampanan farel walaupun dengan rambut yang berantakan dan baju yang lusuh.
William yang menyadari jeje muli terpesona dengan farel lantas menyenggol lengan jeje.

" eh" pekik jeje dari lamunannya

" sadar wey, inget tu orang udah ada yang punya" cibir william . Jeje mangut mangut " jennifer" ucap jeje pada farel.

Akhirnya mereka ber empat mengobrol dan saling berbagi cerita. Lain hal nya dengan farel, ia hanya mendengarkan dan sesekali tersenyum dengan lawakan yang di buat william.  Caitlin yang sedari tadi fokus mihat farel pun ikut tersenyum.  Tak terasa kini hujan sudah berhenti

" gue pamit pulang ya" ucap farel yang kini sudah berdiri

" yah,  padahal gue mau ngajak lo main game rel" kata william cemberut

" lain waktu aja bang" balas farel " yaudah gue pamit ya cait" lanjutnya dan menyambar kunci motor.  Caitlin hanya mengangguk dan mengantar farel kedepan.

" thanks" ucap farel yang kini sudah menaiki motornya.

" untuk? " tanya caitlin bingung

"semuanya" caitlin di buat membeo karena nya. Memangnya apa yang caitlin sudah lakukan?  Sampai sampai farel berterimakasih.  Kini farel sudah pergi dari pekarangan rumah caitlin. Tampa caitlin sadari,  farel tersenyum di balik helm fullface nya.  Senyum yang belum pernah orang lain lihat selain bunda dan adiknya.
 

Jangan lupa vote.

                                   
        

carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang