abschnitt einundsiebzig

207 7 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang! 

--------------------

Hari ini caitlin sudah mulai bersekolah,  mood nya sudah kembali normal,  tubuhnya juga sudah membaik walaupun caitlin masih terlihat pucat. Cuman hatibya yang belum bisa membaik.

Caitlin sudah sampai di Sekolah nya,  ia turun dari mobil sebelum turun ia mengecup pipi william sebebtar karena memang ini sudah menjadi kebiasaannya.

" nanti kakak yang akan jemput kamu. Kalau ada apa - apa kabarin kakak " ucap william

Caitlin mengangguk " siap kapten. " caitlin menutup pintu mobil. Mobil william pun mulai pergi dari kawasan sekolah. Caitlin pun berbalik badan,  ia melangkah kan kaki nya menginjak pintu masuk alias gerbang. Tiba - tiva

Byurrr

Tubuh caitlin basah kuyup,  caitlin mengusap wajahnya yang terkena air. Matanya melihat teman - teman nya yang sedang menertawakan nya,  mengejek,  dan mencemooh. Salah caitlin apa? 

" siapa yang lakuin ini?! " sentak caitlin dengan emosi di ubun - ubun. Pakaiannya benar - benar sudah basah dan tembus pandang. Dengan cepat caitlin menutup bagian depannya menggunakan tangan

" aku,  kenapa? " sahut seseorang dari arah belakang. Teman teman nya pun menyingkir memberikan akses jalan untuk sang pelaku. Mata caitlin melebar saat tau siapa pelakunya

" jadi,  lo yang lakuin ini?! " tanya caitlin

Zoya mengangguk " gimana temen - temen. Seru gak pertunjukannnya? " ledek zoya. Yang lain pun hanya bisa tertawa tidak ada yang berniat untuk membantu caitlin.

Sungguh ini memalukan! 

" mau lo apa sih zoy?! " mereka semua berhenti tertawa. Lalu beralih menatap caitlin yang sudah emosi

" mau aku cuman,  satu. Yaitu jauhin kak farel! " caitlin heran,  bukan kah selama ini caitlin sudah menjauhi farel bahkan sudah merelakannya. Lalu dimana letak kesalahan caitlin sekarang.

" aku tau semua nya,  kemarin kak farel datang ke mansion kakak kan?  .gara gara kakak,  rencana aku untuk nonton sama kak farel gagal. Sekarang kakak puas kan?!  .

Permintaan aku itu simple,  kakak cuman perlu menjauh dari kak farel! "

Well. Dari mana zoya tau kalau farel kemarin datang ke mansion nya. Dan apa tadi dia bilang,  permintaannya simple. Simple embahmu,  itu bagian tersulit bagi caitlin

" farel datang sendiri,  gue gak nyuruh dia buat dateng " balas caitlin sinis " seharus nya,  lo salahin diri lo sendiri karena begitu rendah. Buktinya farel lebih memilih gue dari pada tunangannya sendiri! . Lo itu cuman jadi penghalang di antara hubungan gue sama farel,  sadar zoya sadar!! "

Zoya mengepalkan tangan nya. Lalu mengguyur caitlin lagi,  caitlin benar benar malu. Seseorang tolong..  Batin nya.

Tak lama kemudian caramel,  rahel,  gavin,  nathan datang. Caramel melotot tak percaya melihat keadaan caitlin yang basah kuyup seperti anak kucing kecebur empang. Rahel mengambil sweter nya lalu memakaikannya pada caitlin untuk menutupi tubuhnya.

" gilak gak nyangka gue,  zoya sadis juga " bisik gavin di telinga nathan. Nathan pun mengangguk.

Sedangkan caramel ia menatap tajam zoya " cara lo rendahan banget! " sinis caramel

" beginikah anak dari pengusaha kaya raya,  albert allessandrio. Cara nya benar benar kampungan,  mungkin kalau orang tua lo liat gimaba kelakuan anak nua. Gue pastiin dia bakal malu punya anak kayak lo! " ucap caramel tepat di hadapan zoya.

" jangan bawa orang tua,  ini gak ada sangkut pautnya. Dan ini juga bukan urusan kakak! " balas zoya tak kalay sengit

" ooh jelas ini urusan gue,  caitlin itu sahabat gue!! " sentak caramel. Wajah zoya sudah merah padam menahan emosi.

" aku gak mau tau,  kak caitlin harus menjauh dari kak farel! " ucapnya.

" memang nya lo siapa bisa ngatur ngatur hidup caitlin dan farel?! " kini giliran nathan yang bertanya

" kalau kakak lupa. Aku itu tunangannya! " balaas nya penuh penekanan.

Nathan tertawa " farel aja gak nganggep lo sebagai tunangannya.  Bagaimana bisa lo nyebut farel tunangannya.  Zoya,  zoya cara lo ternyata masih rendahan yah. Gue nyesel banget dulu suka sama lo.! "

Zoya mengepalkan tangan nya menahan rasa malu " liat aja aku bakal bales semua perbuatan kalian " ucapnya lalu pergi bersamaan dengan antek antek nya.

" APA LIAT LIAT. BUBAR LO SEMUA!! " bentak gavin pada teman teman nya yang lain.

" cih. Dasar medusa! " teriak caramel. Lalu membawa caitlin ke uks.

🌼🌼🌼

Farel melangkahkan kakinya lebar - lebar menuju uks. Tadi alan memberi tahu nya bahwa zoya bertindak semena - mena kepada caitlin. Emosi farel benar benar memuncak saat tau gadisnya di sakiti.

Ia pun tadu langsung meninggalkan ruangan pak rey tampa pamit terlebih dahulu,  murid songong emang. Dari kejauhan farel bisa melihat nathan dan gavin yang sedang menunggu di depan pintu uks. Farel pun menghampiri mereka

" gimana keadaan caitlin? " tanya farel to the point,  gavin terkejut dengan kedatangan farel tiba tiba

" gue gak tau,  mending lo cek langsung " sahut nathan

" rel,  gue gak nyangka tunangan lo kejam juga " cibir gavin. Farel mengabaikan nya,  ia membuka knop pintu uks. Sedangkan nathan ia menyentil dahi gavin

" kadang - kadang mulut lo gak pernah di filter " ucapnya lalu masuk kedalam menyusul farel.

Gavin mengusap dahi nya yang terasa panas " mulut di filter emang bisa?" tanya nya pada diri sendiri.

Farel bisa melihat keadaab caitlin yang benar benar pucat pasi seperti mayat hidup. Ia sungguh marah pada zoya,  caramel yang menyadari adanya farel lantas menatap farel tajam

" ngapain lo disini?!" sinis caramel,  farel bisa melihat ada rasa tak suka di wajah caramel. Farel tak mengubris ucapab caramel ia berjalan,  dan sekarang sudah berada tepat di samping gadisnya

" gue tanya ngapain lo disini?! .mau jadi pahlawan kesiangan,  ini semua gara gara tunagan lo yang medusa itu. Gua bersumpah bakal remukin tubuh zoya. " caramel menjeda kalimatnya " katanya sayang sama caitlin tapi gak pernah ada di samping nya! " sindir caramel.

" mel udahlah jangan bikin keributan di sini. Kasian caitlin " lerai rahel,  caramel menatap rahel sewot

" dia itu memang pantas di gitu in hel " sambung caramel. Farel masih setia menatap caitlin yang tertidur. Tak lama kemudian,  kelopak mata caitlin terbuka.

Caitlin mengerjap ejap kan matanya,  bau obat - obatan yang pertama kali menyambut indra pencium caitlin. Mata caitlin melirik ke samping,  matanya bertabrakan dengan Irish mata farel yang sedang menatapnya dalam dan sendu

" kalian kok disini,  kenapa? " tanya caitlin polos

" lo gak papa kan cait. Mana yang sakit?  Kalau ada yang sakit bilang babang gavin ntar babang gavin obatin. Emang tu si medusa belum pernah di cemplungin ke kali " ucap gavin yang sudah di sampung kiri caitlin.

Nathan menarik telinga gavin " modus banget ya lo " semua pun tertawa,  kecuali farel yang masih tetap setia menatap caitlin

Merasa di perhatikan,  caitlin menoleh ke farel dengan tatapan bertanya. Seakan mengerti dengan tatapan caitlin,  farel menggelengkan kepalanya lemah dan tersenyum. Rahel yang memperhatikan isyarat dua sejoli itu hanya bisa mengulum senyum dan berdoa agar semuanya baik baik saja.



carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang