abschnitt vierundfunfzig

212 7 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang !

---------------------------

Keesokan hari nya,  caitlin sudah berada di dalam kelas bersama 2 sahabat nya itu. Tadi pagi ia berangkat bareng bersama william karena sejak semalam farel tidak ada kabar nya sama sekali.

Caitlin juga sudah menghubungi nya tapi tidak juga di jawab, huft mungkin farel sedang pergi tapi ia lupa membawa hp nya. Hei tunggu - tunggu pergi kemana dia?  Hari ini kan masih hari sekolah. Mungkin ia sedang sibuk.

Tak lama kemudian bel masuk berbunyi bersamaan dengan datangnya bu tika selaku guru bahasa indonesia yang di senangi banyak murid karena baik nya yang gak ketulungan.

" baik anak - anak kali ini kalian kerjakan soal bahasa indonesia halaman 31 sampai 33 " perintah bu tika yang di angguki oleh semuanya.

Satu jam sudah pelajaran bu tika berlangsung dan kini giliran murid-murid untuk mengisi perut nya atau sekedar beristirahat sejenak. Caitlin dkk pun pergi ke kantin bersama.

Caitlin dan rahel berjalan paling depan,  sedangkan caramel di belakang bersama alex. Tadi sebelum ke kantin caramel berpapasan dengan alex dan dengan modus nya caramel mengajak alex ikut bersama.

Alex anak XII - ipa 2 yang terkenal kepintaran nya, banyak yang mengetahui bahwa caramel menyukai alex bahkan alex sendiri pun suda mengetahui nya. Tapi itu semua hanya di anggap angin lalu oleh alex,  alex selalu cuek dengan sekitar apalagi menyangkut kata kata cinta.

Sebut saja alex kurang peka. Sudah lupakan! 
Tiba nya di kantin mereka pun duduk di tempat yang biasa farel dan kawan kawan tempati. Tempat itu masih kosong entah orang nya kemana.

" hel lo yang pesen gih " titah caramel,  rahel mengehela nafas sejenak.

" pesen apa? " ketusnya, gini ni yang rahel tidak sukai dari caramel. Masalah nya itu anak kalo udah ketemu alex pasti bawaan nya pengin nempel mulu sama alex, 

" gue nasgor sama es teh aja,  kalo kamu apa lex? " tanya caramel pada alex.

" aku samain aja kayak kamu cara " balas nya sopan.

Rahel pun melirik ke arah caitlin dan menanyai nya yang di balas sama yaitu nasgor dan es teh. Rahel pun berjalan menuju tempat nasgor,  5 menit menunggu akhirnya rahel kembali dengan membawa makanan.

Selang beberapa menit nathan dan gavin datang tapi tidak dengan farel.

" farel kemana? " tanya caitlin saat nathan dan gavin baru saja mendaratkan bokong nya.

" lah lo gak tau,  hari ini farel izin cait, " balas nathan

" dari semalam gue nyoba buat ngehubungin dia tapi sama sekali gak ada jawaban " lirih caitlin.

Rahel menepuk punggung caitlin " positif thingking aja mumgkin farel lagi ada urusan " caitlin mengangguk

" alex kok kamu makan nya belepotan sih " ucap caramel seraya membersihkan ujung bibir alex.
Gavin mengepalkan tangan nya erat,  apa-apaan ini gadisnya bermesraan dengan orang lain di hadapan nya.

" modus lo! " cibir rahel yang mendapat tatapan horor dari caramel.

" eneng cara tega ya sama babang gavin.  Eneng udah dua in abang " kata gavin dengan nada yang menjijikkan,  caramel bergidik ngeri

" dih apaan si lo,  jijik tau gak! " desis caramel yang membuat nathan , rahel dan alex tertawa berbeda dengan caitlin yang diam dan sedari tadi mencoba menghubungi farel.

Di lain tempat kini farel sedang bermain gitar di kamarnya lebih tepatnya di dekat jendela. Ia menyanyikan lagu kesukaan nya,  setelah kejadian pertengkaran semalam farel mengurung dirunya di dalam kamar.

Bahkan pagi ini ia tidak masuk sekolah beralasa karena ada urusan, katakanlah farel lebay tapi ini memang kenyataan nya.

Pintu kamar farel terbuka dengan muncul nya ira seraya membawa nampan yang berisikan makanan.

" rel makan dulu " ucap ira mengelus pucuk kepala farel

" farel gak laper bun " balas nya cuek,  ira menghela nafas nya

" setiap manusia pasti punya masalah rel, gak ada manusia yang gak punya masalah. Hanya saja cara mereka untuk menyelesaikan masalah itu berbeda. Sama halnya dengan hidup kamu, jangan buat pusing masalah ini kita hadapi bareng-bareng " jelas ira yang membuat farel menoleh.

" kenapa harus farel bun?  Kenapa?  Kenapa bukan putra kesayangan nya. Nggak cukup dulu dia ngancurin hidup bunda dan sekarang dia kembali hancurin hidup farel dengan cara menjodohkan farel dengan putri sahabatnya " lirih farel

" farel bagaimana pun dua ayahmu. Dia pengin yang terbaik buat kamu rel "

" terbaik dari mana bun,  terbaik dengan cara mengorbankan perasaan anaknya demi kepentingan pribadi nya "

"rel-"

" bunda mending keluar dulu,  farel pengin sendiri " ira mengangguk lemah lalu beranjak pergi

" jangan lupa kabarin caitlin rel, pasti dia khawatir sama karena kamu gak ngabarin dia " ucap ira sebelum pergi dari kamar.

Farel menepuk jidat nya ia hampir lupa dengan gadisnya karena terus menerus bergulat dengan masalahnya. Dengan cekatan ia menyambar ponsel nya yang tergeletak di atas ranjang.

Dia mulai mengaktifka. Ponsel nya dan lihatlah banyak sekali notifikasi dari teman teman nya dan juga gadisnya. Dengan cepat farel mendeal nomor caitlin,  panggilan 1 tidak di jawab,  2 pun sama , hingga panggilan ke 3 baru di jawab.

" halo kenapa rel? " tanya caitlin di sebrang sana yang mempu menenangkan farel. Kan sudah mulai alay nya farel .

" ga papa maaf baru ngabarin lo sekarang " balas farel

" it's oke "

" sekarang jam nya pulang sekolah ka. ?" tanya farel

" iya "

" gue jemput lo sekarang ya " tawar farel

" jangan,  gue bisa bareng cara dan rahel kok "

" beneran? " ayolah farel kenapa harus bertanya sih kenapa tidak langsung menjemput caitlin. Kan cewek gitu.

" iya farel,  ngomong - ngomong lo kemana aja rel? " tanya caitlin dengan nada bicara yang tersirat kekhawatiran.

" maaf,  gue  ada urusan mendadak jadi gak bisa masuk sekolah " alibi farel,  hmm mulai bohong ya kamu farel.

" ya gue maklumin pasti semua orang juga punya urusan. Tapi lo gak papa kan?  Lo baik baik aja kan? " tanya caitlin

" iya gue baik baik aja " sahut nya

" jangan bohong rel,  dari nada bicara lo kayak nya lo ada masalah berat. Lo bisa cerita ke gue kalo lo mau " kata caitlin. Sungguh farel tak tega dengan caitlin nanti nya jika caitlin tau yang sebenarnya , dengan cepat farel mengubah nada suara

" iya gue gak ada masalah kok hanya sedikit. Gue baik baik aja sweey " ujar nya sedikit menenangkan caitlin

" oke,  tapi kalo lo butuh teman cerita gue siap kok jadi teman cerita lo 24 jam non stop " canda caitlin,  farel terkekeh pelan.

" siap bosqu "

" yaudah gue tutup ya telpon nya, owh iya jangan lupa makan. Gue tau lo belum makan "  tepat sekali , sasaran perempuan memang tidak pernah meleset.

" iya sweety,  hati hati di jalan "

Panggilan telpon pun tertutup,  farel tersenyum entah kenapa dengan adanya kehadiran caitlin di hidup nya membuat ia bahagia.

Ngetik pnjg kan aku.
Jgn lupa vote.

carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang