" cait lo pulang bareng siapa? " tanya rahel. Kebetulan bel pulang sekolah baru saja berbunyi.
" biasa, farel. " katanya seraya merapihkan alat tulisnya. " kenapa emang nya hel? " tanya nya.
"enggak papa, tadi nya gue mau ngajak lo ke mall bareng cara. Biasa lah tu anak " ucap rahel, sedangkan caramel ia hanya cengengesan.
" maaf ya gue gak bisa ikut, next time pasti gue ikut " kata caitlin.
" santai aja kali cait. Kayak sama siapa aja " ucap caramel. Mereka pun keluar kelas bersama.
" yaudah gue ke parkiran dulu ya " pamit caitlin seraya melambaikan tangannya. Caramel dan rahel mengangguk.
-----
" udah lama nunggunya? " tanya caitlin yang sudah berada di samping farel. Farel mendongak dan tersenyum sambil memasukan ponselnya ke saku celana.
"lumayan, tapi gapapa gue rela kok nungguin lo sampe kapan pun" kata farel dengan nada yang di buat buat. Caitlin mual sendiri mendengarnya.
" gak usah ngada - ngada rel" katanya lalu menaiki motor farel dan memakai helm. Farel melajukan motornya membelah jalanan ibu kota.
Caitlin yang menyadari ini bukan jalan arah kerumahnya lantas bertanya.
" lo mau bawa gue kemana? Ini kan bukan arah jalan kerumah gue" tanya caitlin bingung. Farel diam tidak menanggapinya. Caitlin memukul helm farel.
" apa sih? " kata farel sok tidak tahu.
" lo mau nyulik gue? Please ya rel bawa gue pulang" rengek caitlin. Farel diam lalu menambah kecepatan laju motornya, caitlin yang refleks pun lantas memeluk farel yang membuat farel terkekeh.
" farel gue belum mau mati!! Gue belum bahagiain keluarga gue. Dan gue juga belum nikah sama lee min ho, jadi please turunin gue. Gue gak mau mati muda!! " teriak caitlin. Farel tertawa geli di balil helm fullface nya.
Ada ada saja caitlin, lagi pula untuk apa farel menculiknya sunguh ingin rasanya farel menenggelamkan caitlin di dasar laut tapi tidak jadi karena spesies kayak caitlin hanya satu di dunia ini dan itu hanya untuk farel seorang.
Motor farel berhenti di pekarangan rumah farel, caitlin masih saja tidak menyadari bahwa motor sudah berhenti. Caitlin malah semakin memeluk erat farel dari belakang.
" iya gue tau lo nyaman sama gue, jadi kalau mau peluk pelukan lebih lama. Nanti aja kalo udah sah cait" ucap farel dengan seringai jahilnya.
Caitlin membuka matanya lalu melepas pelukan nya " modus lo" hardiknya lalu turun dari motor farel.
Caitlin melihat sekeliling , rumah ini? Rumah yang lumayan besar tapi sederhana. Ngerti ga?
Baru saja ingin bertanya pada farel, farel sudah terbelih dahulu menarik tangan caitlin untuk masuk ke dalam rumahnya.
" assalamualaikum bun" ucapnya lalu masuk, di ikuti caitlin di belakang. Terlihat wanita paruh baya sedang menuruni anak tangga lalu menghampiri farel.
Farel mencium punggung tangan wanita itu di ikuti caitlin.
" walaikumsalam salam, tumben abang bawa temen. Cewek lagi" goda ira sambil terkekeh. Caitlin tersenyum canggung.
" ajak duduk dong bang, masa temennya di suruh berdiri aja. Eh temen apa pacar ni? " tanya ira selidik.
" pacar bun" jawab farel enteng. Caitlin membelalakan matanya, hei enteng sekali farel berbicara.
" oh pacar, cantik siapa nama nya bang? " tanya ira.
Caitlin tersenyum canggung " caitlin tante " ucapnya.
" eh gak usah panggil tante, panggil aja bunda " kata ira. Caitlin mengangguk.
" yaudah kalo gitu bunda bikinin minum dulu ya "
" eh gak usah tan-bun magsudnya. Nanti ngerepotin" sergah caitlin
" enggak kok tunggu ya " katanya lalu pergi. Tak lama farel juga bangkit dari tempatnya.
" gue ke kamar dulu sebentar ya. Bae bae di sini jangan kemana mana " katanya seraya mencubit pipi caitlin. Caitlin mengangguk.
Selang beberapa menit bunda datang sambil membawa nampan yang berisikan minuman dan cemilan untuk caitlin
" lho farel nya mana cait? " tanya ira.
" ke kamar bun " balas caitlin seraya minum.
" ya ampun kebiasaan banget itu anak. Yaudah kalau gitu kamu tunggu aja ya. Palingan sebentar lagi turun, bunda mau ke belakang dulu ya " caitlin mengangguk. Lama menunggu farel yang tak menampilkan batang hidungnya, caitlin memilih memainkan ponsel nya.
Tak lama kemudian tempat samping caitlin duduk bergoyang tanda ada seseorang yang mendudukinya.. Caiin menoleh dan mendapati seorang anak perempuan berambut sebahu sedang duduk di samping caitlin
" hai kaka cantik" sapa anak itu sambul tersenyum manis.
" hai anak manis " sapa balik caitlin.
" kaka cantik main yuk" ajak chelsy pada caitlin. Caitlin tersenyum lalu mengangguk, tampa aba aba chelsy naik ke pangkuan caitlin sambil memegang buku gambar dan crayon.
" anak manis lagi ngapain si? " tanya caitlin basa basi.
" chelsy lagi warnain bunga kaka cantik" katanya sambil tersenyum dan menampilkan lesung pipit nya di sebelah kanan.
" boleh kakak bantu? " chelsy mengangguk. Dan caitlin mulai membantu chelsy tak lama kemudian farel datang dan menghampiri caitlin.
" chelsy kok duduk di situ, ka caitlin nya keberatan" kata farel. Chelsy mendongak menatap farel lalu beralih menatap caitlin.
" kaka cantik keberatan ya, maafin chelsy ya kaka cantik" ucap chelsy lalu turun dari pangkuan caitlin dan duduk di samping kanan caitlin.
" gak papa anak manis" kata caitlin. Lalu farel duduk di sebelah kanan caitlin.
Mereka bertiga pun saling bercanda gurau, layaknya seorang keluarga kecil yang harmonis. Ira yang baru saja muncul dari arah belakang lantas tersenyum melihat farel, caitlin dan chelsy saling bercanda gurau.
Ini adalah moment langka karena biasanya chelsy seakrab itu dengan orang yang baru ia kenal. Ia akan memilih menjauh dari orang itu.
Oke guys jgn lupa vote..
Ngetik ini hrs make kesabaran yang luar biasa ya.
Jd tolong hargai, di kasih bintang aja udh seneng bgt kok.No jeplak!
Ini asli dr pemikiran aku!
Jd kalau ada typo typo nya
Ya maap aku hanya penulis amatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
carel
Teen FictionJANGAN JD SILENT READERS KAWAN! tamat. " sebeku-beku nya es dia bakal cair juga .sama kayak sifat lo, jadi jangan sok deh"- caitlin