abschnitt siebenundsechzig

201 8 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang!

--------------------

Caitlin mengerjap ejap kan matanta karena terkena cahaya matahari. Perlahan tapi pasti mata caitlin mulai terbuka,  ia merasa tak asing dengan kamar ini  caitlin melihat keseliling nya dan benar saja ini kamarnya. Lalu siapa yang sudah mengantarnya kemari? 

Seingat caitlin,  ia masih duduk di kursi panjang taman lalu....  Caitlin menepuk jidat nya,  ia melupakan sam. Pasti cowok itu yang sudah mengantarnya kemari.

Pintu kamar caitlin terbuka dan muncullah william dan jeje yang membawa nampan berisikan makanan di tangan nya.

" kamu sudah bangun? " tanta william,  caitlin mengangguk mereka pun duduk di tepi ranjang caitlin. Jeje menyodorkan nampan itu ke caitlin

" makan. " titah jeje 

Caitlin menggeleng " aku tidak lapar "

Jeje menghela nafas nya " katakan bagaimana kau bisa pulang bersama laki - laki itu dengan keadaab kalian yang basah kuyup? "

" tidak tau, " sahut caitlin

" oh tidak,  dia yang bersama semalam kenapa dia juga yang lupa " cibir jeje

" sudahlah,  semalam sam yang mengantarmu ke mari caitlin,  dia juga sudah bertemu dengan dad. Bahkan dad menyuruhnya untuk menginap tapi ia menolak " jelas william

" aku tidak peduli "

" aishh anak ini benar benar menyebalkan! " ujar jeje.

" hari apa sekarang? " tanya caitlin

" senin, " balas mereka kompak. Caitlin membulatkan matanya ia lupa bahwa hari ini ada ulangan. Tampa babibu lagi caitlin langsung ngacir ke dalam kamar mandi

" hei,  mom bilang kau tidak boleh sekolah dulu " teriak jeje,  caitlin tetap mengabaikan nya ia memulai ritual nya.  5 menit sudah caitlin selesai dengan ritual nya ia pun memakai seragam nya

" will,  setahuku perempuan akan memakan waktu banyak untuk berdandan sekitar 1 jam atau 30 menit. Tapi caitlin hanya butuh waktu 5 menit apa itu bisa di katakan ia berdandan" ucap jeje polos

William tertawa terpingkal - pingkal " kau ini seperti tidak tahu caitlin saja.  Dia kan memang jika sudah terburu - buru ia tidak akan membuanf waktunya "

Tak lama kemudian caitlin pun menyambar kunci mobil lalu pergi tampa pamit.

" CAITLIN SUDAH KUBILANG. KAU TIDAK BOLEH BERSEKOLAH DULU OLEH MOM! " teriak jeje saat caitlin sudah pergi meninggalkan kamar nya.

Caitlin melirik jam tangan yang sudah melingkar di pergelangan tangan nya. Oh tidak!  Waktu sudah menunjukan pukul 07.35 yang berarti  caitlin terlambat 5 menit. Caitlin melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi .

10 menit dalam perjalanan akhirnya caitlin sampai dengan selamat di sekolah. Ia pun berlari terbirit birit menuju kelasnya

" maaf bu saya telat " ucap caitlin pada bu tika. Bu tika melirik jam nya

" 15 menit kamu telat. Saya maafkan. Silahkan masuk caitlin " kan sudah di bilang bu tika itu baik nya gak ketulungan. Makasih buu

🌼🌼🌼

Caitlin tidak berselera makan tetapi caramel memaksanya untuk ke kantin. Caramel pikir caitlin pasti lapar setelah melihatnya makan tapi dugaan nya salah,  perempuan itu merenung di antara keramaian kantin. Pikirannya entah berada di mana sekaranf

" cait mending lo makan,  bibir udah pucet gitu juga " omel caramel. Lihatlah sekarang caitlin yang sudah seperti manuquin hidup yang hanya bisa mengedipkan matanya dan berbicara jika perlu.

Caramel benar - benar muak melihat caitlin seperti ini. Ia ingin caitlin seperti dulu lagi.

" cait makan yah. Gue pesenin aja deh ya? " ucap rahel tak tahan ,caitlin menggeleng

" sedikit aja cait,  gue tau lo belum makan"  bujuk rahel

" Enggak usah. " kata caitlin. Caramel melirik rahel,  memperingati lewat mata kalau caitlin sedang tidak mau di ganggu. Rahel mengerti akhirnya memilih untuk melanjutkan acara makan nya yang tertunda

" oh ya,  semalam lo pergi kemana cait? " tanya caramel ia masih kepo pada caitlin " lo gak kenapa -kenapa kan semalam "

Rahel menyenggol lengan caramel. Well tadi caramel sendiri yang menyuruh nya untuk diam lalu kenapa sekarang dia juga yang recol.

Caitlin hanya melirik caramel sebentar lalu kembali melamun. Tak lama kemudian kantin menjadi heboh karena kedatangan pasangan yang baru resmi bertunangan semalam.

Caitlin melihat itu,  tangan zoya masig bergelayut manja di lengan farel. Akhir nya caitlin membuang muka nya,  melihat itu hanya akan menambah rasa sakitnya.

Farel berjalan melewati meja caitlin. Pandangannya tak pernah lepas dari gadisnya. Farel ingin sekali menghampiri caitlin dan memeluk nya,  tapi apa boleh buat.

Medusa di samping nya ini tidak akan membiarkan itu terjadi. Berbeda dengan nathan dan gavin yang malah mendaratkan bokong nya di tempat caitlin dkk.

" ngapain lo di sini. Sana sama sahabat lo !" sinis caramel pada mereka berdua. Rahel menyenggol lengan caramel. Cara menatap rahel kesal

" ck. Lebih baik gue di sini dari pada gue gabung sama medusa ewhh banget! " ketus nathan. Rahel dan caramel tertawa mendengar nya

" eh cait gimana kabar lo?  Baik kah? " tanya gavin,  caitlin melirik gavin lalu mengangguk

Di lain tempat,  farel masih saja sempat sempatnya mencuri pandang pada caitlin. Ia bosan berada di samping zoya,  terlebih lagi zoya sangat mengekang diri nya. Ia ingin bersama gadisnya,  ia rindu tawa dan senyuman caitlin.

Tak lama kemudian farel melihat caitlin bangkit dari tempatnya. Ini kesempatan untuk farel,  tampa banyak omong lagi farel bangkit juga dari tempat nya lalu pergi menyusul caitlin.

" kak farel mau kemana? " teriak zoya
Farel mengabaikan nya. Ia terus mengikuti caitlin yang menuju ke arah toilet. Farel menunggu caitlin di pintu masuk toilet perempuan. 5 menit menunggu dan akhirnya yang di tunggu akhirnya keluar juga.

Dengan cepat farel menarik lengan caitlin,  hingga punggung caitlin menabrak dinding

" awss!" ringis nya yang memegangi punggunya.  Caitlin mendongak untuk melihat siapa yang berani berani nya memojokan nya seperti ini. Matanya melebar saat tau siapa orang di depan nya ini

" minggir! " ucap caitlin datar

" cait... "

" minggir farel! " sentak caitlin. Farel terkejut saat caitlin menyentak nya.

" kita bisa bicara sembentar aja, " pinta farel

" gak bisa, " balas caitlin seraya mendorong dada farel

" gue kangen lo " tubuh caitlin menegang  .tapi dengan cepat ia menormal kan nya

" gue gak peduli, "

" cait... "

" please rel minggir. Gue gak mau di tuduh macam-macam sama tunangan lo "  ujar nya lalu pergi. Farel menatap caitlin sendu.

carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang