abschnitt sechsundsechzig

195 8 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang!

-----------------------


Caitlin berjalan menyusuri jalanan dengan air mata yang masih mengalir. Suasana di sini sangat sepi dan gelap,  hanya ada lampu remang - remang yang menemani setiap langkah kaki nya.

Malam ini begitu dingin walau caitlib mengenakan baju lengan panjang. Caitlin mendongak menatap awan yang sebentar lagi akan mengeluarkan butiran - butiran hujan.

Benar dugaan caitlin,  hujan turun dengan deras nya mengguyur tubuh caitlin yang rapuh. Hujan datang untuk kesekian kalinya pada saat yang tepat,  walau caitlin tak meminta nya.

Caitlin masih diam ia tidak berniat untuk meneduh,  hati nya benar benar hancur sekarang. Jelaskan,  perempuan mana yang tak sedih melihat kekasihnya bertunangan dengan orang lain.

Akhirnya caitlin memilih duduk di kursi panjang yang berada di taman,  ia menangis dalam diam seraya menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya. Tangisan nya kembali pecah saat ia mengingat farel menyematkan cincin di jari zoya

" bodoh,  bodoh,  bodoh " racau nya,  keaadaan nya benar benar kacau. Caitlin terus menerus memukul kepalanya.

Penampilan nya juga bisa di bilang buruk, terlihat dari badan nya yang mulai menggigil. Mata nya bengkak, bibir dan wajah nya pucat,  membuat siapapun yang melihatnya pasti akan bergidik ngeri sendiri.

" jangan pernah kamu sakitin diru kamu sendiri hanya karena orang lain  , caitlin "

Deg

Caitlin mengenal suara itu, suara yang benar benar membuatnya muak setiap kali mendengarnya. Tapi suara itu juga yang sering kali ia rindukan.
Caitlin mengangkat kepala nya , mata nya langsung bertubrukan dengan Irish mata bewarna coklat terang.

" sam... " gumam nya yang mampu di dengar oleh sam.

Sam tersenyum,  senyum yang belum pernah orang lain lihat selain caitlin. Sam menghampiri caitlin dan mendaratkan bokong nya tepat di samping caitlin. Caitlin berangsur menjauh dari sam

" ngapain kamu di sini? " tanya caitlin dingin. Tuhan dengan kau mendatangkan sam di hidup caitlin sama saja akan memperburuk keadaan dan mengorek luka lama caitlin yang belum sembuh total.

Sam menoleh dan tersenyum hangat,  caitlin terbuai akan senyuman sam. Senyuman yang dulu nya ia rindukan setiap saat,  senyuman yang mampu membuat nya nyaman,  senyuman yang dulu nya memudar. Dan sekarang caitlin mendapatkan nya kembali.

" aku pernah bilang kamu,  jangan pernah sakitin diri kamu sendiri karena orang lain. Itu akan menyakitkan " sam masih menatap caitlin dalam sedangkan yang di tatap ia membuat muka nya.

Ia malas menatap sam,  ia akan terbayang bagaimana dulu sam menghianatinya. Sam menghela nafas panjang,  gadisnya masih sama seperti satu tahun lalu walau beda nya sekarang gadisnya sudah memiliki kekasih.

" kamu ingat,  dulu aku juga pernah bilang sama kamu. Kalau nantinya ada seseorang yang nyakitin kamu,  kamu cukup tersenyum sama orang itu. Memang akab lebih menyakitkan jik-"

" aku gak suka mengingat masa lalu. " potong caitlin cepat dengan nada datar nya

" kamu masih sama seperti caitlin satu tahun yang lalu. Caitlin yang selalu aku rindukan setiap saat " ucap sam mengingat kenangannya bersama caitlin sebelum caitlin pergi meninggalkan nya.

" andai kejadian satu tahun lalu gak terjadi mungkin sekarang kita masih bisa bersama. " sambung sam

" kejadian itu terjadi juga karena kamu, " balas caitlin sinis. Tubuh nya bergetar karena kedinginan. Sam menyadari caitlin menggigil lantas menggendong caitlin ala bridle style

" sam! " pekik caitlin terkejut. Sam membawa caitlin ke mobil nya ia menurunkan caitlin dengan hati hati.

" aku mau pulang " kata caitlin dingin

" biar aku antar "

" gak perlu,  aku bisa sendiri " caitlin yang hendak ingin bangkit pun tidak jadi karena sam memeluk nya erat.  Caitlin merontak meminta untuk di lepaskan tapi sam malah memeluk nya semakin erat.

" sam lepas! " berontak caitlin. Sam menarik nafasnya,  gadisnya ini benar benar tidak berubah masih saja keras kepala.

" kamu tidak sopan! " ucap caitlin  datar .sam menghiraukan nya lalu ia memasangkan sabuk pengaman pada caitlin. Setelag itu sam memutari mobil nya dan masuk kedalam

Ia juga memberi kan sweter nya yang kering yang ia simpan di belakang ke arah caitlin. Caitlin diam ia hanya melirik sweter itu tidak berniat untuk mengambil nya.

Jengah karena di abaikan akhirnya sam memilih memakaikan sweter itu ke caitlin. Caitlin diam tidak memberontak karena tubuh nya benar benar lemas.

Mobil itu itu melaju dengan keheningan. Bosan karena dalam Keadaan hening , rasa kantuk yang mulai menguasai akhirnya caitlin memejam kan mata nya dan tertidur pulas. Sam melirik ke arah caitlin yang ternyaata sudah tertidur ia pun mengecup tangan caitlin singkat lalu tersenyum simpul.

carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang