abschnitt zweiundsechzig

186 10 0
                                    

Kalian pasti tau caranya menghargai karya seseorang!

-----------------------

Caitlin mengumpah serapahi william di sepanjang jalan menuju sekolah tadi,  bayangkan saja ia telat masuk sekolah karena william yang lambat mengemudi mobil nya.

Imgin sekali caitlin menenggelamkan william itu ke dasar laut yang paling dalam kalau tidak ingat william itu kakaknya. Memang waktu masih menunjukan pukul 07.45 yang artinya masih ada waktu 15 menit untuk bel masuk berbunyi.

Kaki caitlin melangkah masuk ke dalam sekolah untuk menuju kelasnya,  mata nya memicing. Di sana terdapat banyak sekali teman teman nya yang sedang mengelilingi tengah lapangan. Rasa penasara caitlin memuncak ia pun berjalan ke arah dimana teman teman nya sedang berkumpul. Dan di situ juga terdapat caramel dan rahel.

" ada apa sih kok rame gini? " tanya caitlin yang sudah berada di hadapan mereka berdua. Mereka pun kompak memandang caitlin dengan pandangan yang sulit di artikan.

Caitlin menyengrit bingung " kenapa?  Kok kalian liatin gue gitu sih? "

Tiba tiba ada yang tak sengaja menabrak lengan caitlin

" sabar ya caitlin lo harus relain farel " ucap perempuan berambut coklat itu lalu pergi.

Kebingungan  caitlin makin menjadi sebenarnya ada apa sih kenapa membawa soal hubungan nya dengan farel.

" caram-"

" halo kak caitlin apa kabar? " potong zoya cepat yang sudah berada di hadapan caitlin bersama grace.

" zoya.. " gumam caitlin yang mampu di dengar grace.

Zoya tersenyum licik " akhirnya kita ketemu lagi kak caitlin adean geo " kata zoya dan jangan lupakan dengan senyuman nya itu.

" baiklah kita langsung percepat saja ya,  karena aku gak punya waktu untuk berbicara sama kakak karena masih ada yang harus aku persiapin untuk acara pertunangan nanti " katanya angkuh

" tunangan? Memang nya siapa yang mau tunangan? " tanya caitlin heran,  zoya menyerahkan kartu undangan bewarna putih itu ke hadapan caitlin.

" liat dan baca, " caitlin mengambil undangan itu lalu ia mulai membacanya. Mata caitlin membelalak apa apaan ini kenapa yang tertulis nama farel dan zoya.

" ya seperti yang kakak liat, aku dan kak farel akan bertunangan "

Bagai pertir di siang bolong,  tubuh caitlin mematung. Masalah apa lagi ini.

" pertunangan ini akan di langsungkan 2 hari lagi " lanjutnya.
Hati caitlin terasa di timpa beton ber ton ton,  sesak rasanya. Ia masih diam tidak mampu untuk berbicara sedikit pun.

Tak lama kemudian farel datang bersama gavin dan nathan,  farel berniat menghampiri caitlin tapi sebelum ia melangkah tangannya sudah di cekal oleh zoya.

" apaan sih lo! " farel mencoba melepaskan cekalan ini tapi tidak bisa.

Zoya mengabaikan ucapan farel" kak farel gak lupa kan kalau sebentar lagi kita akan tunangan " kata zoya menekan kata ' tunangan ' .

Farel menatap zoya tajam lalu beralih menatap caitlin yang diam mematung. Mata farel melihat undangan yang berada di tangan caitlin dengan cepat farel mengambilnya lalu membacanya.

" jadi benar lo mau tunangan sama zoya? " tanya caitlin datar,  farel diam sembari menatap caitlin yang memasang wajah datarnya.

" dia berarti benar, " lanjutnya. Caitlin menghela nafas panjang " kenapa gak bilang dari awal farel,  kenapa gue harus tau dari orang lain kenapa? "

carelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang