Bismillah, assalamu'alaikum.
Gadis ini memiliki karakteristik sulit bergaul. Namanya Navisya Nur Sawal. Panggil saya Visya.
**
"Bu, bsk kita sudah mulai pindah ya. Barang barang sudah hrs siap smua." ucap ayah kpd ibu.
"Baik yah. Ibu sudah menyiapkan barang barang dengan teliti. Insyaallah tidak ada yg tertinggal." timbal ibunya.
"Alhamdulillah bu. Visya.. sini nak. Ayah mau bicara." ayah tdk menghiraukan anaknya yg sedang sedih itu.
"Iya ayah."
"Apa kamu sudah menyiapkan barang barang untuk pindahan? Km gaperlu sedih, km masih bisa sekolah disini. Msh bisa main dengan teman teman dsini. Kita hanya pindah rumah nak, bukan pindah segala hal." jelas si ayah menasihati.
"Insyaallah udh ayah. Aku tinggal nunggu benar benar pindah saja. Iya yah. Aku tdk akan bersedih. Hanya saja, aku blm mengerti dengan smua ini." jelas Visya yg meluruskan keadaan.
"Alhamdulillah kalau begitu. Yasudah, besok insyaaallah kita sudah mulai pindah kesana. Malam ini, km tdr dengan nyenyak ya!." seru ayahnya itu.
"Baik ayah."
**
"Kungkuruyuukkk"
Pukul 04.01 sudah terdengar suara ayam berkokok. Adzan shubuh berkumandang dengan indahnya. Visya pun bangun dengan alarm biasa yg sllu dia pakai untuk bangun shubuh.
"kring.. kriinggg"
"Allahuakbar. Udh shubuh lagi." ucap gadis tersebut sangat polos.
Lalu dia segera bergegas ke kamar mandi, dan mengambil air wudhu. Setelah itu, dia langsung menunaikan kewajibannya.
**
Setelah shalat shubuh, Visya memainkan handphonenya. Rupaya, dia sedang chat dengan sahabatnya. Dia tidak ingin meninggalkan sahabatnya yg dari kecil sudah bersamanya. Tetapi apa daya, takdir berkata lain.
**
Suasana pagi mulai terlihat. Matahari terbit dengan dengan terang. Keluarga Visya sudah bersiap siap untuk pergi ke rumah mereka yg baru. Tapi hati Visya sangatlah berat. Hal yg paling dia tidak suka adalah Berbaur Dengan Org Baru.
"Nak, kamu sudah siap? Kita berangkat skrg ya." ucap ayah kpd anaknya itu.
"Insyaaallah siap ayah." lirih Visya, pdhl hatinya terasa berat meninggalkan semua ini.
"Baiklah, segera km naik ke mobil. Ibu dan adikmu sudah menunggu dsana. Nnti ayah menyusul." jelas ayah.
"Iya ayah."
**
Perjalanan menuju rumah barunya sangatlah tragis. Author pov: mksdnya, jalannya nanjak turun bnget 😂. Back to the topic. >> Tapi, rumahnya tidak trlalu jauh dengan sekolahnya yg msih di daerah rumahnya dulu. Sampai akhirnya, sampailah Visya dan keluarga di rumah yang baru. Memang, pindahan ini, pindahan ke daerah perumahan. Tapi, tetap saja, jika insting Visya malas berbaur dengan org lain. Suasana baru, teman baru, dan pengalaman baru akan menjamunya disana.
"Alhamdulillah sampai." syukur ibunya.
"Bagaimana? Bagus kan?." tanya sang ayah.
"Alhamdulillah bgus, nyaman juga." dengan tenang, Visya menerima.
"Ade juga sukaaa."
"Alhamdulillah kalau smuanya suka. Yaudah, kita masuk skrg. Kita mulai beres beres yaaa."
"Yuu". Serentak ibu dan ade.
Hanya Visya yg terlihat beda di kerumunan itu. Dia masih kepikiran, akan kah dia mempunyai teman disini? Akan kah dia betah? Tapi, Visya bisa menerima smuanya. Jika sudah dihubungkan dengan takdir, dia hanya memikirkan, "kalau takdir bgini, aku bisa apa."
**
Halo haloo. Alhamdulillah crita ke 1 selesai. Syukron yg udh mampir, yg udh mau baca. Atau sekedar melihat saja, sudah syukron 😊. Smoga kalian smua suka yaaa. Hamasah slluu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...