C10- Kenalan Sama Dia.

56 12 26
                                    

"Suatu saat, mungkin takdir merubah semuanya. Karena aku percaya, Allah itu maha membolak balikkan hati hambanya."🍃

**
Visya percaya dengan kata kata tersebut. >> Waktu sahur pun tiba. Visya segera bergegas bangun untuk makan sahur. Di ruang makan, keluarga Visya sudah berkumpul. Dan langsung saja, mreka smua makan sahur dengan dibarengi berbincang bincang bersama.

**

Setelah sahur selesai, Visya membuka handphonennya sambil menunggu waktu shubuh. Lagi lagi, dia memikirkan omongannya semalam. Dan saat itu pula dia mulai memberi pesan kepada ikhwan ikhwan tersebut.

Gusti

"Assalamu'alaikum. Save contact ya. Visya, anaknya pak Yadi."

"Wa'alaikumsalam. Okee."

"Makasih"

"Sama sama"

**
"Oke. Ikhwan satu beress. Ga terlalu jutek sih. Yaudah ah, lanjut aja." ucap Visya yang mengomentari setiap ikhwan tersebut.

Andra

"Assalamu'alaikum. Save contact ya. Visya, anaknya pak Yadi."

"Wa'alaikumsalam. Iya."

"Makasih.."

"Sama sama"

**
"Ikhwan ini singkat sekaleh. Apa dia mengurangi contact dengan akhwat? Apa dia yg paling sholeh? Hahaha. Lanjut aja ah."

Rafa

"Assalamu'alaikum. Save contact ya. Visya, anaknya pak Yadi."

"Wa'alaikumsalam. Haii."

Visya kebingungan dengan respon ikhwan tersebut. "kenapa dia beda dari yg lain? . Ah jngn suudzon deh. Mungkin, itu cm sapaan biasa. Mungkin juga, dia orangnya ramah." dan Visya pun meneruskan chatnya tanpa menghiraukan balasan ikhwan itu.

"Makasih."

"Sama sama. Anaknya pak Yadi kan? Yg guru taekwondo itu. Hhe. Oiya. Kamu udh tau namaku?"

"Nih cowo knpasi. Bawel bnget. Aku kan udh bilang dari prtama, AKU ANAKNYA PAK YADI. Huft. Sabar sya. Astaghfirullah." gumamnya yg kesal dengan ikhwan tersebut.

"Iya. Aku anaknya pak Yadi. Udh kok"

"Tukan bner, hahaha. Coba,, nama aku siapa?"

"Rafa"

"Eh. Kok tau?"

"Allahuakbar. Tadi kan aku udh bilang ya. Aku udh tau nama dia. Dia tuh salah respons apa gmn si?" desak Visya semakin kesal.

"Iya tau. Dari tetanggaku."

"Ouh. Save contactku ya."

"Emang. Ni ikhwan bner bner:v" desak Visya semakin kesal dan hanya membaca pesan tersebut.

**
Nah.. Udh smua nih. Kalau gasalah, tinggal satu ikhwan lagi. Brrti, yg prnh aku kagumi itu nmanya Doni dong. Lgsg chat aja deh.
**
Saat Visya akan mulai chat, dia teringat sesuatu. "Dia kan kaya lebih dewasa dari yg lainnya. Mungkin, kelas 11. Hahaha. Gatau juga sih. Udh ah."
**
Doni

"Assalamu'alaikum. Save contact ya. Visya, anaknya pak Yadi."

"Wa'alaikumsalam. Iya. Save juga, Doni"

"Iyaa. Makasih"

"Sip"
"Ehh. Bentar. Mau nnya. Ganggu ga?"

"Eh, ngga kok. Kenapa?"

"Kalo boleh tau, kelas brpa?"

"Kelas 10. Kalau km?"

"Ohh kelas 10. Aku kelas 11."

"Eh, maaf. Aku ga nyebut "a" . Sekali lagi, maaf ya. Aku namain kontaknya A Doni aja, hehe."

"Ah, nggak papa. Doni aja atuh manggilnya. Asa gimana kalo pake a teh."

"Gaenak ah. Biar lebih sopan aja, hhe"

"Yaudah ath. Terserah kamu aja."

"Iya. Makasih.."

"Sama sama"

**
"Alhamdulillah. Akhirnya beres juga kenalan sm mereka semua. Ikhwan yg itu kenyataannya ramah ya. Hahaha. Mungkin, memang waktu itu lagi iseng aja. Tapi, aku aneh sama ikhwan yg namanya Rafa. Dia knpa coba? . Udh lah, gausah dipikirin, lagiann--."

Tanpa sadar, Ibunya Visya tak sengaja masuk kamar. Visya belum sempat beres ngomongin tentang ikhwan tadi, omongan dia tak sengaja kepotong Ibunya.

"Apanya yang gausah dipikirin? Kamu ga denger adzan? Udh dari tadi lho. Bukannya shalat malah masih main hp." tegur Ibunya dengan masih bersikap manis.

"Eh, astaghfirullah. Udh adzan ya? Yaallah.. Afwan bu. Aku keasikan main hp nih." ucap Visya yg sangat polos.

"Udah dari tadi malahan. Yaudah, shalat dlu sana. Smbil minta ampun krena udh lupa sama Allah." Ibunya pun dengan sengaja memanasi Visya.

"Iya bu. Ibu bisa aja." sembari memperlihatkan muka sedih."

"Ayo cepett." Ibunya pun mulai kesal.

"Iya Ibuu.." jawabnya sambil menyimpan handphone.

"Yaallah.. Lagi lagi, aku lalai dalam beribadah. Aku malah keasikan main HP. Ampuni aku yaallah. Astaghfirullahaladzim." ucap Visya sebelum berjalan menuju toilet. Dan akhirnya, dia melaksanakan kewajibannya itu dengan khusyu. Dia pun meminta ampun kembali kepada Allah Subhanawuwata'alaa.

**
Siang harinya, dia berdiam diri di rumah. Karena, sekolah sengaja diliburkan sementara waktu di Bulan Ramadhan. Saat itu, dia sedang menonton film di TV nya. Karena sedang iklan, dia membuka handphonennya. Dia tidak ada kerjaan. Sehingga, dia mengupload sesuatu di status whatsaapnya. Dia mengupload suatu video yang intinya, video itu menjelaskan, "cowok yang tidak peka". Dulu, saat SMP, Visya memang sempat suka dengan seseorang di kelasnya. Dia bernama Ikdam. Dan sampai sekarang, Visya masih menyimpan rasa kepada cowok itu. Meskipun Visya mau berusaha jauh dari kata suka kepada para lelaki, Visya tidak bisa. Karena Visya tau, "manusia itu memiliki nafsu. Jika suka terhadap lawan jenis, itu wajar. Karena artinya, seseorang tersebut sudah memasuki masa remajanya". Prinsip Visya, dia boleh suka kpd lawan jenis, asal tidak berlebihan dalam menghadapinya. Allah juga tidak melarang hambanya jatuh cinta. Karena, cinta itu fitrah. Kecuali, Allah memang tidak suka pada hambanya yg mendekati zina. Back to the topic >> Iya. Visya memang masih menyimpan rasa kepada Ikdam. Doni memang menjadi orang yang dikagumi Visya saja, karena kebaikannya. Tapi.. Ikdam ini tidak pernah tau jika Visya suka padanya. Toh Visya juga belum pernah mengungkapkannya. Ikdam memang baik bagi Visya. Tapi, ada beberapa yg mungkin membuat perasaan Visya sedikit memudar padanya. Dan, yg membuat Visya tak menyangka.... Doni mengomentari status whatsaapnya itu!

**
Author pov: haloo lagii, hehehe. Afwan nih kalau ada kekurangan dan typo bertebaran. Hihi. Maklum, masih belajar, hehe. Syukron yg udh mau mampir.. Dan jngn lupa vote yaa. Hamasah slluuuuu😊....

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang