Satu bulan kemudian, dimana bulan saat ini adalah bulan kelahiran Visya.
"Kak! Barakallah yaa.. Doa terbaik loh dari Ayah." ucap Ayah.
"Aamiin.. Jazakallah Ayah.." ucap Visya.
"Dari Ibu juga ya.. Dan semoga, kamu cepat dapat jodoh. Hihihi." ucap Ibu.
Visya pun menghela nafas.
"Jodoh mah urusan Allah bu. Gimana ntar aja." ucap Visya.
"Tapi umur kamu udah 18. Udah boleh nikah loh." ucap Ibu.
"Nikah muda maksudnya? Ngga ah. Visya mau sukses dulu bu." ucapnya.
"Iya bener. Kamu fokus sukses dulu aja nak. Jodoh mah nanti juga dateng sendiri." ucap Ayah membela.
"Tapi yah, jodoh itu ga cuman dateng sendiri, harus dicari juga!" ucap Ibu.
"Iya bu. Nanti kalau Visya udah sukses, InsyaaAllah Visya cari." ucapnya.
"Keburu Ibu udah gaada atuh." ucap Ibu dengan nada sedih.
"Eh, Ibuu. Jangan ngomong gitu atuh." ucap Visya.
"Yaudah makannya, cepat cari jodoh." ucap Ibu.
"Iyakan saja nak." bisik Ayah.
"Iya bu. Iyaa.." ucap Visya.
"Alhamdulillah.." ucap Ibu senang.
Tak lama perbincangan itu terjadi..
"Visya!" TENG NUNG. Panggil seseorang dari luar digabungkan dengan menekan bel.
~~
"Eh, tunggu bentar ya bu, yah. Visya keluar dulu." ucapnya."Iya nak." ucap mereka serempak.
Visya pun membuka pintu.
~~
"Eh, ada Anissa sama Tari. Hehe." sapa Visya.Visya pun membuka pagar dan mempersilahkan Anissa juga Tari untuk masuk ke dalam rumah.
"Tumben kalian kesini, ngapain?" tanya Visya sembari tersenyum.
"Hmm, ngapain ya? Wkwkw." ucap Anissa.
"Eh, ada temen-temnnya Visya. Cuman berdua doang?" sapa Ibu.
"Iya, hehe." ucap Anissa dan Tari.
"Mana temennya Visya mana?" tanya Ayah yang berjalan menuju tempat dimana Visga dan teman-temannya berada.
Saat Ayah sudah sampai..
"Ohh Anissa sama Tari ya?" tanya Ayah.
"Iyaa bum." jawab Anissa dan Tari.
"Eum, besok dateng lagi ke rumah ya!" ucap Ayah.
Visya pun mengernyitkan wajahnya.
"Oh, InsyaaAllah bum, hehe." ucap Anissa.
"Iya bum. InsyaaAllah." timbal Tari.
"Ajak temen-temen yang lain juga." ucap Ayah.
"Iya bum." lanjut Anissa dan Tari.
"Yaudah, Ayah sama Ibu mau keluar dulu. Ada perlu. Ntar kalau mau keluar, kunci pintu ya. Ayya ada di rumah tetangga kak." ucap Ayah.
"Ohh, oke yah." ucap Visya.
Ayah dan Ibunya pun segera keluar.
"Sya! Emang besok ada apa?" tanya Anissa.
"Aku juga gatau, wkwk. Yaudah, kalian dateng aja." ucap Visya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...