Visya pun menatap bingung barang tersebut.
"Sya!" panggil Anissa sembari mengedepankan tangannya.
"Eh, kenapa nis?" tanya Visya.
"Buka! Aku kepo sama isinya, wkwk." ucap Anissa.
"Iya th, buka aja!" suruh Aisha dan Fatimah.
Visya pun berpikir sejenak.
"Eum, jangan sekarang deh. Kita kan mau foto dulu, wkkw." ucap Visya.
"Oiya, bener! Kelupaan, wkwk." ucap Aisha.
"Eh tapi, diluar sini ada tulisan gitu." gumam Visya sembari menunjuk tulisan tersebut.
"Apa-apaa?? Liatt!" pekik Anissa.
Mereka pun membaca tulisan tersebut secara bersamaan. Hampir saja mereka tertawa pecah melihat polosnya tulisan tersebut."Maaf cuman bisa ngasih segini. Jangan boros ya!"
•Doni, Ravind dan Andra.
**
Setelah mereka membaca tulisan tersebut, mereka memutuskan untuk berfoto bersama dulu. Iya. Anissa memberanikan diri untuk mengajak terlebih dahulu.
Dan tak lama, para ikhwan pun mau untuk melakukan foto bersama ini.
"Seru deh, wkwk. Ikhwannya peka!" ucap Aisha.
"Ciee... Lagi suka sama siapa nih?" tanya Anissa bercibir.
"Eh? Ngga, wkwk." ucap Aisha yang terlihat salah tingkah.
Mereka pun melakukan foto beberapa kali.
Cekrek..
Cekrek..
Cekrek..
Setelah foto bersama selesai, Dina malah berpamitan pulang duluan. Ia beralasan bahwa dirinya merasa tak enak badan. Yasudah, Visya dan yang lain percaya saja. Mereka pun mengizinkan Dina untuk pulang.
**
"Th, sekarang buka dong!" pinta Aisha dan Fatimah untuk membuka pemberian Doni, Ravind dan Andra.
"Iya sya. Kepo nih aku!" timbal Anissa.
"Eum, yaudah. Aku buka sekarang." ucapnya sembari perlahan membuka bungkusan tersebut.
Dan tak sangka. Visya pun terkejut melihat isinya. Ia sempat ingin mengembalikan kembali barang tersebut, sebab menurutnya, itu sangat berlebihan. Namun, Doni, Ravind dan Andra menolak. Katanya, itu semua sudah rezeki yang Allah beri untuk Visya. Begitu pula dengan dukungan teman-teman Visya.
"Eum th Visya! Udah, gausah dibalikin. Lagian, jarang lho ada akhwat di komplek ini yang dikasih hadiah gini." ucap Fatimah.
"Iya. Beberapa tahun aku disini, belum pernah ada yang ngasih kejutan. Wkwkwkwk." timbal Aisha.
Visya pun mengernyitkan dahinya. Gadis? Ia masih tetap ada. Hanya saja, ia tak berniat menimbrung apapun obrolan mereka. Kecuali, kalau memang obrolan tersebut menarik baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...