C22- Cie, Resmi!

45 10 29
                                    

"Terkadang, mengalah demi sahabat, itu lebih baik. Meskipun sakit, bahagia akan menghampiri. Percayalah, skenario Allah lebih indah:)" ~Aisha.

💜"Cinta Menuju Allah"💜

Majlis ilmu hari itu pun selesai. Saat hendak pulang, tak lupa Anissa mengingatkan Fatimah untuk memberikan nomor Andra padanya.

**

Saat sampai dirumah, Anissa pun bergegas membuka ponselnya. Ia langsung membuka room chatnya bersama Andra.

Andra

"P"

"Wa'alaikumssalam"

"Eh, assalamu'alaikum. Maaf, hehe"
"Addback, Anissa."

"Wa'alaikumssalam. Iya"

**

"Dih, ni cowok dingin banget. Gimana cara bilangnya ya." pikir Anissa.

"Apa aku minta bantuan aja ya. Eh, langsung aja deh." ucap Anissa.

**

"Nama kamu Andra kan?"

"Iya."

**

"Jangan nyerah nis. Huft." ucap Anissa sembari menghela nafas berat.

**

"Katanya, kamu anak paling pinter di majlis ya?"

"Gatau"

"Ohh. Kamu pernah pacaran?"

"Ngga"

**

"Yaampun. Dingin banget. Masa aku harus tiba-tiba ngomong. Yang ada tiba jantungan kali ya. Wkwkwkw. Dah lah, minta bantuan Fatimah sama Aisha aja." ucapnya.

**

Keesokan harinya, majlis pun kembali seperti biasa. Seperti biasa, Anissa, Fatimah dan Aisha duduk di lapangan depan mesjid sembari ngobrol.

"Eiya, kemarin aku udah mulai ngobrol sama Andra. Sumpah deh. Tu cowok dingin banget. Susah naklukinnya kan" ucap Anissa kesal.

"Oiya? Emang si Andra mah gitu. Maklum, dia belum pernah pacaran mungkin. Haha. Deket sama cewe aja jarang." timbal Fatimah.

"Ohh gitu. Kamu mau ga bantuin aku buat bilang gitu sama dia?" tanya Anissa.

"Boleh. Mau bilang apa?" tanya Fatimah.

"Suka!"

"JLEB"

Mereka tak tahu, salah satu teman mereka merasakan perasaan yang menyakitkan. Mereka hanya tau, jika Aisha adalah cewek polos yang jarang mendekati cowok-cowok. Terkecuali cowok itu sendiri yang mendekat duluan.

"Sha, kamu kok diem ajasi?" tanya Fatimah.

"Hah?" tanya Aisha yang kebingungan.

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang