Satu tahun lamanya menunggu. Setelah kelulusan SMA nya, Visya, Anissa dan Gusti menunda pendidikannya terlebih dahulu. Mereka rasa, mereka ingin istirahat dulu dari dunia pendidikan. Mereka juga tau, pendidikan yang akan mereka jalani selanjutnya tidak semudah apa yang mereka pikirkan. Tak hanya otak saja yang harus cerdas, namun juga harus mempunyai mental yang kuat. Berbeda dengan Doni, karena ia lulusan SMK, ia harus magang dulu sebelum melanjutkan pendidikannya. Magang selama satu tahun itu tidak mudah, namun mau bagaimana lagi? Itung- itung pengalaman juga, kata Doni.
**
Pov Visya:
"Ka, udah tau belum pendaftarannya dibuka kapan?" tanya ayah.
"Besok yah, do'ain lancar yaa."
"Aamiin. Jadi, mau pilih kampus yang mana?" tanya ayah lagi.
"Hmm.. Sebenernya sih pengen kuliah di kampus impian Visya, cuman letak kampusnya ga disini." jawabnya.
"Loh? Memang letak kampusnya dimana?"
"Ada diluar kota yah. Jadi kalau Visya masuk sana, Visya harus sewa kost, dan nantinya bakal ninggalin ayah sama ibu, hehe."
Ibunya Visya yang sedang memasak pun menoleh sembari berkata, "Kalau memang jalannya disana, yo ibu bisa apa? Ibu cuman berharap, anak ibu ini bisa sukses nantinya."
"Hehehe, do'ain aja ya bu. Itu juga kalau Visya dapet izin dari ayah sama ibu, kalau ga dikasih izin, yaudah gpp. Visya kuliah disini aja."
"Siapa yang ga ngasih izin kamu buat kuliah diluar kota?"
Visya pun sedikit kaget atas kalimat yang dilontarkan ayahnya itu.
"Ayah mengizinkan kok, asal kamu bisa jaga diri." lanjut ayahnya.
"Y-yah... Ini serius?" tanyanya dengan wajah penuh harap. "Ah, bercanda ya?" tanyanya lagi dengan wajah lemas.
Ayahnya pun sedikit tertawa melihat ekspresi anaknya itu. "Serius atuh, masa ayah bohong."
"AAAAA! AKHIRNYA DAPET IZIN JUGA. ALHAMDULILLAH" ucap Visya dengan raut wajah yang sangat gembira. "Makasih ya yah, do'ain supaya Visya bisa sukses!" lanjutnya sembari perlahan memeluk.
"Iya sama-sama, jangan lupa berdo'a juga yaa" ucap ayah yang diangguki oleh Visya.
"Ini ibunya ga diucapin makasih juga? Ga dipeluk juga gitu? Oke.."
Visya pun hanya cengengesan. "Maaf bu..." ucapnya sembari langsung memeluk.
"Yuk semangat, kamu pasti bisa."
"Aamiin, do'ain ya bu!"
Keesokan harinya, Visya pun bersiap untuk daftar kuliah di kampus impiannya itu. Tak butuh waktu lama, semua berkas-berkasnya pun sudah siap. Dari mulai ijazah, rapor, dll. Iya, Visya daftar kuliah melalui snmptn. Jadi hanya menyalurkan nilai rapor yang sudah ia perjuangkan dari kelas 10. Jika memang nilainya memenuhi kriteria kampus tersebut, maka ia akan diterima. Namun jika tidak, ya sebaliknya. Mungkin ada jalan kesuksesan lain yang akan Visya dapat.
Beberapa minggu setelah pendaftaran, Visya pun mulai panik dan gelisah. Segala do'a dan dzikir telah ia panjatkan. Dan hari ini, hari dimana hasilnya akan keluar.
Entah harus berkata apa, entah harus bagaimana, Allah maha baik! Akhirnya Visya pun lolos setelah melihat hasilnya. Ia sangat bahagia bisa kuliah di kampus impiannya itu. Visya harap, ini adalah jalan kesuksesannya untuk meraih masa depan.
**
Pov Anissa:
/Dering telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...