Saat sedang makan, Visya membuka handphonenya. Ia akan mengabari Raina untuk jadwal makan barengnya itu.
Raina
"Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumssalam sya."
"Kita jadi makan bareng siang ini ga? Aku udh sampe di Cilada ini."
"Ayo ayoo. Mau jam berapa?"
"Kamu bisanya jam berapa?"
"Mau siang boleh. Mau sekarang juga boleh"
"Sekarang aja, gmn? Soalnya, takut aku keburu pulang gitu, hehe."
"Ohh gitu. Yaudah sekarang aja. Kamu ke rumah aku nih?"
"Iyaa. Aku BMW yaa"
"Okesipp"
**
Visya pun meminta izin kepada Ibunya.
"Bu, Visya mau keluar bentar ya. Boleh?"
"Mau kemana ka?"
"Mau makan bareng Rania"
"Ohh.. Yaudah, pergi aja. Tapi jangan terlalu lama ya."
"Serius bu? Oke deh. Insyaa Allah ga lama, hehe."
"Iyaa. Hati hati yaa.."
"Oke bu. Assalamu'alaikum!" sembari mencium tangan Ibunya itu.
Visya pun pergi dengan berjalan kaki.
"Anakmu itu mau kemana?" tanya Nene.
"Itu.. Katanya mau makan bareng temennya." jawab Ibu.
"Lah ini juga belom abis, udah mau makan lagi aja. Hahaha"
"Gatau lah mah.. Biarin aja. Hahaha"
"Dasar anak remaja."
"Hehehee"
Ibu Visya dan Nene pun tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat sifat Visya yang seperti itu.
**
Setelah lama berjalan kaki, akhirnya Visya pun tiba dirumah Raina.
"Rainaa!! Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumssalam. Hai syaa"
"Hai bawel. Hahahaha"
"Ga berubah ya, wkwkk"
"Iya dong"
"Yaudah, pergi sekarang aja yu."
"Ayo"
Saat Raina sedang memakai sepatu, orang tuanya pun keluar.
"Eh, ada Visyaa. Apa kabar nak?"
"Eh, tante, om. Alhamdulillah baik, hehe. Kabar om sama tante gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...
