C37- Semoga Yang Terbaik!

40 13 6
                                    

"Iddiihhhhh! Lama!" tegur Anissa.

"Iya nih. Buruan th!" timbrung Aisha dan Fatimah.

Visya pun hanya bisa tertawa.

"Iya-iyaa. Jadi, sebenernya, akutu luluh sama dia." ucap Visya.

"Dia siapa?" tanya Fatimah.

"Doni ya?" tanya Anissa.

"Raffa?" tanya Aisha.

"Monmaap, kalian nanya apa ngeroyok?" tanya Visya polos.

Mereka bertiga malah cengengesan.

"Yaudah, kita nanya nih. Aku dulu deh. Ikhwan yang dimaksud kamu itu Doni kan?" tanya Anissa.

Visya pun mengangguk pelan.

"HAH? SEJAK KAPAN TH VISYA SUKA SAMA DONI? KOK AKU GATAU APA-APAAAA!" semburan Fatimah.

Visya yang keberatan mendengar suara Fatimah pun menutup telinganya.

"Aduh, fat, tenang. Wkwkw. Baru-baru ini sih sukanya. Itu juga karena aku liat dia kaya tulus banget. Baik jugaa." ucap Visya.

Fatimah pun mengalihkan pandangannya kepada Anissa dan Aisha.

"Kalian tauuu?" tanya Fatimah.

"Iya. Kita tau, wkwk." ucap keduanya. "Kamu sih, waktu itu ga masuk majlis!" tegur Aisha.

"Ihh. Kan aku gaenak badan." ucap Fatimah.

"Udah-udah, gausah berantem, wkwk." ucap Visya menenangkan.

"Kamu serius sya? Kamu nerima Doni? Udah lah, langsung gas aja!" perintah Anissa.

"InsyaaAllah serius. Kalau dia memang yang terbaik, Allah pasti menyatukan aku sama dia, hehe. Kalau soal gas mah, tunggu lulus sekolah dulu nis. Aku juga mau sukses dulu!" ucap Visya.

"Iya tuh bener. Semoga sukses yaa." ucap Aisha.

Mereka semua pun meng-Aamiin kan.

Dan tanpa disadari, yang kebagian ditanya hanya Visya. Mengapa? Karena adzan isya telah berkumandang. Tandanya, mereka semua harus bersiap menunaikan kewajibannya.

**

Sholat isya pun selesai dilaksanakan. Mereka pun segera membereskan semua barang-barang karena takut terlalu malam untuk memberi surprise kepada Tari.

"Eh, tadi yang kebagian ditanya cuman Visya doang. Besok, kita lanjut aja yaps!" ucap Anissa sembari melipat mukena.

"Boleh tuh!" ucap Aisha dan Fatimah. Begitupun Visya. Ia hanya mengangguk lembut.

"Yaudah yu! Kita beraksi guys. Keburu malem banget!" ajak Anissa.

"Yuu!" ucap semua termasuk para akhwat yang diajak Anissa untuk memberi suprise kepada Tari.

Mereka pun berjalan mengendap karena takut ketahuan Tari. Memang, rumah Tari tak jauh dari mesjid. Bahkan, rumahnya bisa dibilang bisa terlewati jika masuk ke dalam komplek.

"Eh, sebagian ntar datengin rumah Tari ya. Ajak dia ke deket block A aja tuh. Yang disana!" ucap Anissa sembari menunjuk block tersebut.

"Oke!" ucap semua akhwat. "Eh, btw, siapa yang mau dateng ke rumah Tari?" tanya Fatimah.

"Oiya, siapa dong? Rundingin ayo! Keburu malem banget ini." ucap Anissa. "Kamu aja deh!" lanjutnya.

"Aku?" ucap seseorang.

"Iya kamu! Terserah deh kalau mau ajak siapa. Biar ada temen!" ucap Anissa.

"Yaudah deh, aku ajak kamu, sama kamu!" ucap akhwat tersebut.

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang