C9- Ragu?

39 12 11
                                    

"Mencintai itu Fitrah🍃"

**

Setelah memutuskan untuk pulang, akhirnya Visya dan Ibu sampai dirumah. Visya langsung pergi ke kamarnya. Bukan untuk tidur, melainkan untuk membuka handphone kembali.

"Hmm.. Apa aku hrus minta save contact skrg? Tp maluu. Gmn ya. Yaudah deh, coba dlu satu contact. Yg akhwat dlu ajaa." gumamnya berbicara sendiri.

Akhirnya, Visya meminta salah satu dari contact itu untuk menyimpan nomornya. Dan ternyata, dia memilih contact Aisha terlebih dahulu.

**
Aisha

"Assalamu'alaikum. Save contact ya. Visya, anaknya pak Yadi."

"Wa'alaikumsalam. Iyaa."

"Makasih😊"

"Sama sama.."

**

"Hem.. Anak ini ga terlalu jutek. Tapi, dia balas singkat trus. Hahaha. Gpapa sih. Yg pnting aku udh nyapa dluan." gumamnya sembari tertawa." apa aku chat smua akhwatnya aja ya? Biar bsk, tinggal aku chat yg ikhwannya. Jadi, kalau bsk ketemu, bisa nyapa smua akhwat itu deh."

Dan akhirnya, Visya pun meminta smua nomor akhwat itu untuk menyimpan nomornya.

**
Fatimah

"Assalamu'alaikum. Save contact ya. Visya, hehe."

"Wa'alaikumsalam. Okey. Anaknya sabum ya?"

"Iyaa, hehe."

"Okey deh"

"Makasih😊"

"Masama"

**
Chat dengan para akhwat itu memang tidak terlalu panjang. Tapi, Visya bersyukur, mreka smua masih mau merespon chat yg dia kirim. Visya senang krena ia mulai bisa megajak berkenalan terlebih dahulu pada orang lain. Visya mulai mengungkapkan prinsipnya. Mulai sekarang, dia ingin memiliki banyak teman. Visya memang terlihat jutek saat smua orang baru melihat dirinya. Tapi, jika sudah kenal dekat, mungkin tidak ada orang yang akan menyangkanya.

**
Visya pun meneruskan meminta save contact kepada smua akhwat itu. Tidak jauh beda, respons mereka semua hampir sama. Pukul 22.00 , Visya mulai beranjak keatas tempat tidurnya. Ia mulai memikirkan ikhwan yg pernah ia temui. Visya ingin meminta nomor ikhwan tersebut untuk menyimpan nomor dirinya. Tapi ia ragu sekali. Takut ikhwan tersebut menolak lah, mengabaikan pesannya lah, dll. Tapi, Visya memutuskan untuk memberi pesannya itu besok. Karena ia ingin, saat bangun untuk melaksanakan sahur nanti, dia tidak tergoda nafsu syaiton yg berusaha membuat tidurnya pulas.

**
Author pov: haloo.. Gimana ceritanya? Memang sih, belum seru, wkwk. Insyaa Allah, akan dibuat lebih seru lagi yaa. Trus mampir dan vote aja supaya ada dorongan buat author menulis lebih banyak lagii. Afwan kalau banyak kekurangan dan typo yg bertebaran😊. Hamasah slluuuuu....


Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang