C28- Merasa Beda?

32 13 2
                                    

"Wahai hati, tentukanlah. Apa maumu? . Ya rob, labuhkanlah hati ini pada hambamu yg tepat."

**

"Kenapa nis? Kok kaget gitu?" tanya Visya yang pura-pura tak tahu.

"Kamu? Kamu pacaran sm Doni?" tanya Anissa.

"Ini anak kok malah ngawur. Yaampun." batin Visya.

"Loh? Kok jadi kesitu? Baca yang bener Anisaa cantikkk." ucap Visya.

"Ini udah bener. Dia suka kan sama kamu?"

"Hust! Ntr kedengeran sama yg lain nis."

"Yaudah iya maaf. Wkwk. Abisnya, aku kaget. Bener kamu pacaran sama dia?" tanya Anissa lagi.

"Yaallah. Ga sampai segitunya Nissaa."

"Terus kamu suka juga sama dia?"

Jleb.

"Hah? Gimana ya nis. Justru itu, aku bingung." ucap Visya.

"Kok bingung?" tanya Anissa.

"Sebelumnya, aku pernah merjuangin cowok. Ya meskipun ga berlebihan. Nah, cowok ini tuh malah main pergi aja gitu lho. Seakan-akan, dia tuh baperin. Tapi ga tanggung jawab."

"AHAHAHAHAHAAHAHHA! DEMI APA NGAKAKKK?" teriak Anissa.

"Ih nis. Kenapasi? Wkwk." ucap Visya.

"Gpp. Kasian aja sama kamu. Wkwk."

"Hmm"

"Terus, maksudnya kamu ini trauma gitu?"

"Yaa.. Iya. Semacam itu lah." ucap Visya dengan gugup.

"Hmm. Coba deh. Sekali-kali ikutin kata hati kamu. Aku berpengalaman nih. Makannya aku tau, wkwk."

"Idih. Malah curhat. Wkwkwkwkw"

"Gabole nih?"

"Boleh dong, wkwk. Ya gimana ya. Kata hati aku aja masih bingung."

"Aku baru sadar kata hati bisa ikut bingung. Biasanya kan, diri kita aja gitu yang ngebuat semuanya rumit." ucap Anissa menasihati.

"Masa sih? Yaudah deh. Aku pikir-pikir dulu. Belum terlalu serius juga umurku. Dan, aku juga gasuka kalau ada ikhwan yang baru kenal, udah so deket gitu." ucap Visya sembari terlihat kesal.

"Iyasi. Apaan gitu kan. Wkwk. Yaudah deh, pikir-pikir dulu sana. Tapi jangan lama-lama. Emang mau disambet orang?" tanya Anissa.

"Disambet?" batin Visya.

"Hmm.. Gpp sih kalau disambet. Yakan bagus. Toh aku juga belum bisa suka. Malah ilfeel. Wkwkwk." ucap Visya.

"Jangan gitu ih. Kasian tau. Udah berani ngungkapin ini tuh." ucap Anissa.

"Iyasi.. Ga banyak juga cowok yang berani gini. Udah ah, aku mau pulang aja."

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang