C67- Tahun Baru (3)

43 12 7
                                    

Seketika, penglihatan para akhwat pun menoleh ke sumber suara. Begitupun Doni, Raffa dan Gadis yang sedang sibuk-sibuknya membakar jagung.

"Yaampun, baperrrr!" ucap Aisha.

"Astaghfirullah, aku gapernah dipinjemin jaket sama cowok!" timbal Fatimah.

MELONGO

MELONGO

"Ah, si Gusti mah ada-ada aje." celetuk Raffa yang masih sibuk membakar jagung.

Doni pun ikut tertawa kecil.

"Parah men! Gue aja belum pernah minjemin jaket ke cewek." ucap Iman yang baru saja datang dan mendengar perkataan Gusti dari jauh.

"Gimana? Mau? Ntar sakit lho." lanjut seseorang tersebut.

"Udah nis, ambil aja, wkwkwkwk." bisik Visya menggoda.

"A-an-anu, gausah." ucap Anissa gugup.

Tiba-tiba, Andra pun menepuk bahu Gusti yang berada di sampingnya. "Gue salut bro, lanjutkan karyamu!"

Gusti pun menghiraukan perkataan Andra. Ia masih sibuk menggenggam jaketnya yang sudah diarahkan kepada Anissa.

"Ambil aja! Ini lagi dalam keadaan darurat." ucap Gusti penuh ketulusan.

"Bener tuh nis." bisik Visya yang masih terus menggoda.

Anissa hanya terdiam memaku. Bahkan, pekerjaannya saja ia hentikan saat melihat siapa yang tiba-tiba saja mau meminjamkan jaket, dan itu untuknya. Jelas, ia terkejut.

"Udah, sini!" ucap Fatimah yang langsung saja mengambil jaket setelah Gusti mengulurkannya.

Tak mau kalah, Aisha pun merebut jaket milik Gusti. "Nih, pake nih!" ucapnya yang langsung memakaikan jaket tersebut ke badan Anissa.

"Eh, gaus-" tak sempat selesai Anissa bicara, Gusti pun melangkah pergi. Begitu pula Andra, ia menuturi Gusti dari belakang.

"Serius deh, so sweet banget!" ucap Aisha dengan nada lebaynya.

"Iya yaampun. Kita tak seberuntung th Nissa, wkwkwk." timbal Fatimah.

Bagaimana dengan Celin? Ia hanya terdiam.

"Apaansi ah kalian." ucap Anissa. Lalu, ia yang sadar akan kediaman Celin pun langsung menatap ke arah Celin. "Lin, kenapa diem aja?" tanya Anissa.

Celin pun sadar akan dirinya yang terpanggil. "Eh, gpp kok." ucapnya.

Anissa pun hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Di tengah perbincangan, suatu hal pun menarik perhatian mereka.

"WOY! Jagung udah beres nih. Sini-sini, ambil satu persatu." ucap Doni.

"Sumpah, ini enak buanget!" ucap Gadis yang sudah duluan memakan jagung bakar tersebut.

"Yeee.. Lu mah makan duluan." cibir Fatimah.

"Bodoamat. Yang penting, enak!" ucap Gadis sembari mengacungkan jempolnya.

Visya, Anissa dan Aisha pun hanya tertawa kecil.

"Celin! Ambil jagungnya sini." ucap Visya.

"Ah? Iya-iya, hehe."

"Si Celin kenapa diem aja ya? Malu kali ya?" bisik Anissa yang merasa heran.

"Makannya, jangan didiemin mulu! Ajak ngobrol." celetuk Fatimah yang sudah mulai memakan jagung bakarnya.

"Wah, curang. Udah makan duluan nih, wkwkwk." sindir Visya.

"Enak tau. Wlee!"

Visya pun hanya tertawa sembari menggeleng pelan. Ia tak sadar jika ada sebuah notif masuk di layar ponselnya.

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang