C24- Gawat!

37 12 17
                                    

"Kamu kenapa key?" tanya Dina.

"Aku gasuka aja th Visya deket-deket sama mereka." jawab Keyna sembari menatap sinis Anissa dan teman-temannya.

"Emangnya kenapa? Ya gpp lah. Mungkin, Visya cuman mau ngobrol doang." ucap Dina.

"Huft" desak Keyna sembari menghela nafas.

**

"Udah ah. Aku nyerah aja deh. Cape." ucap Anissa.

"Yaudah sih. Itu kan hak kamu nis" ucap Visya.

"Tapi gimana ya? Berat deh." ucap Anissa.

"Th Nissa kan bisa minta bantuan aku lagi. Lagian, bukan banyak yang suka doang. Andra juga jadi berubah gitu." ucap Fatimah.

"Nah. Males kan akutu." ucap Anissa.

"Ohh gitu."

**

Saat selesai latihan..

"Don!" panggil seseorang.

"Oy?" jawab Doni.

"Gue nyerah deh kayanya. Lo aja gih nerusin."

"Maksud lo?"

"Iya. Gue nyerah suka sama Visya. Kayanya, lo lebih pantes buat dia. Soalnya, selama ini, gue liat, dia sering perhatiin lo don."

Ya. Itu Raffa.

"Lo serius? Masa sih Visya kaya gitu?"

"Gue serius. Lo mau ya? Gue cuman gamau bikin Visya berada di posisi keterpaksaan." ucap Raffa.

"Ah?"

Doni pun mulai kebingungan. Karena, ia baru mengucap kata "nyerah" tak lama dari saat Raffa berbicara seperti itu. Doni juga tak yakin bisa menaklukan hati Visya. Karena, dichat saja sudah dingin antem kaya es.

"Lu mah gitu don."

"Bukan gue gamau fa. Gue cuman ga yakin bisa naklukin hati si Visya. Dia itu cewek super dingin yang pernah gue temuin."

"Ah elah. Lo udah usaha?" tanya Raffa.

"Belum terlalu sih. Yaudah deh, ntr gue coba. Tapi lo bener-bener ikhlas? Mungkin aja, Visya cuman lagi kebetulan liat gue, dan pada saat itu pula lo liat pandangan Visya." jelas Doni.

"Gue ikhlas don. Gue percayain semuanya sama lo. Visya tuh beda banget cara natapnya. Lo bisa bedain ga sih tatapan suka sama kaga?"

"Gimana lu dah."

"Yee elu mah. Bantuin gue napa!"

"Iye-iyee."

"Nah gitu dong. Kan baru sahabat gue. Bikin dia bahagia ya bro!"

"Hmm"

Terkadang, merelakan seseorang yang kita cintai untuk orang lain memang sulit. Tapi, dibalik semua itu pasti terdapat hikmahnya. "Percayalah! Allah takkan membebani hambanya diluar batas kemampuan hambanya."

**

Oca yang sudah sangat benci terhadap Anissa mulai melakukan rencananya. Ia tak rela jika Andra harus bersama dengan yang lain. Apalagi, Anissa itu pernah dekat dengan Oca.

"Pokoknya, gue harus rusakin hubungan mereka! Okeh. Keyna boleh nyerah. Itu juga kesempatan bagus buat gue! Jadi, gue bisa lebih mudah rebut Andra! Hahaha" ucapnya sembari tertawa licik.

**

Latihan sekaligus majlis hari ini pun selesai. Visya yang kembali pulang bersama Aisha dan Fatimah pun berbincang sembari berjalan menikmati udara malam.

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang