C30- Ingin!

38 13 15
                                    

"Ketika hati berkata "ingin" , kadang Allah berkata "tunggu". Ketika air mata jatuh menetes, tapi Allah berkata "tersenyumlah". Dan ketika semuanya "membosankan" , tapi Allah berkata "bersabarlah". Terkadang, yg kita inginkan bertentangan dengan yg allah tentukan. Namun, percayalah! Rencana Allah pasti yg terbaik.

**

Keesokan harinya, majlis ilmu pun kembali dimulai. Kelas Visya pun dimulai dengan pembukaan materi fiqih.

Saat guru sedang menjelaskan, Visya pun mendengarkan dengan seksama. Hingga waktu selesai, Visya pun diajak berbincang oleh Anissa dan Aisha.

"Sya! Gimana?" tanya Anissa.

"Gimana apanya nis?" jawab Visya sembari bersiap-siap memakai mukena.

"Itu lho! Yang kemarin kamu cerita sama aku. Masa lupa." ucap Anissa polos.

Aisha yang mendengar pun mengerutkan wajahnya.

"Th Visya cerita apa sama Th Nissa? Ih gituuu. Sembunyi-sembunyi yaa." ucap Aisha.

"Eh, ngga kok nis. Bukan gitu maksudnya." ucap Visya meluruskan.

"Ups. Lupaa. Maaf sya." ucap Anissa berbisik.

"Kamu sii." ucap Visya. "Sha! Jangan marah. Yaudah deh, aku cerita aja." lanjut Visya.

"Nah bener. Yakan yakannn. Wkwkwkw." canda Anissa.

"Hmm." jawab Visya lurus.

"Nah gitu dong! Apa-apaa? Cepetan cerita!" ucap Aisha.

"Jadi, salah satu ikhwan disini tuh suka sama aku. Dia selalu naruh perhatian lebih sama aku. Selalu ngechat juga. Bahkan, aku udah abaikan aja dia masih berjuang. Dan disitu tuh aku ilfeel banget kan. "Apaansi" gitu kan. Tapi, setelah pentas kemarin selesai, aku ketemu dia kan. Itu juga karena Ayahku. Saat aku ketemu dia, tatapan aku emang kayanya tajem banget. Tapi itu semua karena aku ngantuk nis, sha. Dan pas pulang ke rumah, kenapa perasaan aku beda banget? Rasa kesel itu malah berubah jadi canggung. Dan dia tuh peka banget. Dia langsung chat aku gitu kan. Dan-" belum sempat selesai, Anissa dan Aisha pun memotong."

"Eh, tungguuu! Ngechat apaa?" tanya Aisha dengan penasarannya.

"Huuh bener! Cepetan! Cerita ngga?" lanjut Anissa.

"Huft. Aku juga mau cerita nis, sha. Kalian aja yang motong, heheee." helaan nafas Visya disertai senyum palsunya.

"Ohh. Wkwkwkwkwkwk. Terus-terus?" tanya mereka berdua.

"Dan dia ngechat perhatian banget. Sampai-sampai, dia tuh nanya. "kamu kenapa? Marah" gitu. Gimana aku ga leleh? Dan sampai-sampai, sikap dingin akutu kaya memudar gitu. Baru kali ini juga aku gitu. Dann! Yang bikin aku ga nyangka? Aku sama dia bisa bercanda gitu. Seolah kaya orang udah deket banget." lanjut Visya.

"Ohh jadi gituu. Terus, yang mau th Visya lakuin selanjutnya apa?" tanya Aisha.

"Nah bener. Kenapa ga terima Doni aja?"

"Kan ditebak juga. Ternyata Doni! Kirain Raffa. Wkwk. Makannya aku ga nanya." ucap Aisha.

Visya pun lagi-lagi hanya menghela nafas.

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang