Nesi adalah orang yang mudah bergaul. Sehingga, dia mudah berteman dengan org lain. Saat berada diantara para akhwat itu, Nesi sempat ingin mencoba berkenalan. Tapi, tidak ada waktu juga. Shalat teraweh dilaksanakan begitu cepat. Saat ceramah, para akhwat tersebut malah bolak balik ke kamar mandi. Entah kenapa. Sampai akhirnya, shalat teraweh selesai. Nesi dan Visya tambah akrab semenjak terjadinya perkenalan itu.
"Sya, aku duluan yaa." sembari masuk ke rumahnya.
"Iya teh.. Dadah." sapa Visya sembari melambaikan tangan.
**
Saat masuk rumah, keluarganya sudah menunggu di ruang makan.
"Khem yg punya teman baru.. Sampai sampai pulang teraweh aja lama, hahahaha" iseng Ayah.
"Ayah ini gmn toh? Katanya, aku dsrh berbaur. Sekalinya dpt tmen, diejek juga." ucap Visya sembari menghela nafas.
"Iya nih.. Ayah ada ada aja, hahaha. Biarin lah yah. Dia sedang interaksi dengan sesama." ujar Ibu.
"Ibu peka deh. Jadi sayaaangggg." sontak Visya.
"Eummm." jawab Ibu.
"Iyasi benar. Smoga kmu berteman nyaman ya sm Nesi. Jngn nakal nakal.."
"Iya Ayah..."
**
Setelah beres makan malam, jam menunjukan pukul 20.45 . Bagi Visya, jam segitu belum terlalu malam. Visya dengan asiknya masih memainkan handphone.
"Kaa, ikut yu. Ibu mau main sebentar ke rumah bu Winda."
"Ayo buuu." dengan semangat.
"Cieee.. Udh dpt tmen mah gini. Smngat, wkwkwk"
"Iyadong, hehee. Aku di kerudung dulu ya bu."
"Iya nak."
Quotes bentar ya.
"Ukhti, bila kau keluar rumah, seberapun jaraknya, jangan lupakan jilbabmu😉. Karena, satu langkahnya anak perempuan keluar rumah tanpa jilbab, satu langkah pula Ayah kalian masuk ke neraka."
Kalian psti syang dong sm Ayahnya? Bukannya ini memamerkan alim ya ukhtikuu, hanya sekedar mengingatkan saja, hehe. Tetap smngat istiqamah😊.**
Setelah memakai kerudung, Visya dan Ibunya pergi ke rumah bu Winda.
"Ibu mau apa ke rumah bu Winda?"
"Main aja sih. Silaturahmi. Sekalian bu Winda ngajakin makan juga. Katanya berbagi dengan tetangga."
"Ohh gitu."
"Iya nak."
Setelah sampai di depan rumah bu Winda, mereka berdua mengucap sala terlebih dahulu.
"Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsalam.." eh bu Nuli. Sini sini, masukk."
"Iya bu. Wah, ternyata banyakan ya, hihi."
"Iya bu. Sengaja, seru seruan breng, hihi." ucap Bu Winda.
"Iya deh, hihihi."
**
Selagi Ibu Ibu mengobrol dan menyantap makanan yg ada, Visya dan Nesi mengobrol pula dan saling memberi nomor WA masing masing supaya bisa berkomunikasi.
"Sya, tau ga?"
"Ngga lah teh."
"Wkwkw. Tadi, pas aku masuk rumah, kan aku tiba tiba disuruh buang sampah, yaa mau gamau aku keluar rumah kan. Nah, pas aku keluar rumah, beberapa cewe yg tadi teraweh di dekat kita lewat. Aku sontak lgsg ngajak kenalan dong. Wkwk. Mreka smua ternyata baik. Dan aku lgsg dapet nomor mreka smua. Katanya, biar mkin dket. Jadi, kalau misalkan mau main atau apa, mreka mau ajak aku."
"Ohh gituu. Teh Nesi gmpng kenal ya. Aku pngn kya Teh Nesi, tp gbisa, wkwk."
"Ahh smua org itu pnya perbedaannya msing msing sya. Nih, aku kasih nomor mreka smua deh. Biar kamu bisa kenalan sndiri, mskipun ga lewat real."
"Hmm.. boleh deh."
"Mreka kan buat grup pengajian. Jadi, mreka lgsg ngasih nomor anak ikhwannya juga. Kamu mau?"
Visya terlihat memikirkan hal tersebut. Dia ingin belajar menghindari contact dengan ikhwan. Tapi, apa salahnya jika hanya niat berkenalan. Insyaa allah, Visya ttap akan menjaga contact supaya tidak berlebihan.
"Boleh deh." jawab Visya singkat.
"Ada yang km suka yaa, wkwk."
"Eh, apa? Ngga kok. Teh Nesi mungkin, hahahaha."
"Udh lah yaa. Lgsg aku kasih aja. 0876*** , ini nmanya Aisha. 0897***, ini nmanya Fatimah. 0865***, ini nmanya Celia. Dan akhwat yg trakhir, 0854*** nmanya Dina."
"Hmm.. Mksi bnget ya Teh. Tteh jadi bisa bantu aku buat kenalan sm smuanya."
"Santai aja kali... kaya sma siapa aja. Haha. Oiya, ini nomor ikhwan nya nih."
"Iya boleh. Mana?"
"0878**** nmanya Gusti. 0834*** nmanya Andra. 0867**** nmanya Rafa. Nah, kalau Rafa ini, hp nya kadang dipinjem org tuanya katanya."
"Ohh oke deh. Gpapa. Udh Teh?"
"Eh, tunggu. Satu lagi. 0828**** nmanya Doni."
"Okesiap. Teteh bru kenal tp udh nguasain smuanya. Hebaat teh, wkwkw."
"Biar tau aja, wkwk. Jngan lupa kenalan ya."
"Oke Teh. Mksi bnyak yaaa.. Maaf ngerepotin."
"Ahh ngga. Sama sama.."
**
Setelah perbincangan mereka selesai, kebetulan Ibu Visya mengajak Visya pulang. Dikarenakan jam sudah menunjukan pukul 21.30.
**
Author pov: hallooo.. Udh dpt nomor tmen tmen komplek nih, hihi. Gimana kelanjutannya ya? Apakah Visya akan menemukan seseorang? Atau malah Visya akan jengkel dengan seseorang? . Stay trus yaa, smoga mkin suka😊. Syukron kalian.. Hamasah sllluuu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...