Setelah sampai di Masjid, Visya segera menggelarkan sajadahnya dan langsung mengikuti shalat teraweh. Saat sedang mendengarkan ceramah, bnyak akhwat di belakangnya yg ngobrol. Berbincanh bincang sembari tertawa ria. Dari sinilah Visya mendapat dorongan ingin mempunyai teman. Tapi, tetap saja ia tidak mau memulainya duluan.
**
Hari pertama teraweh, terasa sangat indah dilalui Visya meskipun belum seindah jika dilakukan bersama teman. Yg Visya pikirkan, "yang penting dpt pahala dan ikhlas menjalankan". Setelah teraweh selesai, Visya menunggu orang tua nya yang sedang bersalaman. Dia menunggu sendirian di parkiran. Saat sedang menunggu, lagi lagi ikhwan itu datang. Iya! Ikhwan yg membuat Visya kagum. Tapi, kadang membuat Visya jengkel. Pikiran Visya mulai bertanya tanya. "Apakah ini yg dinamakan jatuh cinta? , apakah ini boleh? Apakah ini serius? Apakah ini zina? Apakah ini normal?" setelah dia memikirkan hal tersebut....
"Hayolo lagi mikirin apa." ucap Ibu.
"Astaghfirullah. Ibuuu...ngangetin aja." sontak Visya kaget.
"Habisnya km melamun.. Knpasi? Ngeliat ikhwan sholeh? Hahahaha."
"Apasi ibuu.. Pulang aja yu. Udh beres kan?"
"Yaudah ayo. Udh beres kok. Kita duluan aja. Adek sm Ayah masih diatas." jelas Ibu.
"Oke deh."
**
Saat sedang pulang menuju rumah, Ibu dan Visya melihat tetangga baru di dekat rumah Visya. Kayanya, memang baru pindahan. Karena sejak keluarga Visya pindah, rumah itu masih kosong. Tapi, Ibu dan Visya tidak lgsg bertegur sapa, dikarenakan takut tidak enak. Takut mengganggu istirahat mereka. Jadi, jika besok bertemu, Ibunya Visya akan mulai menyapanya. Akhirnya, mreka pulang saja ke rumah. Sampai rumah, mereka lgsg melahap makan malam. Ayah dan Ayya pun pulang.
"Bu, deket rumah kita ada tetangga baru ya?" tanya Ayah.
"Iya yah. Ayah sudah liat orangnya?"
"Tadi sih liat. Seorang ibu muda dan anaknya mungkin."
"Ohh gituu"
"Ka, anaknya cewe tuh. Kenalan gih. Mumpung rumahnya deket sm kita." ujar Ayah.
"Hmm." ujar Visya singkat krena sedang makan entah krena malas membahas itu smua.
"Kamu ini.. Emg gaada niat buat kenalan gt? Gaada niat pngen pnya tmen gt? Emg ga kesepian?"
"Ngga, haha. Udh ah, makan Visya udh abis nih. Visya tidur aja ya. Supaya sahur bisa bangun dengan fresh~". Ujar Visya sembari beranjak ke kamar.
"Anakmu bu.."
"Anakmu juga Ayah.." ujar Ibunya sudah cape dengan kelakuan anak satunya itu.
Mereka pun melanjutkan makan malam. Hanya saja, Visya duluan untuk tidur. Entah malas membahas tetangga baru, entah memang sudah mengantuk.
**
Pukul 03.00 , keluarga Visya sudah bersantap ria di ruang makan. Hari ini, Visya dan Ayya kembali bersekolah. Jadi, setelah shubuh, mereka tidak akan bisa tidur lagi. Maklum.. Karena harus pergi lebih awal. >> Setelah semua siap, Visya dan Ayya pergi sekolah diantar Ayahnya. Saat sudah jalan, di depan rumah tetangga barunya itu sudah terdapat anak cewe yg sedang membersihkan halaman rumahnya.
"Eh teh.." sapa Ayah sembari senyum.
"Iya pakk.." sapa gadis itu sembari senyum pula.
"Ohh itu anak cewenya. Kaya udh dewasa. Mungkin, bisa aku jadikan teman curhat. Seperti kaka, hahaha." gumam Visya dalam hati."
**
Setelah seharian sekolah, Visya pulang ke rumah. Lagi lagi, Ibunya sudah kenal dengan tetangga barunya itu. Memang lah Visya hanya seorang diri yang tidak suka dengan suasana baru. Tapi, bukan brrti dia sombong. Hanya saja, dia memang suka tiba tiba menjadi pemalu jika bertemu org baru. Adzan maghrib pun berkumandang. Artinya, buka puasa harus segera dilaksanakan. Seperti biasa, setelah buka puasa, keluarga Visya menunaikan kewajibannya secara berjamaah. Hal ini menjadi kesempatan kebersamaan mreka untuk meraih ridho Allah. Setelah melaksanakan shalat, keluarga Visya segera siap siap untuk pergi ke Masjid. Saat diluar rumah...
"Bu metyy.. Mau teraweh ga?" panggil seorang gadis ke depan rumahnya.
"Ngga nes. Aku lagi haid, hihi."
"Aduh gmn ath. Sm siapa ya. Yaudah ath.. Duluan ya bu."
"Maaf ya nes. Mungkin, km bisa breng Bu Nuli. Yg rumahnya depan warung itu. Tuh udh diluar."
Tanpa disadari, Ibu Visya memerhatikan perbincangan mereka.
"Kenapa bu? Manggil nama saya? Hihi"
"Ini bu. Tetangga baru kita mau teraweh. Tapi gaada tmen. Krena aku lgi halangan. Sama Ibu aja ath, hihi. Kasian." ucap Bu Mety.
"Ohh boleh boleh. Sini nak. Ibu juga punya anak cewe nih. Bareng aja. Anak cewe Ibu juga gapunya tmen, hihihi" ucap Ibu Visya.
"Mksi ya bu. Hihi. Maaf merepotkan.."
"Gpapa lah bu. Saya juga ngerti.."
"Oke bu."
Visya hanya terdiam mendengar Ibunya bicara seperti itu. Seakan akan meng-Iyakan saja.
"Iya bu, hehehe." ucap gadis itu.
Visya tersontak melihat ke arah gadis itu. Dengan anehnya, Visya menjadi ramah. Visya tiba tiba senyum kpd gadis itu. Mungkin dia gembira menemukan teman baru. Gadis itu pun membalas senyum balik.
"Sambil jalan aja yu ngobrolnya. Keburu isya, hehe. Ayah sm Ayya dluan aja naik motor gih."
"Oke deh bu. Ka, kenalan ya, hha." ucap Ayah.
"Hmm.."
"Dadah kakaaa" suara Ayya yg menggelikan terdengar di telinga Visya.
"Iyayaya."
Setelah Ayah dan Ayya pergi, Ibu Visya kembali ke topik pembicaraan mereka.
"Namanya siapa nak? Kemarin, Ibu sempat kenalan sm mamahmu. Bu Winda kan?"
"Nama saya Nesi bu. Ohh ternyata Ibu sudah kenal majikan saya."
"Lah. Kok majikan?"
"Yaa saya pengurus anak anaknya Ibu itu. Bukan anaknya, hihii."
"Ohh bgitu. Kelas brp km nak?"
"Saya sudah keluar sekolah bu. Hhe"
"Ohh.. Hebat km. Bisa langsung kerja. Mengurus anak lagi, hihi."
"Iya bu, hehe."
"Ibu kenalin sama anak Ibu ya. Ini nmanya Visya. Dia ini susah sekali gaul. Mungkin, ketika km ada, km bisa menjadi teman Visya yg prtama, hhe."
"Ohh gitu. Hihihi. Kenalin, aku Nesi." sembari senyum sapa.
"Haii.. Kenalin, aku Visya." tiba tiba muka Visya ikut berseri.
Ibunya tersontak kaget melihat anaknya seperti itu. "tidak menyangka. Anaknya yg keras seperti itu bisa jadi ramah. Bnar kan. Dia itu butuh seorang teman. Sama sama makhluk sosial kan. Haduh."
"Iyaa aku udh tau. Hehehee."
Visya hanya senyum terus menerus kpd gadis itu. Mungkin, Visya senang mendapat teman baru.
**
Setelah mereka sampai Masjid, mereka segera bergegas melaksanakan shalat teraweh. Seperti biasa, sekumpulan akhwat sudah berjejer diluar Masjid. Visya dan Nesi ikut menggelarkan sajadah di dekat para akhwat itu. Entah supaya bisa kenalan. Entah bagaimana. Tapi, Ibu Visya memilih tempat di dalam. Karena bnyak Ibu Ibu di dalam sana. Supaya nambah mengenal bnyak juga.
**
Author pov: Gimanaa? Huaaa. Visya udh mulai mau kenalan ya all, wkwk. Smoga pd suka deh, hehe. Yg udh mampir, syukron.. Apalagi yg udh baca plus vote, syukron sekalii😊. Insyaa allah akan sering update yaa. Hamasah slluuuu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...