Majlis dilaksanakan seperti biasa. Dari mulai sholat berjamaah, pemasukan materi, sampai selesai pada waktu isya. Dan tak terasa, waktu pulang pun tiba. Dimana saat ini pula para santri berhamburan keluar kelas dengan riang.
Kali ini, Visya terlihat sedikit membaik. Ukiran senyum di bibir dia sudah kembali hadir walau tak terlalu lebar seperti biasanya.
"Th Visya! Pulang bareng aja yu! Daripada sendiri." ajak Aisha.
"Iya bener." sambung Fatimah.
Visya pun membalikkan badannya.
"Ah? Oiya. Ayo, hehe." ucap Visya sembari tersenyum.
Setelah sampainya di depan rumah, Visya pun berpamitan.
"Eum, aku duluan ya. Hehee." pamit Visya dan lagi-lagi sembari tersenyum.
"Oiyaa. Hati-hati ya. Jangan sedih terus, hehe." ucap Fatimah.
"Iya tuh. Yang sabar aja." lanjut Aisha.
Mereka tak tahu jika Keyna menitipkan surat kepada Gadis untuk Visya. Tapi, mereka seperti berusaha untuk selalu menghibur Visya disaat ia terpuruk.
"Ah iyaa, hehe. Sekali lagi, makasih banyak ya!" ucap Visya.
"Sama-sama.." ucap mereka berdua serempak sembari tersenyum.
Visya pun masuk ke dalam rumah tanpa meninggalkan salam. Aisha dan Fatimah pun hanya bisa ikut mewakili perasaan Visya saat itu. Mereka bis merasakan apa yang sedang Visya rasakan.
Tak satu kata pun keluar, Visya langsung menuju kamarnya. Ia penasaran dengan isi surat yang diberikan Keyna. Visya pun meletakan tasnya di meja, kemudian ia duduk di pinggir ranjang dan segera membuka surat tersebut.
"Hai th Visya! Assalamu'alaikum, hhe. Aku cuman mau bilang, aku pamit ya! Th Visya jaga diri baik-baik. Jangan lupain aku, hehe. Kalau suatu saat takdir berkata kita bisa bertemu kembali, jangan lupa hadirkan ukiran senyum ya! Disini, aku juga mau minta maaf buat semua kesalahan yg aku perbuat selama bareng th Visya. Aku juga minta maaf karena ga sempet pamit langsung. Aku gakuat kalau harus nangis di depan th Visya dulu. Aku jug gamau liat th Visya nangis, hehe. Ya cuman segini aja yang bisa aku sampaiin di surat ini. So, jangan nangis ya! Suatu saat, insyaaAllah kita bisa ketemu lagi:)"
Keyna.
Tak sangka, air mata pun kembali hadir di pipi merahnya itu.
"Yaallah key. Kok aku jadi terharu gini sama ucapan kamu. Jarang loh kamu buat aku gini. Semoga, kamu sehat terus ya disana!" gumam Visya sembari menghapus air matanya, karena ia tak ingin membantah omongan Keyna.
Visya pun menghela nafas berat.
"InsyaaAllah, aku kuat. Yaallah, ikhlaskan aku. Jangan biarkan aku down seperti ini. Ingatkan aku bahwa aku masih mempunyaimu. Yang selalu hadir dikala apapun suasana hatiku." gumam Visya.
**
Author pov: Stay yu. Lagi mood nih. Hehee. Jangan lupa votee!! Hamasah puasanya💜Syukron🍃
💜"Cinta Menuju Allah"💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...