C48- Adzanmu.

36 12 10
                                    

"Mungkin, kau belum tentu jodohku. Kau belum tentu teman hidupku di kemudian kelak. Namun yang jelas, aku nyaman denganmu. Entah itu karena apa. Bisa saja, karena imanmu yang meluluhkanku." ~Visya.

**

Sepulangnya dari rumah Anissa, Visya kembali membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Dan tak lupa, ia langsung membuka ponselnya.

Seperti biasa. Layar ponsel Visya dipenuhi oleh banyak notif.

Anissa.

Sya

Iya nis?

Sebenernya, aku sempet bikin voice note suara adzannya Doni lho.

Hmm, kapan?

Tadi
Mau denger ga?

Boleh

~Voice note>

Yaampun nis, niat banget.

Iya dong. Hahaha.
Bukannya kamu suka ya sama suara adzannya?

**

"Lah? Kok dia tau?" batin Visya.

**

Flasback on:
Beberapa hari kemarin, Visya masih datang sebelum adzan maghrib berkumandang. Seperti biasa, ia pergi sendirian. Namun, saat sampai di mesjid, belum ada satu akhwat pun yang hadir.

Tak lama kemudian, detik maghrib pun tiba. Namun apa yang diduga? Yang datang justru para ikhwan. Bukan dari kalangan akhwat. Visya pun tersontak.

"Kok pada gaada gini sih? Pada kemana ya? Masa aku mau nyusulin." gumam Visya.

"Daripada nunggu gajelas gini, lebih baik, aku wudhu aja deh. Bentar lagi juga adzan." lanjutnya.

Setelah menunggu, ia pun melangkah menuju tempat wudhu. Lalu berwudhulah. Dan setelah berwudhu, tetap saja! Belum ada satu akhwat pun yang datang.

Hingga saatnya adzan maghrib berkumandang..

"Allahuakbar, Allahuakbar."

Visya tersontak.

"MasyaaAllah. Suara adzannya indah banget." ucap Visya.

Saking menikmati adzan tersebut, Visya tak sadar jika ada seseorang di belakangnya yang menepuk-nepuk pundaknya sembari bingung dengan ucapan yang Visya katakan.

"Visya suka sama suara adzan Doni? Ternyata, bukan orangnya doang ya, wkwk." batin orang tersebut.

Flashback off.

**

Kok kamu tau?

Kamu lupa sama orang yang waktu itu nepuk-nepuk pundak kamu saat kamu lagi ngelamun?

Ohh iya. Itu kan kamu nis.
Kirain aku, kamu ga denger ucapan aku yang sebelumnya.

Dikira aku budeg kali ya, wkwk.
Yaudah, dengerin aja tuh adzannya. Selain jadi imam, tadi juga Doni yang adzan maghrib.

Ohh pantesan, hehe.

**

Visya pun perlahan menikmati voice note itu. Ia bagai tersapukan oleh angin yang membuatnya menjadi mengantuk.

Namun, siapa bilang? Saat Visya mulai menutup matanya, notif dengan bunyi keras itu pun kembali hadir.

TING

"Astaghfirullah. Kaget." ucap Visya tersadar.

Visya pun membuka room chat notif tersebut.

Assalamu'alaikum.
Tadi kamu kemana?

Wa'alaikumssalam.
Eum, ke rumah Anissa, hehe.

Ngapain?
Udah malem lho, hehe.

Ehehe.
Itu, hari ini, Anissa kan milad. Nah, akhwat lain ngajakin aku buat kasih surprise.

Ohh gitu.

Oiya, boleh tanya?

Boleh.

Tadi, jadi imam ya? Hehe.

Iya duh.
Disuruh, hehe.
Itu juga aku deg-degan banget.

Hahaha. Aku dapet VN nya lho.

Kamu bikin VN nya?
Ihh. Jangan dong. Malu, wkwk

Inima VN adzan.

Ohh, wkwk.
Kamu yang bikinnya juga?

Bukan.

Terus?

Anissa, hehe.

Yaampun, jail sekale. Wkwk
Mana coba? Boleh minta?

Boleh.
~Voice note.

Bentar ya.
Aku dengerin dulu.

Okee.

~~
Eh, suara aku kaya bapak-bapak banget.

Menurut aku bagus.
Aku suka adzannya, hehe.

Masa sih? Ngga ah.
Tapi, makasih, hehee.

**

Mau Visya tak baper bagaimana? Doni ini sosok ikhwan yang pertama kali berhasil meluluhkan hati Visya. Dengan iman pula.

~Gambar.

Ahhh!
Aku berhasil baper Visyaa!!!

Sabar nis, wkwk.
Aku juga baper:(
Makannya aku kirim sama kamu. Kamu juga kan sering curhat sama aku, gpp kan?

Gpp banget.
Tapi aku iri syaaa. Hubungan aku sama Andra malah nambah retak.

Lah? Kenapa?
Maaf ya kalau aku ganggu pikiran kamu. Kamu jadi ga karuan gitu.

Gpp kok. Malahan aku seneng.

Tapi aku gaenak nis, hehe.
Gini aja deh, cerita. Udah lama kamu ga mencurahkan semuanya, hehe.

Masa sih? Wkwk.

Iya. Makannya, cerita ayo.

Jadi, Andra berubah semenjak..

**
Author pov: lanjut😂

Cinta Menuju Allah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang