Setelah mereka pulang ke rumah masing-masing, mereka mengupload hasil kebersamaan tadi. Semenjak hari itu, Visya menjadi dekat dengan Anissa, Aisha dan Fatimah. Entah apa yang membuat mereka dekat. Lebih tepatnya, Allah telah mempersatukan mereka dalam satu ikatan, yaitu persahabatan. Berbeda dengan Dina dan Tari. Sepertinya, mereka nampak tak suka jika persahabatan Visya berjalan semulus mungkin. Dan dari sinilah, peperangan itu terjadi kembali.
**
Hari-hari pun berlalu. Tak terasa, hari libur pun kembali tiba. Seperti biasa, Visya dan teman-temannya sudah terbiasa kumpul bareng jika hari libur. Hanya sekedar ngobrol bareng saja, kebersamaan mereka semakin hangat.
Visya yang terlihat iseng pun mulai membuka perbincangan. "Nis!" panggilnya.
Anissa pun menoleh. "Kenapa sya?" tanyanya.
"Kamu gimana tuh sama Gusti?" tanya Visya balik.
"Aku suka nih! Ayo, cerita!" ucap Aisha.
"Gimana apanya?" tanya Anissa polos.
"Th Nissa so polos apa gimana ya?" lirih Fatimah.
"Wkwkwkwk. Tau nih. Bilang aja suka." ucap Visya.
"Sini deh, aku bantuin. Biar langsung jadi doi, uhukuhuk." ucap Aisha sembari berbatuk ria.
"Berisik kamu! Kamu suka kan sama Andra?"
Pertanyaan tak disangka itu pun terlontar dari mulut Anissa. Entah, ia tahu darimana. Yang jelas, Aisha terkejut dengan detak jantung yang tak karuan.
"Kok Nissa bisa tau ya?" batin Visya.
"Hah? Apa? Kok Andra?" timbal Fatimah. "Kamu suka sama Andra sha?" tanyanya sembari menoleh ke arah Aisha.
"A-anu .."
"Halah! Aisha boong nih." decak Anissa.
"E-eh ng-ga-"
"Eh guys!" ucapan itu pun sontak membuat semuanya terkejut.
"Kenapasi fat?!" tanya Visya kaget.
"Iya dih. Ngagetin tau ga?!" tegur Anissa.
"Syukurlah. Selamat.. Selamat..." batin Aisha.
"Yamaap, wkwk. Nih, liat!" titah Fatimah.
Mereka semua pun mulai tertarik dengan layar ponsel yang Fatimah ulurkan.
Dan betapa terkejutnya mereka! Dalam video tersebut, salah satu teman mereka seakan berubah drastis.
"I-in-ini th Dina kann?!" sontak Visya terkejut.
"Ih, iyaa! Kenapa jadi gini?" decak Aisha dengan nada kecewa.
"Astaghfirullah th Dinaaa..." lirih Anissa.
"Kan kaget kan. Aku aja ga nyangka." ucap Fatimah.
"Yaallah, gimana ini?" tanya Visya dengan nada bicara yang semakin kecewa.
Tak lain, Aisha dan Anissa pun ikut kecewa. Jelas! Biar bagaimanapun, mereka semua pernah berteman baik.
"Kok th Dina jadi gitu ya? Semenjak balik lagi sama si Celin nih." decak Fatimah kesal.
"Emang tuh! Kita juga dulu gitu. Saat lagi deket deketnya sama Celin, pergaulan kita bebas banget. Yakan fat?" terang Aisha.
"Huuh, bener." ucap Fatimah.
Anissa dan Visya pun hanya bisa mengangguk ngangguk seraya mengerti dengan ucapan tersebut.
"Jadi, kita harus gimana nih? Masa kita membiarkan teman kita kaya gitu." ucap Anissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Genç KurguKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...