Sesampainya di kamar, Visya meraih ponselnya dan langsung menduduki sebelah ranjangnya.
"Apa Ayah bener-bener setuju kalau aku menikah sama Doni? Ah, udah lah sya. Kamu kan pengen pesantren dulu. Pengen jadi dokter dulu! Umur kamu juga masih dibawah rata-rata wanita menikah sya! Sadar sya!" batin Visya.
Tak sadar dikarenakan sedang melamun, notif ponsel pun men.
TING!
"Astaghfirullah." ucap Visya terkejut.
Lalu, dia segera membuka ponselnya itu. Darimana lagi suara itu berasal jika bukan dari whatsApp.
**
"Assalamu'alaikum"
"Eskrimnya gimana? Enak?"Tak perlu menunggu, Visya pun segera membuka room chat tersebut. Iya! Seperti semangat sekali. Entahlah. Yang pasti, itu semua tipu daya syaiton untuk menjerumuskan kita pada hal yang tidak Allah sukai. So, jaga diri kalian baik-baik ya! Belum tentu, orang yang sedang kita cintai itu orang yang kelak sudah ditentukan bersama kita. Tak mau kan jika harus menjaga jodoh orang terlebih dahulu?
"Wa'alaikumssalam."
"Maaf, eskrimnya ga dimakan sama aku.""Ohh gitu."
"Sama adik ya?""Iya, hehe."
"Gpp. Yang penting dimakan."
**
"Meskipun balesnya lama dari aku, ini orang baik bangetttt!" batin Visya.
"Aaaa!! Makin suka deh. Pengertian banget. Andai aja dia jodoh aku di kemudian kelak. Hmm" batinnya kembali.
Dan tak lama kemudian, Visya terkadang sadar akan godaan syaiton itu.
"Astaghfirullah. Mikir apa aku ini? Pertemukanlah hamba dengan lelaki yang benar-benar bisa membimbing hamba yaallah! Aamiin.." ucapnya.
**
Keesokan harinya, aktivitas pun kembali dimulai. Tak lupa dengan Visya, ia kembali bangun pagi, pergi pagi dan pulang sore. Sebenarnya, ia sangat lelah dengan semua ini. Tapi, bagaimana pun caranya, ia tetap ingin meraih cita-citanya itu. Menjadi seorang Hafidzah dan Dokter.
"Kakk!! Tok! Tok! Tok!" panggil Ayah sembari mengetuk pintu kamar Visya.
"Iya yah! Bentar lagi ya. Ini Visya lagi rapi-rapi." ucap Visya.
"Yaudah. Cepet ya! Udah jam 6 lebih nih. Takutnya macet. Apalagi, sekarang hari senin." ucap Ayah.
Setelah mendengar perkataan Ayahnya, Visya pun membulatkan matanya secara sempurna.
"Yaallah! Bener. Hari ini kan hari senin! Udah sya. Seperlunya aja!" ucap Visya yang langsung membereskan semua barangnya, lalu meraih tasnya.
Visya pun meninggalkan kamarnya.
"Ayah! Ayo berangkat!" ajak Visya yang langsung berlari ke depan.
Ayahnya yang sedang minum pun tak sengaja membuyarkan minuman tersebut.
Fwah, brurrr!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Menuju Allah.
Teen FictionKisah seorang gadis yang mempunyai insting sulit bergaul dengan orang lain. Pindahan ke sebuah perumahan yang di dalamnya terlibat lika-liku. Namun akhirnya, ia dapat bertemu dengan seorang ikhwan, dan sampai bisa memiliki banyak teman. Bahkan, sepe...