6 : Ajakan

776 80 0
                                    

Pagi ini jalanan sangat macet, itu dikarena kan ada kecelakaan motor. Hal itu juga yang membuat Alya terjebak macet, padahal bel masuk akan berbunyi sebentar lagi.

" Ah gila kayak mana ini! " gerutu Alya, kini semua pengendara membunyikan tlakson mereka, membuat kebisingan.

Alya melihat ke jam yang bertengger di tangannya.

" 10 menit lagi, " ucap Alya, sebenarnya sekolah sudah tidak jauh, bahkan berjalan saja sampai.

Kendaran mulai berjalan, Alya bernafas lega lalu dia mengemudikan mobilnya dengan cepat. Untunglah gerbang sekolah belum di tutup, tetapi ini membuatnya harus memarkirkan mobilnya di ujung.

Alya turun dari mobilnya, berlari untuk mengejar waktu.

Bukk

" Aww! " ringis Alya ketika dirinya menabrak seseorang yang ada di depannya.

" Lo ini!! " ucapnya emosi.

" Please jangan sekarang marahnya gue buru-buru, " ucap Alya lalu kembali berlari menuju kelasnya. Bertepatan dengan itu bel berbunyi.

" Alya!!! Al lo tahu enggak? " ucap Dinda antusias ketika Alya tiba.

" Sabar, gue nafas dulu, " ucap Alya.

" Lah emang selama ini lo enggak nafas? " tanya Dinda.

" Lo kenapa Al? Kok telat? " tanya Ananti kemudian.

" Macet, ada yang kecelakaan tadi, " jawab Alya, " Mau ngomong apa lo tadi Din? " tanya Alya lagi.

" Oh! Itu, gila enggak sih. Ananti di chat sama Arga most wanted itu!! " ucap Dinda semangat, sedangkan Ananti hanya tersenyum malu.

" Oh ya?! " tanya Alya pura-pura kaget, padahal ia yang memberikan nomornya.

" Tapi gue enggak tau Arga dapet nomor gue dari siapa, " ucap Ananti.

" Itu enggak penting! " tambah Alya.

" Sepertinya ini tanda-tanda, " ucap Dinda.

" Tanda-tanda apa? " tanya Ananti bingung.

" Tanda-tanda kalo lo bakal pacaran sama Arga! " ucapnya lagi.

" Belum tentu lah, siapa tau cuma kebetulan aja, " ucap Ananti, pasalnya dia tak ingin terbawa perasaan.

Lalu percakapan mereka terhenti karena guru sudah masuk. Alya menatap Ananti sekilas, gadis itu tengah tersenyum sendiri.

" Lo juga suka sama Arga? " tanya Alya, entahlah dia juga bingung mengapa menanyakannya.

Ananti menggeleng, " Belum, " jawabnya.

Kenapa enggak iya aja sih, biar kelar urusan gue sama Arga.

******
Kring! Kring!

Bel istirahat berbunyi. Ini adalah waktu yang paling di tunggu-tunggu para murid setelah terpapar materi.

" Ah!! Gue laper!! " rengek Alya di kursinya.

" Iya elah ke kantin ini, " ucap Dinda.

" Ya udah yuk, " ajak Ananti membuat Alya antusias.

" Ayok!! " ucapnya lalu ponselnya bergetar menandakan notifikasi masuk.

Arga 😑
Gk ush ke kantin, temuin gue di rooftop

Alya membacanya, dia meremas benda persegi itu menahan kesal.

" Kenapa Al? Ayok, " ajak Ananti lagi.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang