10 : Kecewa ?

793 83 0
                                    

Sekolah benar-benar sepi, hanya beberapa murid saja yang masih berlalu lalang di sekolah. Sama halnya dengan gadis cantik satu ini yang baru saja keluar dari toilet. Sengaja dibiarkan kedua temannya itu pulang duluan agar tak mengetahui bahwa ia akan menemui seseorang, entahlah sampai kapan akan berbohong.

Alya berjalan menuruni tangga, benar-benar sepi seakan semua orang tengah bersembunyi karena akan ada zombie yang datang. Alya jadi merinding sendiri membayangkannya. Dengan segera ia berlalu dari tempat itu.

Oh ayolah berapa lama Alya di toilet tadi sampai parkiran tersisa lima mobil saja. Alya mendengus kala melihat lelaki jangkung yang tengah menatapnya berdiri bersandar di BMW silvernya itu. Adakah cara lain selain Alya yang menyamparinya?

" Lama, " ucap Arga ketika Alya sudah berdiri tepat di depan pria itu.

" Panggilan alam. " bohongnya, ya padahal sedari tadi di toilet Alya hanya melamun sampai air dari wastafel membanjiri tempat itu dan terpaksa harus bebenah sebentar.

" Jadi kenapa? " tanya Alya to the point.

" Gue laper, mending kita makan, " ajak Arga masih dengan raut datarnya.

" Lo aja sana, gue udah makan, " jawab Alya mengeles, sejujurnya ia tak ingin berlama-lama dengan pria ini.

" Lo harus tanggung jawab, gue enggak makan karena lo. Di tungguin malah enggak dateng-dateng. " geram Arga. Alya menghembus kan nafasnya pelan, hari ini ia sungguh lelah jadi ia tak ingin menghabiskan tenaganya untuk meladeni Arga.

" Udah cepet, gue ikutin dari belakang, " ucap Alya, kemudian keduanya memasuki mobil masing-masing dengan Alya yang mengikuti arah Arga.

*
Di sini mereka sekarang, sebuah rumah makan yang ada di pinggiran kota. Keduanya lebih memilih untuk duduk di dekat jendela karena hanya tempat itu saja yang tersisa.

Alya menyeruput jus mangganya. " Jadi? " tanya Alya pada Arga.

" Lo enggak liat gue masih makan? " balas Arga yang kembali menyantap suapan terakhirnya, sedangkan Alya memutar bola matanya.

" Huh. " Alya menghela nafas berat." Kapan sih Ga gue bebas dari lo? " tanya Alya.

Arga telah menyelesaikan makannya lalu beralih pada air minelanya.

" Apa yang mau lo kasih tau? " ucap Arga memulai pembicaraan.

" Apa?! Ananti itu hobinya baca novel, cita-cita jadi penulis, tipe idealnya... " ucap Alya menggantung.

" Kayak mana? " tanya Arga penasaran.

" Lupa gue, " balas Alya membuat Arga kembali pada wajah datarnya.

" Ya pokoknya yang setia, bertanggung jawab, ganteng, gitu lah, " tambah Alya. " Oh ya, tempat favorit dia cafe. Dia sering ngabisin waktu liburnya di situ sih. Oh dia juga suka film horor agaknya sih, " Arga hanya manggut-manggut mengerti.

" Gimana pendapat lo tentang kencan? " tanya Arga.

" Lo mau kencan sama Ananti? " kini giliran Alya yang balik bertanya.

" Gue minta pendapat, ngapa jadi nanya balik. "

" Ya udah sih! Sensian mulu, " gerutu Alya. " Emm, harus secepat itu ya? "

" Gue itu minta pendapat Alya!! Bukan pertanyaan! Gimana menurut lo, gue harus apa?!" ucap Arga yang mulai emosi.

" Emm, kayaknya jangan dulu kencan deh, " ucap Alya.

karena pasti gue bakal ikut kan? Males amat ngabisin waktu jadi nyamuk

" Gimana kalo lo mulai beri sedikit perhatian kecil gitu? "

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang