Arga memarkirkan mobilnya di bagasi rumahnya. Alya baru kali ini ke rumah Arga. Rumah yang di desain dengan arsitektur yang mengagumkan. Mewah tetapi tidak mencolok.
Alya mengikuti langkah Arga yang mulai memasuki rumahnya.
" Arga, baru pulang? " tanya wanita paruh baya yang merupakan asisten rumah tangga keluarga Wildanta.
" Iya, Bi. Mama mana? " tanya Arga.
" Ada di dapur lagi siapin makanan. " Arga hanya mengangguk, lalu asisten rumah tangga itu meninggalkan tempatnya berdiri tadi.
" Yuk. " Alya mengangguk mengikuti langkah Arga.
" Ma, " panggil Arga membuat wanita cantik berumur empat puluhan itu berbalik.
" Arga? Udah pulang? Eh Alya kan? "
" Iya tante. " Alya mendekati Arin, lalu meraih lengan wanita itu dan menciumnya.
" Wah kebetulan nih. Untung tante udah selesai masak. Kita makan yuk, " ucap Arin antusias.
" Arga ganti baju dulu, " ucap Arga lalu melangkah menuju kamarnya.
" Jangan lama Arga!! " teriak Arin.
" Alya bantu ya, Tan, " ucap Alya mendekati Arin.
" Oh. Boleh, bantuin bawain ke meja makan ya sayang. " Alya tersenyum, mengangguk.
" Mama kamu sehat? " tanya Arin sembari menyiapkan piring makan.
" Alhamdulillah Tante, sehat, " jawab Alya ramah.
" Kalo Papa kamu? Kapan dia pulang? " tanya Arin membuat Alya terdiam.
" Mm—belum tahu Tante. Mungkin liburan nanti, " jawab Alya.
" Oh, nanti titip salam ya buat Cintia. Rasanya kangen terus kalo sama dia. " Alya terkekeh mendengarnya.
" Arga ini lama banget, " gerutu Arin.
" Arga!!! Cepet, Nak! Alya udah laper ini!! " teriak Arin.
" Eh—" Alya kikuk, kala Arin membawa namanya untuk menjadikan alasan.
" Nah itu anaknya, " ucap Arin kala melihat Arga berjalan menuruni tangga.
" Yuk makan, " ucap Arin diangguki Alya dan Arga.
" Makan yang banyak ya, Al, " ucap Arin sembari tersenyum.
" Iya tante. "
" Arga. Itu kan Mama masakin udang kesukaan kamu. Kok dikit banget sih makannya, " tegur Arin, lalu wanita itu hendak menambahkan sayur ke piring Arga.
" Ma. Jangan paksa Arga. Kalo Arga mau pasti Arga makan, " ucap Arga membuat Alya memandangi pria itu.
Mengapa Arga seperti itu pada orang tuanya? Itulah yang menjadi pertanyaan dibenak Alya.
" Alya aja Tante. Alya mau, kayaknya enak tuh, " ucap Alya membuat Arin yang tadinya seolah kecewa akan Arga, kini kembali tersenyum dibuat Alya.
" Mmm. Enak banget Tante. Kapan-kapan Alya makan di sini lagi ya, Tan? " Arin terkekeh melihat tingkah Alya yang sangat menggemaskan.
" Iya boleh. Ajak Cintia juga ya. " Alya mengangguk lalu kembali melanjutkan makannya.
" Tante denger kaki kamu sakit ya? Kenapa? " tanya Arin.
" Oh iya tante, luka dikit aja. Kurang hati-hati. " jawab Alya.
" Kalo ada apa-apa jangan sungkan ya, Al. Kamu bisa hubungin Arga, " ucap Arin membuat Alya tertegun, lalu melirik sekilas Arga yang hanya santai menyantap makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [ COMPLETE ] ✔
Novela JuvenilAlya Harja Kusuma, wanita cantik yang kini tengah mempersiapkan pernikahannya. Suatu ketika, tanpa disengaja Alya menemukan sebuah kotak yang berisi kenangan masa SMAnya. Lalu ingatannya kembali pada 10 tahun terakhir, mengingat masa-masa SMAnya b...