12 : Ice cream, lagi?

671 75 1
                                    

Arga melangkah menuju rooftop, karena ia tahu gadis itu pasti ada di sana, ia membuka pintu rooftop menampakkan Alya yang kini tengah membelakanginya. Arga jalan mendekat, menyaksikan rambut Alya yang terbang mengikuti arah angin. Sampai Arga melihat Alya memutar balik badannya, sehingga keduanya berpandangan.

" Alya!! " teriak Arga, ketika melihat darah keluar dari hidung Alya. Arga merogoh kantung celananya, tak mendapat apa yang dia mau, lalu ia melepaskan dasi yang bertengger di kerah bajunya. Berjalan mendekat pada gadis yang sudah pucat itu, menggunakan dasinya untuk menghentikan darah keluar. Alya memegang dasi itu, menyingkirkan tangan Arga dari wajahnya.

" Muka lo udah pucet, ke uks aja, " ucap Arga membuat Alya menggeleng. Arga mendengus kesal. " Enggak usah ngeyel deh, ke uks sekarang. "

" Gue enggak suka bau obat, " timpal Alya lalu ia berjalan dan duduk menyender pada tembok kemudian memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya.

Arga mengikutinya, duduk di sebelah Alya.

" Maaf. " Alya langsung membuka matanya ketika mendengar kata itu keluar dari mulut Arga.

" Buat apa? " tanya Alya membuat Arga memutar bola matanya.

" Buat apa aja, " ucap Arga membuat Alya mendesis.

" Iya gue maafin, tapi ada syaratnya, " ucap Alya.

" Maksud lo tanda permintaan maaf gitu? " tanya Arga tak percaya yang diangguki Alya.

" Ckk, serah lo, " balas Arga, berdecak.

" Gimana kalo traktir ice cream stroberi? " ucap Alya.

" Gua lagi males keluar, " ucap Arga membuat Alya mendengus.

" Sekalian lo beliin buku novel buat Ananti. Gimana? " tawar Alya.

" Hmm, " jawab Arga akhirnya.

" Ye, giliran ada Anantinya aja mau, " ucap Alya yang dihiraukan Arga.

" Btw, Nicho beneran sepupu lo? " Alya kembali bertanya.

" Hmm, " balas Arga singkat.

" Ganteng ya? " puji Alya.

" Biasa aja, " jawab Arga membuat Alya memutar bola matanya malas.

" Dia tinggal di rumah lo apa gimana? "

" Kenapa sih lo banyak tanya? Kalo mau tau tentang dia ya tanyanya sama yang bersangkutan!! " ucap Arga yang sudah tak bisa mengontrol emosinya. Alya terdiam, menunduk sembari melepaskan dasi milik Arga dari hidungnya.

Arga menghela nafas pelan. " Maaf, " ucapnya membuat Alya menoleh dan tersenyum tipis.

" Gue akan terbiasa sama sifat lo ini, " balas Alya kemudian ia berdiri.

" Mau kemana? " tanya Arga.

" Cuci muka, " jawab Alya kemudian pergi meninggalkan Arga yang tak beranjak, ia malah memejamkan matanya berniat membolos kali ini.

Alya mencuci wajahnya, menghilangkan bekas darah yang ada, bahkan dasi milik Arga pun ia kucek-kucek agar menghilangkan noda itu. Alya kini berjalan menuju kelasnya, melihat sekitar koridor yang mulai menyepi karena bel masuk sudah berlalu.

Tok! Tok!

Alya mengetuk pintu kelas, seketika seisi kelas menatapnya.

" Permisi, Bu, " ucap Alya pelan lalu berjalan menghadap sang guru.

" Alya, kenapa kamu baru datang ? " tanya guru berkacamata itu.

" Saya tadi mimisan Bu, jadi agak lama di kamar mandi, " jawab Alya.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang