40 : Arga pergi?

596 56 0
                                    

Hari ini SMA Megantara melakukan pembagian lapor semesteran. Sekolah lebih ramai dari biasanya. Hari ini, di mana para murid menguji ketahanan jantung mereka. Menguji kesabaran dari omelan orang tua dan guru.

" Woi anjir!! Gue deg-degan sumpah! Dio coba pegang jantung gue! " ucap Mamat sembari meraih tangan Dio dan menempelkannya pada dada Mamat.

" Apaan sih lo gila! " gerutu Dio yang dengan cepat menyingkirkan tangannya dari dada Mamat.

" Lo denger enggak? Tuh deg deg deg. Gile berirama lagi jantung gue. Gue selalu berdoa semoga nilai gue enggak buruh ya Allah. Kalo enggak itu Emak gue ngamuk dah. "

" Inget lo sama Tuhan giliran kayak gini, " ucap Dio.

" Astagfirullah. Maafkan Mamat ya Allah. "

" Drama banget sih hidup lo, Mat, " ucap Dio, kesal.

" Sirik amat sih hidup lo, Di! " balasnya. " Eh, btw Arga kok belum dateng? " tanya Mamat.

" Enggak tau, " jawab Dio.

" Lo udah enggak berantem lagi kan sama dia? " tanya Mamat.

" Enggak, " jawab Dio singkat.

" Ihh, gue telepon aja lah Arga. Jangan-jangan dia lupa kalo hari ini bagi lapor, " ucap Mamat sembari mencari kontak Arga.

" Enggak perlu. Tuh anaknya dateng, " ucap Dio menghentikan aktivitas Mamat.

" Wis, bro. Dateng juga, " sapa Mamat. Sedangkan Dio hanya diam memandang Arga. Dio tak lagi marah para Arga, hanya saja malas untuk berbicara pada Arga. Padahal Dio tahu bahwa Arga akan pergi.

" Gue-" ucap Arga menggantung.

" Kenapa? " tanya Mamat.

" Alya dateng? Gue harus bicara sama dia, " ucap Arga risau.

" Alya enggak dateng, " ucap seseorang membuat ketiganya menoleh ke sumber suara.

" Eh, Dinda? Ngapain? " tanya Mamat membuat Dinda menoleh pada Mamat lalu kembali memfomuskannya pada Arga.

" Maksud lo? " tanya Arga.

" Alya bilang dia males dateng ke sekolah. Jadi Mama nya yang ngambil lapor, " jelas Dinda.

" Terus Alya nya kemana? " tanya Arga.

" Papa nya baru pulang dari Singapura. Dan Alya lagi ngajak Papa nya jalan-jalan. Dan lagi pun buat apa lo nanyain dia? Alya itu udah enggak mau ketemu sama lo! " ketus Dinda.

" Gue butuh dia. Gue harus bicara sama dia, " ucap Arga sembari menatap Dio, memohon tolong.

" Gue enggak bisa apa-apa, Ga, " ucap Dio seolah tau tatapan Arga.

" Udahlah, Ga. Enggak perlu cari Alya. Biarin dia nenangin dirinya, " ucap Dinda.

" Dinda. Ada hal yang harus lo tau, dan Alya juga harus tau, " jelas Mamat membuat Dinda mendelik.

" Apa? " tanya Dinda.

" ________ "

" Gue harus ketemu Alya, " ujar Arga lagi.

" Andai gue tau Alya pergi ke mana, " ucap Dinda.

" Din, coba telepon Alya, " pinta Mamat diangguki Dinda.

" Mohon untuk seluruh wali murid agar memasuki kelas. Karena pembagian lapor akan segera di mulai. " itu adalah instruksi dari speaker sekolah membuat para orang tua memasuki kelas anak-anaknya.

" Enggak diangkat, " ucap Dinda membuat Arga mendengus.

" Mending lo tanya Mama Alya aja langsung, " usul Dio.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang