20 : Kacau

629 69 2
                                    

Setelah pertandingan futsal kemarin hubungan Ananti dan Jefri jadi semakin baik, mereka semakin akrab, bahkan saat pertandingan itu usai Jefri lah yang mengantarkan Ananti pulang, sedangkan Arga terlambat menghampiri Ananti.

Hal itu juga yang membuat Alya menjadi berpikir keras bagaimana caranya Arga harus menyatakan perasaannya pada Ananti. Ya Alya tahu ini tak mudah secara dia juga menyukai pria itu, tapi bukankah kebahagiaan Arga juga penting?

" Huh. " Alya menghela napas berat.

" Kenapa, Al? " tanya Dinda yang tengah duduk di samping Alya. Hari ini kelas masih terbilang sepi, Alya rela datang pagi-pagi hanya untuk memikirkan bagaimana rencananya nanti. Bukankah itu sedikit berlebihan?

" Gue masih bingung gimana caranya supaya Arga nyatain perasaannya ke Ananti, waktu yang tepat kapan dan hal apa aja yang harus dipersiapkan,." ucap Alya tanpa menatap Dinda.

" Ya elah, Al. Lo gimana sih, katanya suka sama Arga kok malah semangat jomblangin Arga sama Ananti. "

" Percuma kan Din kalo gue suka sama Arga tapi Arga nya enggak? Mending gue berbaik hati aja, " balas Alya.

" Usaha dong! "

" Usaha kayak gimana? Harus gitu gue kayak Ananti dulu biar Arga suka? Bukan cara gue. "

" Hmm, jadi diri sendiri lebih baik, " ucap Dinda diangguki Alya.

" What!!! Demi apa? " teriak Dinda memekakan telinga Alya.

" Apaan sih? Teriak-teriak! " ucap Alya kesal.

" Lo liat ini. " Dinda menujukan ponselnya pada Alya, tetapi gadis itu masih belum paham.

" Tiga hari lagi Della ulang tahun. " Dinda memberitahu membuat Alya memutar bola matanya jengah.

" Terus? Penting? "

" Hmm, kemungkinan hari ini dia bakal sebar undangan, so? Lo tahu kan dia sekaya apa? Gue yakin ini satu sekolah diundang sama dia, " timpal Dinda.

Alya hanya mendengarkan, jika pun ia diundang ia tak akan datang, sekedar melihat wajahnya saja ia tak mau.

Tapi tunggu, Alya mulai berpikir. Hari ulang tahun Della tiga hari lagi, pasti acaranya mewah, bagimana jika di saat itu juga Arga menyatakan perasaannya pada Ananti? Bukankah itu ide bagus? Di depan orang-orang ramai, agar semuanya tahu bahwa mereka pasangan yang serasi. Tapi Della? Alya tahu seberapa liciknya dia, jika Alya menyuruh Arga untuk menyatakan perasaannya di hati penting Della, pasti wanita akan murka.

Tapi tidak ada cara lain, itu waktu yang tepat. Di hadapan orang ramai, Arga memberikan Ananti bunga, bertekuk lutut dan bilang bahwa Ananti mau enggak jadi pacar gue? Alya tersenyum sendiri membayangkannya.

Alya mengangguk pasti, ini akan menjadi rencananya.

Alya beranjak dari duduknya dan melangkah pergi, sempat ia mendengar teriakan Dinda yang bertanya.

Alya berjalan keluar kelas, saat itu ia melihat kedatangan Arga dan Ananti secara bersamaan. Kebetulan kah? Atau Arga sengaja menjemputnya. Oh lihat itu, bahkan Arga mengantar Ananti sampai ke kelas.

" Pagi, Al, " sapa Ananti, dibalas senyuman oleh Alya.

" Thanks ya, Ga udah nganterin sampe sini, " ucap Ananti dibalas anggukan oleh Arga.

Kemudian Ananti memasuki kelas, menyisakan Alya dan Arga di koridor.

" Ada yang mau gue bicarain sama lo, " ucap Alya.

" Tentang ?"

" Ananti. "

" Istirahat. Tempat biasa, " ucap Arga sebelum melangkah pergi hingga Alya tak melihat tubuhnya lagi karena pria itu telah memasuki kelasnya.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang