29 : Berkelahi?

605 59 0
                                    

" Hari ini Alya enggak masuk, " ucap Dinda pada Ananti.

Walau sudah bel, tetapi guru belum memasuki kelas. Itu dikarenakan akan ada rapat dadakan. Kemungkinan semua kelas akan jam kosong selama satu pelajaran.

" Dia masih sakit? " tanya Ananti.

" Hmm. Iyalah, gue enggak bisa bayangin sakitnya kayak apa, " ucap Dinda. Dinda tahu apa yang dirasakan Alya. Tidak hanya kaki dan tangannya saja yang sakit, hatinya tentu merasakan hal yang sama. Dinda paham mengenai perasaan Alya.

" Nanti pulang sekolah kita jenguk ya, " ucap Ananti.

" Iya. Tapi enggak usah lama-lama. Gue rasa dia butuh waktu untuk sendiri, " ucap Dinda.

" Apa menurut lo Alya suka sama Arga? " Dinda menatap Ananti, lalu menghembus napasnya pelan.

" Gue enggak tahu. Tapi bisa jadi iya, bisa jadi enggak, " jawab Dinda.

*****
" Eh gue punya tebak-tebakan. Ini familiar sih, kalo kalian sering nonton tv pasti tahu, " ucap Mamat yang yang tak mendapat respon Arga ataupun Dio.

" Air. Air apa? " tanya Mamat.

" Apa sih bego!! Enggak jelas! " ucap Dio kesal.

" Yah aneh geh lo nya! Ngapa marah-marah. Kan gue nanya. Air, air apa? " ucap Mamat nyolot.

" Ya air apa?! " tanya Dio kesal.

" Lah! Gue yang nanya bego! Kok lo malah nanya balik!! " teriak Mamat.

" Bodo! Bodo! Bodo Mat! Bodo! Keluar lo dari bumi! " geram Dio.

" Lo tahu Mat jawabannya? " tanya Arga.

" Kan gue nanya?! Mana tahu lah!! " jawab Mamat.

" Pertanyaan lo itu enggak berfaedah bambank!! " geram Dio.

" Lompat! Katak lompat! Lompat lah tinggi-tinggi! Hmm! Hmm! Hmm! Hmm! " Mamat bersenandung.

" Nyanyi apa sih lo?! " tanya Dio geram.

" Katak. Itu gue tahu dari upin ipin, " jawab Mamat.

" Sadar umur, Mat! Sadar! " ucap Dio.

" Yeee, upin ipin terbuka untuk siapa saja! Emangnya lo! Kalo nonton film dewasa! " ucap Mamat tak terima.

" Enak aja lo!! " elak Dio.

" Gue curiga nih sama Arga. Diem-diem kayaknya udah pernah nonton film dewasa. Iya kan? Ngaku lo, Ga! " tuduh Mamat.

" Hmm, " jawab Arga singkat malas menanggapi Mamat.

" NAH KAN!! WAH PARAH LO, GA! PANTESAN MUKA LO BELER! SADAR GA! SADAR UMUR! TUJUH BELAS AJA LO BELUM SAMPE!!! " Mamat berteriak membuat Dio yang geram memukulnya.

" Aksh, sakit bego!!! " ringis Mamat.

" Sekali lagi lo ngomong! Beneran gue keluarin lo dari bumi!!! " ancam Dio.

" Ah kalian enggak seru! Gue chatan aja lah sama Dinda, " ucap Mamat langsung mengeluarkan ponselnya.

" Jangan-jangan, langsung telepon aja, " ucapnya lagi.

" Halo Dinda! How are you? Kangen ya sama Mamat? "

Arga dan Dio yang mendengar itu hanya memutar bola matanya, malas dengan drama yang dibuat Mamat.

" Pulang bareng gue yuk nanti? "

" ........ "

" Kenapa? "

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang