Dinda berjalan santai menuju kelas 10 IPA-1. Sebenarnya ada keraguan dalam dirinya kala hendak menghampiri kelas itu. Dengan membawa jaket jeans milik Mamat, akhirnya Dinda tiba di depan kelas itu.
Masih sepi. Dinda memberanikan diri untuk masuk. Dilihatnya Arga dan Dio tengah duduk di ujung sembari bercerita.
" Eh Dinda? Kenapa? " ucap Dio melihat Dinda yang nampak kebingungan.
" Itu emm, " ucap Dinda ragu.
" Nyari Mamat? " tanya Dio seolah tahu karena Dinda membawa jaket milik Mamat.
" Dia lagi ke toilet, " ucap Dio. Dinda bergerak mendekati meja Dio dan Arga.
" Nih kalo dia udah dateng. Bilang makasih, " ucap Dinda diangguki Dio, lalu perempuan itu keluar dari kelas.
" Dia masih segen sama lo kayaknya, " ucap Arga membuat Dio menoleh tak menjawab.
Dinda dengan cepat kembali ke kelasnya, namun ia melihat Mamat yang tengah berjalan menuju kelasnya membuat Dinda berhenti melangkah.
" Mat, " panggil Dinda.
" Kenapa? " tanya Mamat. Biasanya jika bertemu Dinda maka Mamat akan menggodanya tetapi kali ini tidak.
" Makasih jaketnya, udah gue titipin ke Dio. " Mamat hanya mengangguk.
" Mm-mm. Sama satu lagi, " ucap Dinda ragu.
" Apa? "
" Lo masih gue kasih kesempatan buat deket. " Mamat membulatkan matanya tak percaya.
" Yang bener, Din? " Dinda mengangguk mengiyakan.
" Tapi, jangan buat gue kecewa Mat, " ucap Dinda membuat Mamat mengangguk pasti.
" Pasti Din! Gue enggak akan ngecewain lo. Makasih Din, " ucap Mamat gembira membuat Dinda ikut tersenyum.
" Ya udah gue ke kelas dulu. "
" Eh, eh tunggu. Gue anterin. "
" Enggak perlu. "
" Udah ayok, " ucap Mamat memegang tangan Dinda dan membawanya beriringan menuju kelas 10 IPA-5. Dinda hanya tersenyum malu, mendapat perlakuan Mamat.
" Dah sampai sini aja, " ucap Mamat kala keduanya tiba di depan kelas 10 IPA-5.
" Lah kan emang ini kelas gue. "
" Iya. Harusnya sampai dalem. Kalo lo di apa-apain gimana? " Dinda memutar bola matanya, belum apa-apa Mamat sudah posesif.
" Lebay deh, udah sana pergi, " usir Dinda.
" Iya. Iya. Belajar yang bener ya, jangan contoh gue. Kemarin dapet nilai nol. " Dinda terkekeh mendengarnya.
" Bye. " Mamat melambaikan tangannya kemudian berlalu.
*****
" Oh, aku jatuh cinta! "" Oh, akhirnya! "
" Oh, Dinda! "
" i'm coming! "
" Dinda!! I love you! "
" Udah sih, Mat. Ngelantur ngomongnya, " gerutu Dio yang melihat Mamat berulah.
" Ye, sirik aja lo. Iri kan? Makanya cari pacar sana! "
" Emangnya lo punya? " tanya Dio.
" Dinda lah! " ucap Mamat bangga.
" Cih, baru di kasih kesempatan! Belum pacaran! "
" Intinya pdkt. Lah lo?! Siapa? " tanya Mamat meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [ COMPLETE ] ✔
Teen FictionAlya Harja Kusuma, wanita cantik yang kini tengah mempersiapkan pernikahannya. Suatu ketika, tanpa disengaja Alya menemukan sebuah kotak yang berisi kenangan masa SMAnya. Lalu ingatannya kembali pada 10 tahun terakhir, mengingat masa-masa SMAnya b...