Hari yang ditunggu-tunggu, dimana pertandingan futsal akan segera dilaksanakan beberapa jam lagi. Untuk hari ini sekolah benar-benar memberi free pada murid hanya untuk mendukung tim futsal SMA Megantara.
Seperti saat ini, lapangan indoor sudah di penuhi oleh para siswa siswi yang mayoritas anak SMA Megantara. Tempat ini bahkan hampir penuh, kemungkinan tak semua murid akan menontonnya.
Di tempat yang berbeda, kini Alya tergesa gesa berlali dari gerbang sekolah menuju kelasnya. Kali ini ia benar-benar terlambat. Bahkan ini sudah pukul 9 pagi, hal yang membuat Alya tetap berani mendatangi sekolah karena hari ini sekolah memberikan free, jadi tidak ada istilah menghukum murid yang terlambat.
Alya menaruh tasnya, ia terduduk sebentar di bangkunya. Kelasnya kini sudah menyepi, hanya ada dirinya dan tentu gadis kutu buku itu, siapa lagi kalau bukan Juju. Alya membiarkan gadis itu asik dengan dunianya sedangkan ia beralih pada ponselnya.
From Alya
Dimana, Din?" Ju, kok lo enggak nonton futsal ?" tanya Alya sembari menunggu balasan Dinda.
Tanpa berbalik, Juju menjawab. " Enggak tertarik, lagi pula ketidakhadirannya gue enggak bakal membuat tim futsal kalah ataupun menang kan? Itu artinya kedatangan gue enggak berpengauh. " Alya memutar bola matanya, mengabaikan si kutu buku itu. Ya, Juju tipe wanita nerd, cuek, dan menyendiri.
Dinda ❤
Baru dateng? Cepet ke lapangan indoor, udah rame di sini.. Nanti gk kebagian tempat lo.Setelah menerima pesan itu, Alya langsung bergegas menuju lapangan indoor.
" Juju gue duluan! " teriak Alya ketika di ambang pintu, sedangkan Juju hanya mengangguk.
Suasana sekolah ini benar-benar sepi, hanya ada beberapa murid di kelasnya yang lebih memilih buku dari pada menonton. Alya tak habis pikir dengan murid seperti itu, apakah hidupnya bahagia?
Alya mulai memasuki lapangan indoor, ternyata tempat itu sudah sangat ramai, hanya menyisakan beberapa tempat saja. Untunglah pertandingan belum di mulai, para tim sedang melakukan pemanasan.
Alya mengedarkan pandangan ke sekitar, menatap banyaknya orang, bagaimana dia bisa mencari teman-temannya?
Mata Alya kini tepat pada seseorang yang melambai-lambaikan tangannya. Itu Dinda, Alya tersenyum. Lalu ia menelisik orang di sekitar temannya itu. Ada Dio, di sebelahnya Mamat lalu Dinda, Alya terkekeh melihat Dinda dan Mamat bersebelahan. Lalu Ananti di sebelah Dinda dan... Alya memutar bola matanya kala melihat Arga duduk di sebelah Ananti dan apa-apaan itu? Hanya tersisa tempat kosong di sebelah Arga?
Alya berjalan mencari tempat kosong, sampai langkahnya terhenti di sebelah Arga, tetapi ia belum duduk.
" Al, duduk di situ aja. Tempat paling pas buat nonton, " ucap Dinda, tetapi Alya menggeleng kemudian ia berjalan meninggalkan tempat itu, menuju tempat kosong di paling atas. Sebenarnya Alya tak suka posisi ini, terlalu jauh dari lapangan.
Dengan terpaksa Alya duduk di tempat itu, bersama siswi-siswi yang tak di kenalnya.
Dinda
Kenapa duduk di sana?From Alya
Males ajaAlya mematikan ponselnya, lalu menonton pertandingan yang baru saja dimulai. Menit menit berlalu, tempat ini semakin lama semakin berisik karena memberikan supportnya. Oh ayolah apa mereka tak sayang dengan suara mereka?
Alya mendengus, ia hanya menutup telinganya, kemudian beralih pada ponselnya, memakai earphone guna mengurangi bisingnya suara. Alya lebih baik mendengar lagu dengan volume yang full, setidaknya suara penyanyi lebih indah dari pada teriakan orang-orang di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [ COMPLETE ] ✔
Teen FictionAlya Harja Kusuma, wanita cantik yang kini tengah mempersiapkan pernikahannya. Suatu ketika, tanpa disengaja Alya menemukan sebuah kotak yang berisi kenangan masa SMAnya. Lalu ingatannya kembali pada 10 tahun terakhir, mengingat masa-masa SMAnya b...