11 : Anak baru

715 80 4
                                    

Satu pesan masuk menyertakan nama Alya, tak ada niatan Arga membalas. Ia memejamkan matanya sejenak menunggu waktu pertandingan. Ponselnya kembali bergetar, lagi Alya yang mengirimi pesan.

" Ganggu banget sih ini orang, " Arga melihat pesan itu membuatnya menaikkan sebelah alisnya.

Asisten
Ga, mau bantuin gue? Mobil gue mogok, dan gue gk tau kenapa. Gue ada di jalan cengkeh, please Ga, gue butuh bantuin lo.

Arga berdiri lalu berjalan menuju sofa di kamarnya, terus memandangi pesan itu.

" Tumben minta bantuan gue. Atau jangan-jangan dia ngerjain gue? Bodo amat lah, biarin aja, " ucap Arga yang kembali memejamkan matanya. Satu panggilan masuk membuat ia membuka kembali matanya, Alya menelponnya tetapi Arga hanya memandanginya.

Arga mendengus, kembali memejamkan mata tanpa berpindah dari sofa, lima menit berlalu ia membuka matanya, berjalan untuk mengambil jaket jeans dan kunci mobil di atas nakas, Arga berjalan sedikit santai menuruni tangga.

" Arga, kamu mau kemana malam-malam gini? " tanya Arin membuat Arga berhenti melangkah.

" Ada urusan sebentar, Ma, " balasnya.

" Tapi sepupu kamu lagi di jalan mau ke sini, masa kamu malah pergi, " ucap Arin lagi berusaha mencegah.

" Enggak lama, Ma, " ucap Arga lalu keluar tanpa menghiraukan panggilan Arin.

Di perjalanan Arga sesekali melihat ke layar ponsel, barang kali Alya kembali menelpon. Tapi tidak ada, membuat Arga mengemudikan mobilnya sedikit cepat.

Sampai ia berhenti di depan sebuah mobil yang sudah familiar baginya, melihat ketika seorang lelaki jangkung yang menyuruh pria brantakan itu pergi. Melihat ketika gadis itu menangis membuatnya menggenggam setir kemudi kuat, Arga terlambat. Arga turun dari mobilnya, masih memandangi kedua orang itu.

" Thanks ya... Untung ada lo, datang tepat waktu. Kalo enggak, entah deh bakal gimana, " ucap Alya keras.

Arga mendengarnya, Arga tahu Alya menyindirnya, dan kemungkinan Alya marah padanya.

" Sama-sama, nama gue Nicho, " ucapnya memperkenalkan.

" Alya. "

" Gue duluan ya. Lain kali hati-hati, " ucap Nicho membuat Alya tersenyum dan mengangguk. Nicho pergi meninggalkan tempat itu. Lalu Alya memfokuskan pandangannya pada Arga, sampai keduanya bertatap.

" Makasih udah dateng, maaf ngerepotin lo yang harus jauh-jauh buat samperin gue. Ga, lo satu-satunya orang yang terlintas di pikiran gue, cuma lo yang bisa buat gue harapkan bisa bantu gue. Gue tau lo online tadi, tapi entahlah, mungkin chat gue itu ngeganggu lo? Gue minta maaf, dan makasih. Lain kali gue enggak akan ngandelin lo lagi, " ucap Alya menatap Arga, kemudian dengan cepat berlalu memasuki mobilnya.

Arga menatap kepergian Alya yang mulai menjauh, kemudian ia memasuki mobilnya, berdiam sebentar tanpa menjalankannya.

" Sorry, Al, " lirih Arga kemudian menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan tempat itu.

Sekarang ini tujuan Arga adalah rumahnya, walaupun dia malas memasuki kawasan itu karena sepupunya akan datang.

Arga memarkirkan mobilnya di bagasi, dan benar saja ada mobil lain di sana. Arga memasuki rumah itu, terlihat di ruang keluarga sudah ada mamanya dan sepupunya.

" Arga, kamu udah pulang? " ucap Arin menghampiri Arga.

" Hmm, " balasnya singkat. " Arga masuk dulu, Ma. "

" Arga, kamu enggak nyapa sepupu kamu, dia baru sampai loh, " ucap Arin, mencoba menghentikan Arga.

" Udah ketemu tadi, " balas Arga lagi, kini sepupunya itu sudah berdiri di antara anak dan ibu itu.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang