Alya akhirnya memutuskan untuk memakai pakaian simple tetapi tetap feminim.
Rok berwarna putih dengan pendek di atas lutut, dilengkapi atasan yang sangat pas berlengan pendek warna hitam dilengkapi hiasan bunga-bunga putih kecil pada baju itu menambah kesan feminim pada dirinya. Tak lupa sepatu sneakers andalannya.
Alya sengaja membuat rambutnya sedikit bergelombang di bagian ujung rambut, dilengkapi jepit lidi di bagian kiri rambutnya.
Sedikit polesan make up natural dan slingbagnya. Alya menatap berkali-kali dirinya di cermin, lalu gadis itu mengangguk meyakinkan bahwa penampilannya sempurna kali ini.
Sesungguhnya Alya jarang berpenampilan seperti ini dan ia juga jarang keluar menghadiri acara-acara. Jika hendak keluar ia kemungkinan akan memakai kaos lengan pendek, atau sweter yang menghangatkan tubuhnya, atau pula hoodie kebesarannya.
Alya melangkah menuju ruang tamu dimana sudah ada seseorang yang menunggunya.
" Lama banget dandan doang. " Alya memutar bola matanya kala Dinda mengomelinya.
" Cuma sejam, lo bilang lama? Nicho aja enggak masalah nunggu gue, " balas Alya.
" Nicho beda, dia mah rela nungguin lo sampe kapan pun. " Alya memanyunkan bibirnya mendengar penuturan Dinda.
" Ya udah lah yuk, enggak lucu kalo telat, " ucap Alya diangguki keduanya, sedari tadi Alya dapat melihat Nicho menatapnya penuh kagum.
Mereka bertiga akhirnya pergi menuju rumah Della setelah berpamitan dengan Cintia.
Mungkin banyak yang bertanya mengapa ada Dinda bersama mereka. Alya lah yang mengajak agar Dinda ikut bersama mereka karena Alya tak ingin suasana canggung melanda Alya dan Nicho. Walaupun setelah memberi tahu pada Nicho Alya tahu ada nada kecewa karena ia mengajak Dinda.
Di perjalanan hening melanda, baik Alya maupun Dinda sama-sama fokus dengan ponsel mereka tanpa memperdulikan Nicho. Sedangkan Nicho fokus mengemudi, sesekali ia melirik Alya lalu tersenyum kecil memandangi gadis itu yang nampak cantik.
Satu pesan masuk di ponsel Alya. Alya tersenyum kala melihat nama yang tertera.
Arga 😑
Udah dimana?From Alya
Lagi di jalan, sama Nicho, DindaArga 😑
OhAlya mendengus membacanya. Pria ini memang tak bisa berubah.
Arga 😑
Mawar merah ya?From Alya
YaArga 😑
Balas dendam 😑" Haha. " Alya terkekeh membuat Dinda dan Nicho menatapnya heran.
" Kenapa lo? " tanya Dinda.
" Ini temen gue. "
Alya sering tersenyum sendiri menatap ponselnya, membuat Nicho teracuhkan. Nicho menduga jika itu adalah sepupunya.
Ternyata lo lebih bahagia sama Arga, Al.
Mobil Nicho terparkir di halaman luas rumah Della. Rumah itu benar-benar seperti istana.
" Gila, baru kali ini gue liat rumah Della, emang bener-bener kaya ini orang, " ucap Dinda kala ketiganya sudah turun dari mobil.
Dinda benar, rumah Della bagai istana. Bahkan rumah ini bisa lima kali lipat rumah Alya.
" Udah rame aja, " timpal Alya diangguki Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [ COMPLETE ] ✔
Teen FictionAlya Harja Kusuma, wanita cantik yang kini tengah mempersiapkan pernikahannya. Suatu ketika, tanpa disengaja Alya menemukan sebuah kotak yang berisi kenangan masa SMAnya. Lalu ingatannya kembali pada 10 tahun terakhir, mengingat masa-masa SMAnya b...