e p i l o g

1.2K 62 5
                                    

Beberapa menit yang lalu baru saja terjadi akad nikah di tempat ini. Pernikahan yang digelar di sebuah mansion yang dihadiri banyaknya tamu undangan. Semua sudah selesai, kedua pasangan itu resmi menjadi suami istri. Pembacaan doa pun sudah terlaksana.

Seorang pria yang nampak tampan dengan balutan jas nya yang pas di tubuh pria itu. Didampingi seorang wanita yang amat cantik dengan balutan kebaya modern, menambah kecantikannya bertambah. Keduanya tersenyum bahagia, saling memandang.

" Oyyy!!! Pandang-pandangan terus!! Iri nih gue!! " seorang pria berteriak menghampiri diikuti beberapa temannya yang lain.

" Tau nih, pasangan bikin iri! Kesel deh, Mamat cepat nikahin aku. Aku enggak mau ya kalah saing sama mereka! Titik! " seorang wanita cantik itu berceloteh—Dinda.

" Iya, Dinda sabar! Aku lagi ngumpulin duit ini. Udah ah enggak usah iri sama mereka, biarin aja. Kita tetap pasangan ter-ter-ter the best. " jawab kekasihnya—Mamat.

" Dari pada banyak omong, mending kasih gue selamat. " pengantin pria berucap, malas.

" Ou oke, oke. Selamat Alya atas pernikahannya bersama bapak Zelvin. Semoga bahagia selalu ya. " ucap Dio tersenyum paksa.

" Iya Alya selamat, kalian pasangan terbaik lah. Alya, Zelvin. Woah!! Gile visual yang baik! Keren! " kini giliran Mamat yang berucap.

" Iya Alya, ya ampun lo cocok banget sumpah sama Zelvin. Bahagia ya? " sambung Dinda.

" Setan!! Ngajak berantem lo-orang?! Hah?! " pengantin pria itu berteriak kesal membuat Mamat, Dio dan Dinda tertawa.

" Arga! Apaan sih, enggak baik ngomong kayak gitu. Minta maaf enggak? " ucap Alya memperingati.

" Enggak. " jawab Arga.

" Minta maaf, cepet! " ucap Alya lagi.

" Sorry. Tapi emang beneran laknat kalian. " ucap Arga datar.

" Hmm, karena ada Alya ya kita maafin. Setan kok teriak setan. " ucap Dio, berbisik di kalimat terakhir.

" Bro! Ini gue serius. Gue, menjadi saksi kisah kalian yang rumit itu. Berliku-liku kayak nanjak bukit. Capek gue nyaksiinnya. Tapi, segitu kuatnya cinta kalian sampai sejauh ini. Sampai ke jenjang pernikahan. Gue salut sih, sama lo, Al. Tersakiti terus sama Arga, dia emang brengsek sih. Tapi, percaya, Al. Arga bakal setia. " ucap Mamat, kini berjalan mengarah Arga dan memeluknya, membuat Arga membalasnya.

" Makasih, Mat. Walau itu sedikit menyakitkan, tapi itu sedikit bijak. Makasih udah mau temenan sama gue, dan mau ngertiin gue. " ucap Arga diangguki Mamat.

Suasana malah menjadi sedih.

" Huh! Sebenarnya gue selalu kesel sama lo, Ga. Tapi lo tetap teman gue yang baik. Kita udah temanan dari kecil, sering berantem tapi gue yakin itu yang buat pertemanan kita abadi. Gue enggak nyangka lo bisa nikah sama Alya, walau gue shipper setia kalian, awalnya gue pikir cerita kalian berakhir. Tapi nyatanya? Sukses, dan emang benar sih kata Mamat, perjalanan cinta kalian itu liku-liku. Serem. Tapi selamat, bro. " ucap Dio, kini berjalan mengarah keduanya. Bukan Arga yang dipeluk Dio, justru Alya.

" Selamat Alya! Uuuuu, padahal gue masih berharap lo sama gue aja lah. " bisik Dio pada Alya membuat Alya tertawa.

" Minggir! " Arga menyingkirkan Dio membuat pelukan keduanya berakhir, hal itu membuat Dio berdecak.

" Selamat ya, Al. Enggak ada kata-kata yang bisa gue ucapin. Tapi lo? Lo wanita kuat! Sahabat terbaik gue! Alya Harja Kusuma! " ucap Dinda semangat sembari memeluk Alya.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang