55 : penantian

469 48 2
                                    

Alya berlari sekuat tenaga menuju gerbang sekolah yang sudah di tarik oleh satpam sekolah.

" Pak!!! Sabar Pak!! " teriak Alya mencoba menghentikan satpam itu.

Napas Alya memburu, lelah sampai berkeringat. " Biarin sa-ya ma-suk, " ucap Alya terbata.

" Ihh, si neng Alya ngapa teh terlambat? Biasanya juga pagi udah sampe, " ujar satpam itu.

" Ada lah, Pak. Saya masuk dulu, udah telat banget ini. "

" Oke deh, cepat-cepat. "

Alya bernafas lega kala sudah memasuki area sekolah. Ia terlambat 15 menit, dan itu karena Cintia sudah meninggalkannya sedari pagi sekali membuat Alya terlambat.

" Nah kalo udah masuk kan tenang, " ujar Alya lalu kembali melangkah.

" Ekhm! " Alya menghentikan langkahnya ketika mendengar deheman seseorang, membuat Alya menoleh.

" Baru dateng, Alya?! " seorang guru bertanya pada Alya.

" Eh——iya, Bu. Hehe, sedikit terlambat, " jawab Alya.

" Sedikit? 15 menit kamu bilang sedikit terlambat?! " tanya guru itu penuh intimidasi.

" Saya punya alasan, Bu. Jadi tuh Mama saya ninggalin saya nah saya terpaksa nunggu bis tapi datengnya——"

" Sudahlah Alya! Tidak usah memberi alasan! Kamu tetap salah! " teriak guru itu membuat Alya menggigit bibir bawahnya menahan gugup.

" Maaf, Bu, " ucap Alya, menunduk.

" Ingat! Kamu sudah kelas 12! Jangan banyak membuat daftar hitam! " ucap guru itu lagi membuat Alya terus menunduk.

" Ya sudah kali ini saya bebaskan, kembali ke——"

" Bu Yuyun tunggu! " ucap salah seorang guru menghentikan, membuat Alya mengepalkan tangannya.

" Ada apa, Bu Lina? " tanya bu Yuyun.

" Ah, itu Bu. Jangan biarkan anak ini di beri kebebasan, nanti dia mengulangi hal yang sama. Bagaimana jika di beri hukuman saja? " Alya menatap tak percaya kepada guru yang dulu pernah menghukumnya dan memfitnahnya itu.

" Tapi, Bu——" sela Alya.

" Ini sudah jam pelajaran Bu Lina, Alya nanti ketinggalan pelajaran, " ucap bu Yuyun.

" Tapi, Bu. Alya ini sering sekali melakukan pelanggaran. Jika dibiarkan maka akan selalu berbuat hal yang sama. " Alya menatap guru itu datar, mengumpatnya dalam hati.

" Initinya saja Bu Lina, " ujar bu Yuyun.

" Bagaimana jika Alya diberi hukuman membersihkan gudang belakang sekolah, sampai jam pelajaran pertama usai, " usul bu Lina membuat Alya melotot.

" Jangan dong, Bu! Itu kan gudang terkenal angker, " ucap Alya.

" Jangan membantah Alya! " tegur bu Lina.

" Ah, saya ada panggilan. Saya serahkan pada anda Bu Lina, tapi jangan memberi hukuman berat pada Alya, " ucap bu Yuyun kemudian berlalu. Padahal Alya sungguh berharap pada guru killer itu.

" Cepat Alya! Sampai gudang itu benar-benar rapi kamu baru boleh ke kelas! "

" Lah? Bukannya tadi sampai jam pelajaran pertama aja, Bu? " tanya Alya.

" Jangan membantah saya! Gudang itu harus benar-benar rapi! Saya akan pantau kamu! Kalau saja kamu mencoba lari maka hukuman akan saya tambah! " ucap bu Lina membuat Alya menahan geramnya.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang