8 : Coklat dan ice cream

676 77 0
                                    

Alya menutup pintu kamarnya kasar, lalu melempar ponselnya ke kasur dan ia pun ikut terbaring. Ia menendang kakinya ke udara sebagai bentuk kekesalannya.

" Aggggg!!! " geramnya, lalu ia terduduk. " Ah gue benci sama Arga, Papa juga aaaa!! " geramnya lagi, lalu mencoba mengingat kejadian tadi.

Flashback on

Arga mendekatkan wajahnya membuat Alya melotot terkejut.

" Minggir lo ngapain, di depan pintu sih?!" ucap Arga membuat Alya malu sendiri, dikiranya Arga ingin melakukan apa tadi.

Kini mereka keluar dari tempat itu membuat Alya bernafas lega.

" Kalian dari mana aja sih, kok ke toilet lama banget? " tanya Arin sedikit khawatir.

" Rame, Ma, " jawab Arga singkat lalu kembali duduk diikuti Alya.

" Jadi Al, besok pagi kamu berangkat ke Singapura? " tanya Gibran, diangguki Al.

Alya menatap papanya tak percaya. " Papa besok pergi lagi?!  "

" Iya, Alya. Tadi niatnya mau satu minggu di sini, tapi tadi baru dapet panggilan, " ucap Al membuat Alya tertunduk.

" Terlalu sebentar Papa di sini, ngapain ke sini kalo cuma beberapa jam. Nyape-nyapein aja, " timpal Alya membuat Gibran dan Arin prihatin.

" Al, Papa janji enggak akan lama, " ucap Al lagi, membuat Alya tersenyum kecut.

" Kita pulang aja, Pa, " ajak Alya.

" Ya sudah, " jawab Al.

" Em, Al gimana kalo besok anak saya Arga yang akan mengantar kamu ke bandara?" tawar Gibran membuat Alya dan Arga menoleh.

" Ah tidak usah, itu akan jadi merepotkan. Ada Alya bukan? Dia juga bisa mengendarai, " tambah Al, pasalnya keluarga Al tidak memiliki supir pribadi dan tidak mungkin juga Al membawa mobil dan di tinggal di bandara.

" Tidak pa-pa, lagian juga Alya perempuan bahaya kalau pulang sendiri, " tambah Gibran. " Iyakan Arga? " tanya Gibran membuat Arga mendengus, kemudian mengangguk.

" Iya, Pa. "

" Ya sudah kalau tidak merepotkan, kalau begitu kita sudahi makan malam ini, " ucap Al, kemudian semuanya berdiri dan meninggalkan restoran itu.

" Enggak ada cerita besok enggak nemenin gue, " ucap Arga dengan smirknya itu membuat Alya menggeram di tempat.

Flashback off

Alya mengecek ponselnya ketika notifikasi itu masuk. Kemuadian Alya membuang ponselnya lagi, tidak tertarik membaca ataupun membalas. Lalu ia memejamkan matanya, sejenak melupakan kejadian tadi.

*****
Tok! Tok!

" Alya bangun!! " teriak Cintia sembari menggedor pintunya.

Alya hanya berdehem menanggapi, gadis ini terlalu nyenyak tertidur.

" Alya, Papa udah siap itu! " teriak Cintia lagi.

" Iya, Ma, " balas Alya pelan, lalu tak terdengar lagi suara Cintia. Alya terduduk mengumpulkan nyawanya. Iya menyingkirkan selimut yang menghalanginya dengan kasar,  lalu beranjak ke kamar mandi.

Pakaian simple seperti biasa, Alya memakai jeans panjang dan hoodie hitam yang terpasang sempurna. Tidak ada make up, toh ini hanya ke bandara.

Lalu Alya turun ke lantai bawah, sudah ada Al dan Cintia di meja makan.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang