50 : tentang Zelvin

495 51 0
                                    

Setelah dari toko Cintia untuk membeli kue nanas, kini Zelvin memasuki rumahnya ditemani Alya. Awalnya Alya menolak, tetapi sepertinya karena dengusan Zelvin membuat Alya berubah pikiran.

Keduanya memasuki rumah besar itu. Alya hanya mengikuti Zelvin di belakang. Rumah besar namun nampak sepi.

" Rumah lo enggak ada orang? " tanya Alya pada Zelvin.

" Ada. Mungkin di atas, " jawab Zelvin.

" Bibi! " panggil Zelvin, tetapi tak ada sautan.

" Bibi! " panggil Zelvin lagi, sedangkan Alya hanya mengamati isi rumah itu.

" Abang pulang!! " teriak seorang gadis kecil menghampiri Zelvin membuat Alya tersenyum ke arahnya. Sebenarnya Zelvin ini sama seperti Alya, bukan asli orang Bandung. Keduanya hanya menetap di sini.

" Bibi mana? " tanya Zelvin pada anak kecil itu.

" Ayok main sama Cipa aja! Enggak usah nyari Bibi!! " rengek anak itu.

" Syifa! Enggak usah ngalem! " tegas Zelvin membuat Alya tersentak.

" Abang kasar! " teriak anak kecil berusia kisaran tujuh tahun itu.

" Bibi! " panggil Zelvin lagi.

" Kenapa teriak-teriak sih?! " sahut seseorang, wanita cantik yang kini menuruni anak tangga menghampiri Zelvin. Alya yang merasa bahwa itu adalah ibu Zelvin, langsung menghampiri wanita itu untuk menyalami. Tetapi wanita itu menolak seolah tak ingin disalami membuat Alya hanya tersenyum kikuk.

Alya mundur lagi, memposisikan dirinya di sebelah Zelvin.

" Bibi mana? " tanya Zelvin datar.

" Udah Mama pecat, " jawab wanita itu yang merupakan sang mama.

Zelvin menggeram, pria itu melempar asal kue nanas yang dibelinya membuat Alya terkejut.

" Zelvin!!! Jaga sikap kamu! " tegur wanita itu.

" Jaga sikap? Untuk siapa? Anda? Apa perlu? " ucap Zelvin membuat wanita itu menggeram.

" Anak enggak tahu diri! " maki wanita itu.

" Mama, Abang. Kenapa? " tanya gadis kecil itu.

" Syifa! Masuk ke kamar! " teriak wanita itu membuat gadis kecil itu berlari meneriaki sang papa. Alya semakin terjebak di antara mereka.

" Saya mau Bibi kembali ke rumah ini, " ujar Zelvin.

" Enggak bisa! Itu hukuman buat dia karena udah ngerusak pakaian Mama! "

" Pakaian yang Anda punya itu duit Papa saya! Anda tidak berhak memecat Bibi dari rumah ini! "

" Oh, ayolah Zelvin. Saya nyonya rumah di sini. Jadi semua yang saya lakukan itu, bebas! "

" Dasar enggak tahu malu! " maki Zelvin.

" Anak kurang ajar! "

" Wanita ular! Cuma mau harta Papa! " teriak Zelvin murka.

Palkkk.

Alya membekap mulutnya melihat Zelvin ditampar wanita itu.

" Jaga bicara kamu! "

" Ada apa ini? " tanya seorang pria yang berjalan mendekat.

" Mas, liat anak kamu ini! Beraninya dia melawan saya dan bilang bahwa saya wanita ular, " ucap wanita itu seolah bersedih.

" Zelvin!!! " teriak pria yang diduga kepala rumah tangga itu.

" Saya bicara apa adanya! Dia enggak berhak mecat Bibi dari rumah ini! " teriak Zelvin.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang