13 : Double date?

644 67 1
                                    

Sudah seminggu Alya menjalani hukumannya. Ya Alya menganggap bahwa ini adalah hukuman atas kejahilannya waktu itu. Alya merutuki kejadian dimana ia harus memberi perhitungan pada Della. Andai saja itu tak ia lakukan maka ia tak akan mengenal Arga, ia tak akan terlibat dengan Arga, hari-harinya bersama Arga.  Tetapi ada satu hal dimana ia tak menyesali pertemuannya dengan Arga, selama seminggu membuatnya merasakan hal lain. Apa ia sedang.....

" Alya! " panggil Mamat membuyarkan lamunan Alya.

" Iss, ngagetin! " gerutu Alya, sedangkan Mamat hanya cengengesan tak jelas. Kini Mamat duduk di sebelah Alya, mereka berada di tangga menuju rooftop, duduk entah apa yang harus dilihat.

" Kok lo sendirian di sini? Al, Al. Ckk, enggak baik cewek cantik kayak lo diem di sini. Gue takut kesambet aja, " ucap Mamat membuat Alya memutar bola matanya malas.

" Lo sendiri ngapain di sini? Temen-temen lo mana? " tanya Alya melihat sekitar tak melihat Arga maupun Dio.

" Hiks.. Gue ditinggal ke kantin, " ucap Mamat seolah sedih.

" Drama amat sih, Mat, " cibir Alya. " Kenapa lo ke sini? " tanya Alya.

" Itu Al, emm gimana ya? " tanya Mamat sembari memainkan jari telunjuknya sambil senyum-senyum tak jelas.

" Apa? Yang jelas. "

" Gue itu suka sama Dinda, tapi enggak tau harus berbuat apa. " curhat Mamat membuat Alya terkejut hampir tersedak air liurnya sendiri.

" Ya udah langsung tembak aja, " ucap Alya.

" Nah itu masalahnya, enggak bisa lah gue langsung nembak dia, minimal pdkt dulu kayak Arga kan? " ucap Mamat membuat Alya terdiam sejenak setelah mendengar nama Arga. Entah mengapa nama Arga selalu terngiang-ngiang di kepalanya.

" Alya!! " panggil Mamat lagi membuat Alya tersadar.

" Ya terus gue harus apa? " tanya Alya frustrasi.

" Good, bantuin gue supaya deket sama Dinda, lo tau kan galaknya Dinda kayak apa? Ayolah Al, " pinta Mamat.

" Belum kelar urusan gue udah ada yang baru aja, " ucap Alya datar.

" Hehe, sorry. Gue tau kok lo juga lagi bantuin Arga, " ucap Mamat membuat Alya terkejut.

" Lo tau? " tanya Alya tak percaya. Mamat mengangguk.

" Iya, gue, Dio tau kalo lo yang bantu deketin Ananti sama Arga,." jawab Mamat.

" Ckk, ngapa di kasih tau sih,  " decak Alya.

" Jadi gimana? " tanya Mamat.

" Ya udah lah, iya nanti gue pikirin lagi. Mending lo pergi sana,  " usir Alya membuat Mamat yang tadinya tersenyum cerah menjadi merengut.

" Iya sih, iya. Eh Al, gue peringatin nih ya, hati-hati sama Arga. "

" Kenapa? " tanya Alya bergidik.

" Awas di buat jatuh cinta.. Eaaaa. Hahah. " seketika tawa Mamat meledak sembari berjalan meninggalkan Alya yang termenung.

" Apa iya? " tanya Alya sendiri.

Alya masih termenung di tangga itu, melihat beberapa siswa siswi lalu lalang hendak menuju kelas mereka, bahkan ada yang menatapnya aneh.

" Alya, " panggil seseorang membuat Alya mendongak.

" Nicho? " Nicho hanya tersenyum dan duduk di samping Alya.

" Ngapain sendirian di sini? Enggak bareng temen lo? " tanya Nicho.

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang