41 : Sampai jumpa Arga

620 53 2
                                    

Sesuai yang di minta Alya, pria yang entah siapa yang tengah memboncengnya kini mengendarai dengan kecepatan tinggi. Membuat Alya merasakan mual, kepala pusing, dan rambut yang entah berantah.

Alya turun dari motor besar itu dengan lunglai.

" Makasih, Mas. Nih bayar ongkosnya, ini duit yang saya punya. " Alya menyodorkan lembaran uang merah kepada pria itu lalu dengan cepat berlari memasuki bandara.

Saat ini Alya seperti orang linglung, tak tentu arah. Ia frustrasi, mencari keberadaan Arga di tempat sebesar ini. Ada banyak orang di sini, bagaimana bisa ia menemukan Arga.

Alya mengeluarkan ponselnya, mencoba menghubungi pria itu. Rasanya ia ingin menangis. Harusnya Alya tak perlu bersikap seperti itu pada Arga, menjauhinya. Hal yang paling ditakuti Alya ketika berita—buruk ini sampai.

Ponsel Arga sudah tak aktif, Alya khawatir jika pria itu sudah berada di pesawat.

Alya kembali berjalan, memastikan satu-satu orang yang ada di dekatnya. Bahkan banyak yang Alya tabrak karena pikirannya ke mana-mana.

" Arga. Gue mau ketemu sama lo. Please, Ga maafin gue, " lirih Alya. Orang-orang yang berlalu lalang menatapnya aneh. Alya tak peduli akan hal itu sekarang ia memikirkan Arga. Jangan sampai Arga pergi tanpa bertemu dengannya.

" ARGA!!! " teriak Alya berharap yang punya nama mendengar. Bahkan ia sudah tak memikirkan malu lagi di depan umum.

Alya pasrah. Kini gadis itu berjongkok di tengah-tengah kerumunan orang. Menenggelamkan wajahnya. Ia terisak.

Sampai ia merasakan tangan seseorang menyentuh pundaknya. Alya mendongak dan berdiri. Mendapati—Nicho dihadapannya.

" Nicho? "

" Lo ngapain di sini, Al? " tanya Nicho.

" Arga. Arga di mana? " tanya Alya tak sabaran.

" Arga di mana, Nich? " tanya Alya lagi.

" Arga—" Nicho menggantung ucapannya membuat Alya berdecak.

" Arga di belakang lo, Al, " ucap Nicho membuat Alya terdiam—lama. Alya meneteskan air matanya, kemudian ia berbalik arah. Berhadapan langsung dengannya. Arga.

Tanpa pikir panjang Alya memeluk Arga membuat Arga membalas pelukan itu.

" Mau ke mana? " tanya Alya di sela isak tangisnya.

" Mau pergi, " jawab Arga santai membuat Alya melayangkan tinjuan ke dada pria itu.

" Akws, sakit bego! " rutu Arga.

" Al, " panggil Arga lembut.

" Apa!! "

" Gue-bakal pergi. "

" Udah tau! "

" Lama, " lanjut Arga membuat Alya menatapnya.

" Hah? " tanya Alya tak paham.

" Gue bakal ke Singapura. Ke tempat Nenek gue, jagain Nenek gue yang lagi sakit, " jelas Arga, tanpa sepatah katapun Alya menjawab. Ia membiarkan Arga menceritakan semuanya.

" Andai lo enggak menghindar dari gue. Gue bakal lebih banyak kesempatan buat ngabisin waktu gue sama lo. " Arga meraih tangan Alya. " Tapi—itu juga kesalahan gue bukan? Lo kecewa sama gue. Gue ini brengsek! Tapi, Al. Lagi dan lagi gue bilang kalo gue sayang sama lo.

" Saat kemarin gue ngajak lo jalan-jalan, gue mau bilang semuanya. Bahkan gue bakal nembak lo hari itu juga. Tapi setelah gue buat lo kecewa. Dan gue sadar, kalo emang waktunya belum tepat. "

ALYA [ COMPLETE ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang