7 Tahun Kemudian
Seorang pria berpakaian rapi dengan setelan jasnya, berjalan di dampingi seorang wanita cantik yang juga berpakaian rapi khas orang kantor.
Keduanya berjalan memasuki rumah yang amat besar itu. Ruangan nampak sepi, seakan-akan tak ada orang.
" Bi?! " panggil pria itu.
" Oh, Pak? Sudah pulang. " ucap asisten rumah tangga itu menghampiri.
" Iya. Anak-anak dimana? " tanyanya.
" Ada, Pak. Sepertinya sedang bermain di-"
" Papa pulang!!! " gadis kecil itu berlari menuruni anak tangga.
" Pelan-pelan sayang. " peringat pria tadi.
" Eh? Mama!! " teriak gadis kecil itu lagi, kala menyadari ada seorang wanita juga.
" Hello, sayang. Sini peluk! " ucap wanita itu kini berlutut mensejajarkan dirinya dengan gadis kecil itu agar dapat berpelukan.
" Aku kangennn! " ucap gadis kecil itu.
" Sama, dong!! " balas wanita itu, gemas.
" Ekhem! Papa? " gadis kecil itu terkekeh, kini beralih pada pria di sebelahnya, kemudian memeluknya.
" Papa, aku lebih rindu!! "
" Kiss? " gadis kecil itu mencium pipi pria di depannya, membuat pria itu tersenyum.
" Papa, boleh aku main sama Mama? " tanya gadis kecil itu.
" Hmm. Pergilah, setelah itu mandi okay? "
" Okay! Ayo Mama, Al kita main! " gadis kecil itu menarik lengan wanita di hadapannya.
" Em, Aya dimana abang? " tanya pria itu.
" Hmm, aku bosan dengannya, Pa. Dia sungguh membosankan! Tiap hari berdiam di kamar dan tak ingin bermain denganku! " gadis kecil itu berceloteh.
" Ayo, Ma kita pergi. "
" Baiklah, ayo. " keduanya pergi.
" Pak, Arga. Tuan muda Arya belum makan, sedari tadi di suruh makan dia terus menolak. Maafkan saya, Pak. " asisten rumah tangga itu menunduk takut.
" Ah, tidak pa-pa, Bi. Saya akan menemuinya. " ucap-Arga. Kini ia mulai berjalan pelan menuju kamar putranya, sembari mengendurkan dasi yang melengkapi penampilannya.
Tok! Tok!
Arga mengetuk pintu kamar itu, tetapi tak ada jawaban yang membuatnya terpaksa membuka pintu itu.
Dilihatnya pria kecil tertidur di atas ranjang sembari memeluk sesuatu, yang sudah menjadi rutinitasnya jika tertidur.
" Hey! Papa tau kau tidak tidur, bangunlah. " ucap Arga berdiri di samping pria kecil itu sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
" Tidak sopan. Masuk kamar orang tanpa seizin pemiliknya. " pria kecil itu menyahut tanpa membuka matanya.
" Oh ya? Bukankah ini rumah Papa? " kini Arga terduduk di sisi ranjang, mendekati pria kecil itu.
" Buka matamu. " perintah Arga membuat pria kecil itu membuka matanya, mata yang sama dengan mata milik Arga. Keduanya seperti pinang di belah dua.
" Ada apa kau datang, Pa? " tanya Arya, nama pria kecil itu. Kini duduk dan menyender pada kepala kasur.
" Apa tidak boleh? Apa kau tidak rindu pada Papa? Adikmu saja merindukan Papa. " ujar Arga menatap Arya.
" Aku lebih merindukan orang yang tak berada di sisiku, Pa. Kau selalu menemuiku, untuk apa aku merindukanmu. " jawab Arya, membuat Arga terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALYA [ COMPLETE ] ✔
Teen FictionAlya Harja Kusuma, wanita cantik yang kini tengah mempersiapkan pernikahannya. Suatu ketika, tanpa disengaja Alya menemukan sebuah kotak yang berisi kenangan masa SMAnya. Lalu ingatannya kembali pada 10 tahun terakhir, mengingat masa-masa SMAnya b...