part 30

3.8K 366 31
                                    

Lisa di buat tegang.. tubuhnya kaku..
dia dapat merasakan hembusan nafas hangat jennie di wajahnya.

"Ada orang kemari.. jadi diamlah" bisik jennie. Sebelah matanya diam diam memperhatikan gadis remaja yang memasuki lorong itu.

Lisa sedikit memutar wajahnya untuk melihat. Tapi jennie langsung memalingkan wajah lisa untuk kembali menghadapnya. Tanpa sengaja bibir lisa menyentuh pipi jennie. Keduanya menjadi diam seketika.

Gadis itu keluar dari lorong itu. Mungkin karena merasa malu sendiri.melihat dua orang dewasa sedang mesum.

Jennie melepaskan tangannya dari leher lisa..

Keduanya jadi salah tingkah

"Ayo cari kumismu!" kata jennie.

Lisa dan jennie memeriksa beberapa tempat yang kemungkinan menjadi landasan kumis lisa yang terbang

"Ini dia" kata jennie sambil mengambil kumis lisa dari rak tempat snack..

"Cepat pakai lagi!"

Lisa memakai kembali kumisnya.

Chaeng dan jisoo sudah berada di kasir.

"Kenapa kalian lama sekali" kata jisoo

"Dia menghilangkan daftar belanjanya tadi" tunjuk jennie pada lisa

"Semuanya jadi 520 ribu" ucap kasir laki laki

"Satukan saja dengan menantuku, dia yang akan bayar". Ucap jisoo

"Appa aku ingin ini" chaeng mengambil satu bungkus coklat batang ukuran besar.

Lisa terpaksa mengangguk. Dia tidak mungkin mengeluarkan suaranya. Selain takut ketauan dia cewe. Dia juga takut kumis palsunya akan lepas lagi.

Chaeng nampak senang dia mengambil satu lagi coklat.

"Sebaiknya kita tunggu di luar saja" ucap jisoo pada jennie dan chaeng

Lisa sedang menunggu kasir  menghitung belanjaannya

"Mesum ga tau tempat, udah tua juga" itulah yang lisa dengar dari arah belakang. Lisa tak berani menoleh.. dia yakin yang bicara itu adalah gadis yang memergokinya di lorong tadi

Sungguh dia berharap jadi cacing saja. biar bisa masuk lubang. Dia malu setengah mati.

Lisa keluar dari mini market itu dengan dua kantung palastik besar.

Chaeng mengambil satu plastik untuk membantu lisa.

-

Sesampainya di asrama mereka langsung melepas penyamarannya.

Chaeng dan lisa memasukan belanjaannya ke kulkas sedangkan jennie dan jisoo bersiap untuk masak.

"Unnie ngapain deh?" tanya lisa yang melihat jisoo menutup dan membuka  matanya berkali kali. Menutup saat mengiris dan membuka saat memastikan tangannya aman.

"Bawang ini menyakiti mataku" jawab jisoo

"Ah unnie lebay" ucap lisa mengejek

"Tak ada yang bisa bikin aku nangis kecuali bawang" kata jisoo sambil memajukan bibir bawahnya. Seolah merasa sedih..

Chaeng membantu jennie mengambilkan peralatan dapur. Jennie sibuk menyiapkan bahan yang mau ia masak.

Sedangkan lisa duduk bersantai sambil memainkan kumis palsunya di depan jennie, memperhatikan gerak gerik jennie yang terlihat  pro.

"Kenapa kau cuma mengawasi kami, bukan nya membantu" kata jennie sambil menatap lisa.

"Aku kepala keluarga di sini" kata lisa sambil memasang kembali kumisnya.

Jisoo menghentikan irisannya.

"Unnie mau kemana?" Tanya jennie yang melihat pergerakan jisoo yang hendak meninggalkan dapur

"Aku sudah tua, sebaiknya istirahat" kata jisoo.

Lisa langsung mencegat jisoo.

"Sini biar aku gendong" kata Lisa yang membungkuk di depan jisoo.

Jisoo naik ke punggung lisa..

Di kira jisoo, lisa akan membawanya ke kamar, eh malah masuk lagi ke dapur.

"Masakan mertua katanya lebih enak" ucap lisa yang sudah menurun jisoo di tempat semula,  kemudian dia kembali lagi ke kursinya.

Jennie yang tepat berada di depan lisa mulai memasang muka sangar. 

AWWW

lisa terpekik sakit karena kumis yang menempel di tarik secara paksa oleh jennie.

"Hentikan drama dramaan nya, kalau ga mau bantu. Setidaknya jangan buat kerusuhan" ucap jennie.

Lisa langsung cemberut di omelin sama si kucing betina. Chaeng udah ngakak di belakang sana.

"Padahal aku sedang menikmati peran sebagai suamimu" kata lisa sambil memanyunkan bibirnya

Seakan udara hilang seketika, saat jennie melihat bibir lisa. Dia ingat kembali kejadian di mini market tadi.

Awww..

Suara nyaring menyadarkan jennie dari lamunannya..

"Lisaaa tanganku teriris" adu chaeng sambil menghampiri lisa dan memegang jarinya yang luka,
Chaeng udah nangis karena kesakitan.

Lisa memegang jari chaeng yang luka kemudian membawanya ke wastafel. Dia mencuci Darahnya.

"Periiih" chaeng mulai merengek.

Lisa memasukan jari chaeng kedalam mulutnya, untuk menghentikan pendarah. Chaeng sampai terkesiap melihat tindakan manis lisa untuknya. Jennie langsung memalingkan pandangannya. Ada sesuatu yang  menghantam dadanya.. sebuah perasaan yang tidak ia kenali.

Tbc...

Senin 6 april 2020

IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang