Jennie terpaku. Matanya lurus menatap seseorang yang di cintainya. Tidur di pelukan orang lain.
"Mereka kaya anak kembar ya?".
Jennie langsung menoleh ke arah jisoo yang berada di sampingnya. Dia tak menyadari kedatangan jisoo sama sekali karena terlalu fokus pada lisa
"Kapan pulang?". Lebih baik bertanya daripada harus menanggapi ucapan jisoo.
"Barusan" jawab jisoo yang masih memperhatikan chaelisa
Jennie berlalu menuju kamarnya.
***
Pagi hari, suasana hati rosé sudah membaik.
Lisa tidur menghadap padanya. Dengan leluasa rosé merekam wajah lisa di ingatannya. Mata tertutup nya begitu indah mempersatukan bulu mata atas dan bawahnya. Hidung mancung dengan ukuran yang pas. Pipi kemerahan yang berisi. Dan terakhir, bibir sexy dengan bentuknya.
Dengan sendirinya bibir rosé melengkung membentuk sebuah senyuman yang sangat manis. Dia teringat bagaimana lisa mendekat dan bagaimana bibir itu menyentuh bibirnya. Sungguh momen itu sulit untuk di lupakan.Rosé langsung menutup matanya begitu lisa membuka mata. Dia pura pura tidur.
"Tumben" gumam lisa yang heran.
Biasanya rosé selalu bangun pagi. Tapi tidak dengan pagi ini.
Lisa bangun dari tempat tidur. Di lihatnya leo menghampirinya.
"Leoyaa. Ayo makan" kata lisa sambil menggendong leo.
Begitu keluar dari kamar rosé, lisa melihat jennie yang sedang bermain dengan kuma.
"Unnie sudah bangun." Tanya lisa.
"Aku tidak tidur, bagaimana bisa di katakan bangun"
Lisa langsung terdiam, perasaannya sudah tidak enak.
"Apa tidurmu nyenyak?" Tanya jennie
Lisa masih diam.
"Pasti nyenyak kan?" Ucap jennie lagi
Lisa tau jennie marah karena dia tidur di kamar rosé.
"Aku tidur di kamarnya karena dia memintanya" ucap lisa
Awwww..
Lisa berjengit kaget karena leo tiba tiba mengigit tangannya.
"Leo yaa ini sakit" kata lisa sambil menurunkan leo dari gendongannya.
Leo menghampiri jennie.
"Leoyaa.. kamu lapar kan. Ayo kita ambil makananmu" ucap jennie sambil beranjak pergi menuju kamar lisa di ikuti kuma di belakangnya.
Lisa mengekor dari belakang.
Begitu sampai di kamarnya, lisa mengunci pintunya.
"Jangan cemburu ke Chaeng"
"Kenapa?"
"Karena aku cuma milik kamu"
"Status, bahkan tidak bisa mencegah perbuatan mu"
"Tak apa jika mau cemburu, tapi tidak dengan Chaeng. Aku tak bisa mengabaikainya saat dia butuh aku"
"Jika aku dan chaeng sama sama membutuhkan mu. Siapa yang akan kau dahulukan?"
"Tidak ada yang aku dahulukan, karena aku akan memenuhi kebutuhan kalian berdua"
"Kenapa aku merasa di polygami sama kamu"
"Aku tidak polygami, kau kekasihku dan chaeng sahabatku. Kalian sama sama punya tempat istimewa buat aku"
"Jika aku memintamu hanya untuk ku. Apa bisa?"
"Bisa.. setelah kita menikah dan chaeng menikah. Kau bisa memilikiku seutuhnya"
"Tidak kah kamu egois"
"Aku tidak egois.. kita sama. Aku tak melarangmu dekat dengan sahabat lain, selain jisoo dan chaeng. Kamu bisa bersama irene dan chahee."
"Irene dan chahee sahabatku"
"Chaeng juga sahabatku. Kamu bisa bilang aku egois jika aku melarangmu berhubungan dengan sahabatmu sedangkan aku dengan chaeng"
Jennie diam
Kuma beralih menghampiri lisa.
Lisa menggendong kuma kemudian duduk di tempat tidurnya. Mengamati jennie yang sedang fokus memperhatikan leo yang sedang makan.
Cukup lama dalam situasi ini.
Keduanya sedang perang dengan pemikirannya.Tak lama kemudian hp lisa berbunyi, tanda ada yang menghubunginya.
Lisa mengangkat telponnya dan bilang "jangan ganggu gue dulu sekarang" dan langsung menutup sambungannya secara sepihak.. tak membiarkan lawan bicaranya mengucap sepatah kata pun.
Jennie tau lisa marah.
Dia beranjak menghampiri lisa di kasur..
"Lisa maafin aku" ucap jennie hampir menangis.
Lisa langsung memeluk jennie.
"Tak apa. Wajar jika kamu cemburu. Aku juga suka cemburu liat kamu sama yang lain" kata lisa menenangkan.
-
"Lisa... kenapa kamu kunci pintunya?" tanya rosé dari balik pintu.
Tbc...
Senin 18 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity
FanfictionSebuah usaha lalisa manoban untuk mencari jati dirinya Silahkan koment walau cerita nya sudah selesai. #1 Jenlisa 01 maret 2023 💃 ff ini di publis tahun 2020. #2 gxg 10 maret 2023 Makasih yang mau baca🙏